41: H-6 (6)

1.1K 74 4
                                    

S

K

I

P

...

"Karena itu ayah membenci Icky? "

Tanya Prilly menatap ayahnya tak percaya

'Dan apa karena Ricky bukan anak kandung ayah? '

Sambung Prilly dalam hati. Ia sempat terkejut saat tau mereka saudara beda ayah. Namun, bukan hal itu yang ingin diketahui Prilly.

"Ayah tidak bisa memaafkan orang yang telah hampir membuat ayah kehilangan dua orang yang ayah cintai. Tidak untuk kedua kalinya"

"Tapi, bukan Icky yang mencelakai ku. Ayahnya lah yang bersalah. Hukum ayahnya jangan anaknya"

"Jika saja saat itu Ricky tak menuruti apa kata ayahnya dia akan tetap ku anggap putra ku dan kakak mu. Jika saja saat itu Ricky berkata pada ku bahwa ayahnya menemuinya. Itu semua tidak akan terjadi. Akar permasalan itu ada pada Ricky"

"Tapi, saat itu dia masih anak anak ayah. Tolong maafkan Icky. Berhenti lah membenci nya. Terima lah dia menjadi putra mu kembali"

Mohon Prilly

"Tidak"

Tolak Mario dengan tegas

"Ricky tidak salah Mario"

Sebuah suara bariton membuat semua orang di sana kaget dan menoleh ke arah pintu masuk. Ricky, Ali, dan Prilly melihat orang itu dengan pandangan bingung. Mario menatapnya denga kemarahan. Sedangkan, Dafynci dengan wajah pucat nya semakin mengeratkan genggaman tangan nya kepada Mario.

"Ariel"

Desis Mario yang masih terdengar oleh yang lain. Membuat semua yang ada di situ kecuali Dafynci kaget. Bagi Ricky ini adalah pertama kalinya ia melihat ayah kandungnya setelah kejadian masa lalu itu.

Mereka semua berdiri. Mario menyembunyikan Dafynci di belakangnya.

"Ricky tidak bersalah. Kalau saja aku tidak mengancam nya. Istri mu tidak akan aku culik."

Flashback

Ariel melihat seorang anak laki laki yang sangat ia kenal sedang bermain di taman. Dengan seringai jahatnya ia mendekati anak itu.

"Ricky"

Anak itu menoleh. Ia menatap Ariel dengan ketakutan.

"Pa - pa"

"Iya. Aku papa mu. Miss me? "

Ricky bersiap untuk berlari. Namun, lengan kecilnya di cekal Ariel. Setelah itu, ia memegang kedua bahu Ricky dan berjongkok mensejajarkan tinggi mereka.

"Dengar aku. Bawa bunda mu besok untuk menemuia papa di sini. Kalau kau tidak membawanya. Papa pastikan ayah baru mu dan calon adikmu tak bisa lagi kau temui. Kau paham? "

Dengan wajahpucat pasi dan keringat dingin yang mencucur, Ricky hanya bisa mengangguk. Mario tersenyum penuh kemenangan. Ia mengelus kepala Ricky.

"Sekarang pulang lah. Dan, jangan bilang hal ini kepada siapapun termasuk ayah baru mu itu. Dan, jangan sampai bunda mu tau ancaman ku. Pulanglah"

Flashback end.

" Semua ini kesalahan ku. Benci aku jangan putra ku. Dia tidak bersalah. "

Semua yang ada di sana hanya diam. Mereka tercengang mendengar cerita Ariel. Sedangkan, Ricky hanya menunduk takut.

Ariel mendekati Mario. Dan tanpa di sangka ia berlutut.

"Aku tidak berharap kau memaafkan ku. Tapi, kumohon jangan buat putra ku merasakan rasa bersalah yang sangat besar. Menganggung semua itu padahal bukan dia yang melakukannya. Jangan membenci nya. Maafkan dia"

Ariel terisak. Ia tak berani mendongkakan kepalanya untuk menatap Ariel.

"Pa"

Panggil Ricky.

Ia mendekati Ariel. Dan menarik Ariel untuk berdiri menghadap nya.

"Papa gak perlu ngelakuin itu buat Ricky. Ini bukan cuma salah papa. Ini salah kita berdua "

Ricky tersenyum. Lalu, ia menoleh bergatiab kepada Mario dan Dafynci.

"Ayah terima kasih sudah pernah menjadi ayah terbaik di dunia dan menganggapku seperti putra mu sendiri. Dan, bunda aku tau kau tak mungkin membenci ku. Aku sangat mengerti dengan bunda ku sendiri. Bunda selalu menyayangi ku dari dulu sampai sekarang walau sedingin apapun bunda"

Ricky menoleh ke arah Prilly.

"Prill, terima kasih sudah menjadi adik yang paling manis untuk ku. Dan, untuk Ali jaga dia seperti kau menjaga dirimu "

Ricky merangkul bahu Ariel

"Kami minta maaf dan aku juga akan pergi dari kehidupan kalian"

Ricky tersenyum getir. Lalu ia berbalik meninggalkan rumah penuh kenangan manis dan pahit itu.

[K.R1]Sepanjang Hidupku (THE END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang