Kesalku tidak menghapuskan
rasa ini didalam hatiku
CADETA
Pagi ini Clarista dan Desika dijemput oleh Candra, merekapun berangkat bersama menuju sekolah. Setelah memarkirkan mobil mereka bertiga berjalan beriringan menuju kelas dan tanpa di sengaja, Clarista melihat Tista tengah mencum bibir seorang gadis dan ternyata gadis itu adalah Loly.
Ntah mengapa dada Clarista terasa sesak atas pemandangan yang dia lihat dan perubahan sikap Clarista, sontak membuat kedua sahabatnya melihat pemandangan yang sama dengannya.
"Udah lah Ta, lo jangan liatin pemandangan yang nyakitin lo. Yuk ke kelas," ajak Candra dan Clarista hanya bergeming.
"Ta, dari pada lo makan ati mendingan kita ke kelas aja," ajak Desika lagi, namun Clarista masih saja bergeming. Karena Candra, orangnya tidak sabaran digendong lah Clarista ala bridal style dan itu bisa membuat seorang Clarista memekik kaget dan menghentikan aktivitas Tista.
"Candra, lo apaan sih gendong gue segala ?" protes Clarista.
"Gue geregetan sama lo, kita ajak ngomong dari tadi lo cuma ngeliati cumi lagi ciuman," ucap Candra dan tanpa basa basi langsung berjalan dengan menggendong Clarista dalam pelukannya sambil diikuti oleh Desika. Sebelum Desika pergi, dia memeletkan lidahnya kepada Tista karena saking kesalnya.
Clarista, mengalungkan lengannya di leher Candra. Apakah rasa sukanya kepada Tista belum hilang sepenuhnya ? Kenapa rasanya sesakit ini melihat laki-laki itu bersama perempuan lain ? Pikirnya.
"Loh, ini Ita kenapa ?" tanya Windy, pura-pura tidak tau. Tentu saja Windy tau apa yang terjadi karena dirinya dan Aurio juga melihat hal yang sama saat mereka sampai tadi.
"Biasa tu kak, masalah cowok...." celetuk Desika.
"Siapa sih cowok yang buat Adik gue, kayak gini hm ?"
"Sahabat karib Abangnya, Kak !" Kini, giliran Candra yang menyahut.
"Siapa ? Radit ? Model kayak dia di lowakan juga ada," ucap Windy, yang membuat Candra dan Desika terkekeh tapi tidak untuk Clarista dan tiba-tiba aja memeluk Windy.
"Kak, kayaknya gue masih suka sama kak Tista," kata gadis itu sedih.
"Gak apa-apa, sekarang lo harus mulai bisa lupain Tista. Inget disini lo gak sendiri masih ada Candra, Desika, Kakak, dan Bang Rio yang selalu ada buat lo," Kata Windy, sambil mengusap pelan punggung Clarisat.
"Dari pada lo galau gak jelas gini mendingan ikut Kakak yuk ! Des, lo mintain surat ijin ke guru piket ya buat Kakak dan Clarista. Can, kasi tau Rio kalau Clarista perginya sama Kakak !" kata Windy dan di balas anggukan oleh mereka berdua.
Windy, memilih pantai untuk tujuan mereka. Mengingat ini masih pagi terik matahari tidak terlalau panas untuk mereka berdua. Windy menuntun tangan Clarista untuk berdiri ditebing yang menghadap pada laut lepas.
"Kok kita ke sini, Kak ?" tanya Clarista dan duduk di tebing sambil memandang laut biru yang luas.
"Kakak, ngajak lo kesini supaya lo bisa ngelepasin beban yang ada di hati lo," ucap Windy dan gadis itupun berteriak kencang.
"AAAAAA......!" Usai berteriak, Windy melihat Clarista yang menatapnya bingung.
"Lo teriak aja sekenceng-kencengnya, supaya beban lo hilang," ucap Windy, sambil menatap lembut Clarista.
"AAAAAAAAA.........!" Clarista, berteriak dan tersenyum lega.
"Makasih ya Kak....... setidaknya beban gue berkurang, setidaknya rasa sakit ini sedikit terobati," katanya sambil tersenym.
KAMU SEDANG MEMBACA
CADETA [S E L E S A I]
RomanceApa yang kamu ketahui tentang cinta? Dan apa yang kamu ketahui tentang cerita? Tak ada yang tau pasti apa itu cinta, sebuah kata universal yang sangat mudah orang umbar. Memiliki arti yang sakral dan seringkali terucap dusta. Namun, saat aku mengen...