S
K
I
P
...
...
Prilly terbangun dari tidur nyenyaknya dengan perasaan bahagia. Ia menyenderkan tubuhnya di kepala ranjang. Sebuah senyum terbit di wajah cantik nya ketika ia mengingat kejadian tadi malam.
Kejadian yang tidak akan pernah ia lupakan. Kejadian yang pada akhirnya membuat Ricky sang kakak kembali lagi ke rumah ini. Di terima kembali oleh sang ibu.
Sungguh ini adalah anugerah Tuhan yang paling ia syukuri. Mendapatkan kembali cintanya dan kakaknya.
Ia beranjak dari tempat tidurnya dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Tak perlu waktu lama baginya untuk membersihkan diri. Ia keluar dari kamar mandi dengan baju rumahannya.
Hari ini ia tidak ada rencana apa pun jadi, ia memutuskan untuk menghabiskan waktunya bersama dengan Ricky seharian. Karena setelah menikah nanti ia pasti akan jarang bisa bertemu dengan Ricky.
Prilly keluar dari kamarnya dan menuju dapur. Ia dapat melihat keluarga kecil yang dulu ia idam idamkan kini telah menjadi kenyataan. Melihat sang ibu memperlakukan Ricky dengan sayang membuat Prilly menjadi terharu. Walau tidak ada sosok sang ayah di sana.
Ia berjalan mendekati mereka dan memeluk sang ibu dari belakang.
"Pagi, Bund"
Prilly mengecup singkat pipi kanan Dafynci
"Pagi juga putri Bunda. Sekarang kamu duduk dan sarapan"
"Siap komandan"
Dafynci berjalan meninggalkan meja makan menuju dapur.
"Bunda aja yang di cium, abang nggak?"
"Gak mau. Icky itu cowok nanti kalo Ali tau aku cium cowok lain selain dia gimana?"
"Iya deh, yang cinta mati sama Ali"
Prilly hanya terkekeh. Ia mengambil roti di depannya dan mengoleskan selai coklat di salah satu sisi roti itu.
"Eh, Icky tau nggak kalo ternyata Ali itu juga suka loh sama aku"
"Tau ! Makanya dia mau nikah sama kamu"
"Loh, Icky tau darimana?"
"Keliatan dari matanya pas natap kamu kemarin"
"iiiihhh !! bukan itu yang ku maksud"
"Terus"
"Ali itu udah suka sama aku dari dulu. Dari zaman SMA. Itu berarti waktu itu cinta aku gak bertepuk sebelah tangan"
"Kalo dia cinta sama kamu kenapa gak langsung tembak aja? Kenapa harus nunggu di jodohin dulu?"
"Katanya dia malu. Tapi, waktu itu ia pernah kok mau deketin aku namun sayangnya, aku malah di jodohin sama kakaknya, Maxime."
Ucap Prilly dengan lesu
"Dan untungnya lagi, Ali menjadi pengganti Maxime sebagai calon suami aku"
Lanjut Prilly dengan wajah sumringah lalu memasukkan roti yang telah ia oleskan tadi ke dalam selainya.
"Coba aja kalo yang di jodohin sama kamu bukan Ali dan sebaliknya gimana coba? Kalo aja Ali bukan adek nya Maxime gimana? Kamu bakal nikah sama yang lain"
KAMU SEDANG MEMBACA
[K.R1]Sepanjang Hidupku (THE END)✔
FanfictionJUDUL AWAL "YnaMorata" Budayakan Like, ??? Ini hanyalah sebuah cerita fiktif dan tidak ada unsur yang fakta ataupun real