Maafkan aku,
Aku akan berusaha untuk merebut kembali hatimu
CADETA
Aurio menyadari bahwa Clarista masih kesal terhadap dirinya. Karena selama ini jika gadis itu marah Clarista tidak pernah merubah aksen bicaranya kepada Aurio. Tidak ingin berlarut-larut Aurio segera menyusul adiknya.
TOK TOK TOK
Aurio, mengetuk pelan pintu kamar Clarista. "Ta buka pintunya, Abang mau ngomong," ucap Aurio.
"Hmmm kenapa ?" tanya Clarista acuh.
"Abang mau minta maaf, Abang gak bermaksud ngasarin kamu."
"Ck, seharusnya Abang minta maaf sama, kak Windy. Abang udah keterlaluan banget tau sama kak Windy," kata Clarista, sambil bersedekap dada.
"Iya Abang tau, Abang udah kasar banget. Dan bodohnya Abang mau aja kemakan sama omongan Tista, Abang nyesel," sesal Aurio.
"Serius, Abang nyesel ?"
"Abang serius."
"Oke, aku bakalan maafin Abang. Tapi dengan satu syarat," kata Clarista, dengan semirik andalannya.
"Apa ?" tanya Aurio penuh harap.
"Abang harus minta maaf sama kak Windy, pokoknya aku gak mau kakak ipar yang lain selain kak Windy."
"Tanpa kamu suruh pun, Abang bakalan minta maaf sama Windy. Abang merasa bersalah sama dia." Clarista tersenyum lembut dan memeluk kakaknya.
"Dari sini, Abang harus belajar kalau sahabat pun bisa nusuk kita dari belakang," kata Clarista, sambil menepuk pelan punggung Aurio.
"Makasih ya. kamu udah maafin Abang. Dan makasih juga untuk sarannya," kata Aurio sambil membalas pelukan Clarista.
Mereka melepaskan pelukannya dan saling melempar senyuman. Setidaknya satu masalah sudah Aurio selesaikan, tinggal satu lagi yang kini harus lelaki itu pikirkan. Bagaimana caranya mendapatkan maaf dari Windy.
Sementara di lain tempat. Windy, tengah berdiri di balkon kamarnya. Gadis itu masih memikirkan yang tadi telah ia alami. Apakah ini akhirnya ? Aurio dan dirinya tidak akan pernah bisa bersatu ?
Senyum getir terpatri dibibir gadis itu. Semua tidak akan sama lagi sekarang. Dan Windy, berjanji akan menjauhi Aurio agar lelaki itu tidak merasa risih dengan kehadirannya.
"Mungkin ini yang harus gue lakuin buat lo Yo, gue sadar selama ini lo belum mengenal gue dengan baik," ucap gadis itu sambil melihat foto dirinya dengan Aurio saat festival sekolah mereka.
Tidak ingin terlalu larut dengan kesedihannya, Windy memilih tidur karena besok gadis itu harus memiliki tenaga extra untuk menjalani hari barunya. Biarkan semua berjalan sebagaimana mestinya, yang bisa Windy lakukan hanyalah bertahan dan berjuang atas dirinya sendiri.
"Gue akan baik-baik saja, apapun yang terjadi gue akan baik-baik aja sekarang," kata gadis itu sebelum memasuki alam mimpinya.
-CADETA-
Hari ini Clarista, berangkat bersama Aurio. Gadis itu memberikan banyak nasehat agar Abangnya tidak terlalu percaya dengan perkataan Tista. Ntah kenapa setelah kejadian yang terjadi kemarin rasa suka Clarista terhadap Tista seketika menguap entah kemana.
Bagi gadis itu untuk apa memiliki paras yang tampan jika kelakuan nol besar. Masih ada banyak kakak kelas yang tampan kok contohnya, Radit dan Gilang mereka berdua sama tampannya dengan Tista pikir gadis itu.
"Aku tau sih, Abang udah sahabatan lama sama si Tista. Tapi yang aku liat, kayaknya dia gak tulus temenan sama Abang," kata Clarista, yang sibuk sendiri dengan rasa kesalnya terhadap Tista.
"Iya, Abang bakalan pilah dan pilih informasi yang bener mulai sekarang," kata Aurio, yang terlalu malas mendengar ocehan dari Clarista.
Mereka berdua sudah berjalan di koridor sekolah. Dan tentu saja menjadi pusat perhatian setelah kejadian yang kemarin, banyak orang yang menyayangkan sikap Aurio yang terlalu percaya dengan perkataan Tista dan pesan dari Loly padahal yang mereka tau Loly sangat membenci Windy.
Clarista, hanya tersenyum simpul. Gadis itu tidak bisa berbuat apa-apa karena dalam kasus ini yang salah adalah kakaknya. Sementara Auriopun hanya bisa membenarkan perkataan mereka dalam hati lelaki itu.
Aurio, mematung saat pandanggannya dengan Windy tidak sengaja bertemu. Namun hal yang membuat hati Aurio mencelos adalah, gadis itu memutus kontak mata mereka dan pergi dari tanpa menyapa Aurio seperti biasanya.
"Kejar Bang ! Jangan jadi ayam kayak gini !" Clarista, menyikut keras perut kakaknya terlalu gemas dengan sikap Aurio yang sangat pengecut.
Aurio, yang sadar dari lamunannya segera berlari mengejar Windy. Sementara Adit, yang kebetulan berada dibelakang Clarista hanya tekekeh geli melihat kemampuan Aurio dalam urusan perempuan.
"Bang Rio adalah salah satu diantara lelaki yang gak peka." Kata Adit yang dibalas anggukan oleh Clarista.
Namun mata gadis itu menatap Adit jahil. "kayak lo peka aja jadi cowok Dit," kata Clarista sambil meninggalkan Adit yang pundung akan perkataan Clarista.
"Untung temen lo Ta, kalok kagak udah gue kubur lo hidup-hidup !"
"Siapa yang mau lo kubur ?" tanya Candra datar, sementara Yudis yang berada di belakang Candra memasang wajah konyolnya untuk meledek Adit.
"Ah ?! Kagak itu cuma ayamnya pak Totok yang pengen gue kubur," kata Adit sambil terkekehkaku.
-CADETA-
"Windy !" panggil Aurio, sambil menaghan tangan gadis itu.
"Kenapa ?"
"Gue mau minta maaf......., seharusnya gue percaya sama lo kemarin," sesal Aurio.
"Lo gak salah, bukanya yang salah itu disini gue ya ?" tanya Windy dan masuk kedalam kelas mereka.
Siska, tentu saja merasa bersalah atas masalah ini. Karena dirinya juga tau bagaimana kejadia yang sebenarnya. Dan memang benar, Windy tidak ada kaitannya sama sekali dengan ular yang ada di tas Clarista.
Windy, duduk di sebelahnya dengan raut wajah sedihnya. Siska menepuk bahu gadis itu pelan dan menatap Windy dengan serius.
"Win, lo gak seharusnya jauhin Rio, disini emang bukan lo yang salah jadi lo gak seharusnya mengorbankan perasaan lo kayak gini."
"Tapi Sis, lo tau gan gimana deketnya Tista sama Rio ? Kalau hal kayak gini kejadian lagi gimana ? Pasti lagi-lagi yang disalahin itu gue."
Siska menunduk, ini tidak benar Loly sudah keterlaluan jika membuat hidup sahabat mereka menderita. Seharusnya, Siska tidak ikut-ikutan membuat gadis sebaik Windy terluka seperti ini.
"Peraya sama gue Win, gak akan lagi ada kejadian kayak gini dan gue rasa Rio udah mulai pinter karena kejadian kemarin."
"Jadi yang harus gue lakuin sekarang apa Sis ?"
"Lo maafin Rio dan memulai hubungan kalian lagi seperti dulu," kata Siska dengan senyum manisnya.
A/N : Gue double up guys ! Yayyy !
Kangen banget sebenernya sama ini work. Berhubung sekarang kita masih lockdown gue up ini cerita supaya kalian pada betah diem di rumah aja :)
See you soon guys !
KAMU SEDANG MEMBACA
CADETA [S E L E S A I]
RomanceApa yang kamu ketahui tentang cinta? Dan apa yang kamu ketahui tentang cerita? Tak ada yang tau pasti apa itu cinta, sebuah kata universal yang sangat mudah orang umbar. Memiliki arti yang sakral dan seringkali terucap dusta. Namun, saat aku mengen...