Banyak hal yang bisa kita pelajari dari masa ini.
Persahabatan, ketulusan, dan bahkan cinta pertama yang berwarna.
CADETA
Pagi ini seorang gadis tengah bersiap untuk berangkat menuju sekolah barunya. Gadis cantik bernama Clarista sudah siap dengan seragam dan tampilannya yang menawan, tak ada yang berlebihan dari penampilannya. Makeup natural dan jangan lupakan rambutnya yang tergerai indah.
TOK TOK TOK
"Ta, kamu udah siap?" tanya kakaknya yang bernama Aurio atau yang kerap dipanggil Rio.
"Udah Bang, yuk kita sarapan!" kata Clarista sambil menutup pintu kamarnya.
"Pagi Yah, pagi Bun!" kata kakak adik itu bersamaan.
"Pagi sayang, ayok sarapan dulu." Ajak Ayahnya.
"Pagi sayang," sapa sang Bunda dengan senyum lembut yang menghiasi paras anggunnya.
"Ta, nanti di sekolah kalau ada yang macem-macem sama kamu bilang sama Ayah ya, biar Ayah pites orangnya!" seru Kevin, ayah dari Clarista dan Aurio.
For your information Ayah dari Clarista dan Aurio semasih muda merupakan seorang troublemaker. Maka jangan heran bila kakak dari Clarista ini memiliki sifat yang sama seperti Ayahnya saat muda dulu.
"Apaan sih Yah, aku udah besar udah ada bang Rio juga. Jadi, Ayah jangan khawatir," kata Clarista yang mendapat kekehan dari kakaknya,Aurio. Mereka sarapan dengan tenang, sesekali ada candaan yang menambah kesan hangat dikeluarga kecil itu.
Setelah mereka selesai sarapan Aurio dan Clarista berpamitan kepada orangtuanya dan segera berangkat ke sekolah. Mereka telah sampai di sebuah SMA swasta yang bernama CA High School, sekolah yang dibangun sendiri oleh Ayah mereka.
Aurio dan Clarista, kini beriringan melewati koridor sekolah dengan Aurio yang menjadi guide dadakan karena ini kali pertama Clarista menginjakkan kaki di sekolah ini. Mengingat selama ini gadis cantik itu menetap di London bersama sang nenek.
"Gimana menurut kamu sekolahnya?" tanya Aurio meminta pendapat Clarista.
"Nyaman Bang, kayaknya aku bakalan betah sekolah disini hehehehehe," jawab gadis itu sambil tertawa lucu, tawa yang hanya bisa dilihat oleh beberapa orang saja.
"Abang anter kamu sampai aula ya? Abang mau mastiin kamu gak kesasar." Gadis itu hanya mengangguk, sembari menatap sekitarnya yang sangat menarik untunya.
"Aku gak bisa nolak kan Bang? Aku juga belum tau tempat-tempat disini." Begitulah kakak-beradik ini, sangat terlihat manis untuk ukuran kakak dan adik.
Aurio, merangkul adikknya dan berjalan santai menuju aula. Sampai, terdengar suara yang menginstrupsikannya untuk menoleh kebelakang "Rio?!"
Aurio, yang merasa terpanggil menoleh kebelakang dan menemukan tiga orang gadis dengan tampilan yang sangat berbeda. Bisa dikatakan satunya polos dan sisanya tidak.
"Windy, kenapa?" Tanya Aurio dengan wajah datarnya.
"Dia siapa? Adik lo ya?" Tanya gadis itu sambil tersenyum canggung.
"Kalau dia adik gue emang kenapa? Kepo banget jadi orang!" Aurio mendengus sebal, sementara gadis yang bernama Windy itu hanya menundukkan kepalanya.
"Ishh Abang jahat banget jadi orang. Kakak cantik ini kan cuma nanya!" Clarista tersenyum ramah kearah Windy dan teman-temannya.
"Gue duluan lo lama!" Kedua gadis yang bersama Windy, kini tengah cekikikan menertawakan temannya. Mereka seakan tidak peduli dengan tatapan Windy yang terluka.
KAMU SEDANG MEMBACA
CADETA [S E L E S A I]
RomanceApa yang kamu ketahui tentang cinta? Dan apa yang kamu ketahui tentang cerita? Tak ada yang tau pasti apa itu cinta, sebuah kata universal yang sangat mudah orang umbar. Memiliki arti yang sakral dan seringkali terucap dusta. Namun, saat aku mengen...