Malam ini langit malam terasa berbeda,
Tak ada dirimu kasih, yang menemaniku berjalan dibawah indahnya sinar bulan dan lampu taman yang menghiasi kota.
Tak ada dirimu yang ku ajak untuk mengagumi indahnya Bimas Sakti kala Candra telah berdampingan dengan sang Bintang
CADETA
Pemakaman Clarista udah selesai satu jam yang lalu. Namun Candra tidak bisa beranjak dari kamar gadisnya. Kamar yang memiliki banyak kenangan antara dirinya, Clarista dan Desika. Tempat dimana Candra, mengatakan bahwa dirinya menyukai gadis itu.
Bahkan banyak foto mereka bertiga yang terpajang rapi di ruangan ini. Angel, yang kini berdiri di depan pintu kamar anaknya itu menatap Candra prihatin. Wanita itu tau bagaimana Candra sangat mencintai Clarista begitupun juga sebaliknya.
Kisah mereka harus berakhir menyedihkan, karena Clarista yang pergi meninggalkan Candra untuk selamanya. Bagaimana bisa mereka berpisah ketika hati mereka saling terikat? Bahkan waktu yang mereka miliki hanya sebentar. Seperti layaknya kapal, yang hanya transit sebentar lalu kembali untuk pergi jauh berlayar.
Dalam genggaman Candra, terdapat surat yang Aurio beri. Surat yang Clarista beri untuk dirinya, lelaki itu duduk diatas kasur Clarsita. Wangi parfum gadis itu masih melekat pada bantal yang kini Candra peluk. Lelaki itu membaca pesan yang disampaikan Clarista melalui tulisan tangan Aurio.
For my love Candra,
Terimakasih telah menjadi sebuah cerita dalam hidupku. Walaupun pertemuan kita singkat dan hubungan kita hanya sementara.
Namun, aku bahagia setidaknya aku sempat memiliki mu, Candra kamu pernah bilang kalau aku seperti bintang, maka di saat kamu merindukanku tataplah bintang yang paling terang karena itu adalah aku dan tetaplah menjadi Candranya Clarista, maaf karena aku tidak bisa bersama mu lebih lama.
Tetaplah tersenyum saat kamu mengingatku dan kenangan kita. Aku selalu bertanya pada Tuhan, apakah kita kelak akan bisa bersatu di kehidupan yang akan datang? Atau kisah cinta kita akan berakhir sama seperti sekarang? Namun harapan ku, cinta kita akan selalu bersatu kelak di kemudian hari.
Maaf aku bukan gadis yang romantis yang bisa merangkai kata-kata dengan indah. Namun Candra, asalkan kau tau, jauh di lubuk hatiku yang paling dalam aku sangat mencintai mu.
Bukalah hati mu untuk sahabatku Desika karena dia juga mencintaimu dalam diam, kenang lah cinta kita, persahabatan kita , dan semua tentang CADETA karena kisah cinta kita berdua bagaikan kapal yang hanya transit demi mendapatkan cinta yang sejati.
Cintamu
Clarista Leona Abraham
Candra, kembali menangis saat membaca surat yang Clarista berikan untuk dirinya, lelaki itu berjanji akan hidup bahaga untuk Clarista dan akan membuka hatinya untuk Desika. Candra menutup pintu kamar Clarista dan turun menghampiri semua orang yang menatap lelaki itu prihatin karena penampilannya yang sangat berantakan.
"Karena kita semua udah kumpul..... yuk, pergi ke taman belakang!" ajak Windy, kepada semua orang yang menatap gadis itu bingung.
"Ngapain?" tanya Candra.
"Kita kirim surat buat Ita," kata Windy dan menarik Candra.
"Sekarang tulis apa yang mau lo ucapin sama Ita, disana." Windy, memberikan sebuah kertas dan pulpen kepada Candra. Lelaki itu menuliskan balasan surat untuk Clarista akan lelaki itu ungkapkan apa yang kini Candra rasakan tanpa kehadiran gadis itu dalam hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CADETA [S E L E S A I]
RomanceApa yang kamu ketahui tentang cinta? Dan apa yang kamu ketahui tentang cerita? Tak ada yang tau pasti apa itu cinta, sebuah kata universal yang sangat mudah orang umbar. Memiliki arti yang sakral dan seringkali terucap dusta. Namun, saat aku mengen...