S
K
I
P
...
Don't Forget Like
"Menghargai jika ingin Dihargai"***
Mobil Ali terparkir di sebuah restoran sederhana. Restoran kesukaan Prilly.
Jangan sebut namanya Ali jika ia tak tau apa yang disuka dan tidak sukai "wanitanya".
Wanitanya? Memiliki saja ia belum. Mereka hanya jalan bersama bagaimana mungkin dia menyebut Prilly sebagai "wanitanya"
"Ini masih proses. Prill, aku akan mendapatkan mu. PASTI. Aku akan mewujudkan impian ku yang sudah lama terkubur yaitu MEMILIKIMU SEUTUHNYA. Dan itu HARUS terjadi"
"Ali!! Kau tidak ingin keluar? Apa kau ingin tetap disini"
Pertanyaan Prilly membuyarkan lamunannya.
"Oh.. Ya. Tunggu!!aku yang akan membukakan pintu untuk mu!! "
Omongan Ali seperti perintah yang tak terbantahkan, yang lagi lagi membuat Prilly mengulum senyum dan tersipu malu.
Begitu romantis perlakuan pria itu terhadapnya. Sekarang lihat lah mereka berdua berjalan masuk menuju restoran.
Dengan tangan Ali yang merangkul Posesif di pinggang Prilly. Seolah olah gadis di sampingnya itu hanya lah miliknya.
Tak ada yang boleh bicara bahkan melirik pun tidak akan ia biarkan. Ibarat nya seperti you look her. I'll kill you.
Ali memesan ruangan VVIP untuk mereka berdua. Ia tak ingin semua pria menatap Prilly dengan tatapan memuja.
Saat ia masuk ke restoran, ia melihat para pengunjung yang sendiri maupun yang berpasangan diam diam menatap nya dengan tak berkedip. Tak ada beda nya pelayan restoran yang ada di situ.
Berani sekali dia menatap Prilly seperti itu. Ingin sekali rasanya ia melayangkan pukulan kepada para pria yang menatap wanitanya.
Tapi, ia harus menundanya dulu karena dia dan Prilly belum memiliki hubungan yang jelas. Bahkan sebenarnya tidak ada hubungan.
"Kenapa kau memesan ruangan VVIP sih? Aku kan ingin nya kan meja kosong yang dipojok"
Ucap Prilly kesal karena ia tak bisa melihat orang orang yang sibuk berlalu lalang.
Entah kenapa dari dulu ia sangat suka melihat orang yang datang dan pulang dari restoran ini dan pelayan pelayan mengantarkan makanan. Itu hiburan tersendiri bagi Prilly.
"Kau tidak melihat banyak Pria yang single ataupun berpasangan melirik ke arah mu, bahkan ada pula yang melihat mu secara terang terangan tanpa rasa malu? "
"Memangnya kenapa? Biarkan saja mereka menatap ku. Aku tak peduli"
Ucap Prilly Acuh.
"Cihh.. Sifat mu masih saja seperti dulu. Tak peduli pada sekitar.Bahkan kau tak tau ada orang yang selalu mengawasi mu dari SMA"
Ucap Ali sinis
"Apa maksud mu? Mengawasi ku? SEJAK SMA? Siapa? "
Prilly menaikkan sebelah alisnya. Ia bingung sekaligus penasaran siapa yang dimaksud Ali.
"Lupakan saja yang tadi aku katakan"
Ali meraih sendok menyuapkan makanan yang baru saja tersaji.
Prilly hanya membuang nafas kasar. Ali seolah menutup diri kepadanya.
Apa arti perbuatan manis yang ia lakukan? Dia membuat Prilly terbang lalu dengan kejam nya menjatuhkannya.
"Kau tidak ingin memakan itu?Kalau tidak mau berikan pada ku saja!! "Ucap Ali ingin meraih piring berisi nasi goreng milik Prilly.
Dengan sigap Prilly menepisnya.
"Tidak! Terima kasih. Bukan perut mu saja yang perlu asupan tapi juga perut ku. "
Ucapnya kesal. Ali hanya mengangkat bahunya acuh dan melanjutkan makanan nya.
Prilly menyuapkan makanan nya dengan kasar sambil melirik Ali dengan sebal. Yang dilirik hanya makan dengan hikmatnya.
***
Sekian
Thank you
KAMU SEDANG MEMBACA
[K.R1]Sepanjang Hidupku (THE END)✔
FanfictionJUDUL AWAL "YnaMorata" Budayakan Like, ??? Ini hanyalah sebuah cerita fiktif dan tidak ada unsur yang fakta ataupun real