I Wish [Chanbaek]

9th

Chanbaek's Apartement
.
.

Baekhyun memeras handuk kecil yang akan ia pakai untuk mengompres suaminya yang sedang berbaring lemas di kamarnya.
Kondisi nya sangat memperhatikan dan inilah yang Baekhyun takutkan akan terjadi pada Chanyeol.

Chanyeol pulang dengan suhu tubuhnya yang panas disertai keringat dingin yang menjalar di dahinya.
Bibirnya terlihat pucat dan Baekhyun tahu betul apa yang terjadi pada namja yang ia cintai ini.

"Ku kira ia tahu mengenai alergi mu itu, Yeol.."

Baekhyun membuka kotak P3K yang ia bawa, lalu mengambil sebuah botol berisikan obat. Obat yang sangat membantu Chanyeol di saat seperti ini.
Ia mengambil satu tablet obat berwarna putih itu lalu memasukkannya ke mulut Chanyeol.
Sebagai calon dokter tentunya ia tahu cara memberikan obat tanpa tersedak pada seseorang yang sedang tidak dalam kondisi terjaga.

"Kenapa kau tidak memberitahukan padanya, Yeol?"

Baekhyun terus bertanya pada Chanyeol yang jelas jelas tidak akan mendengar nya karena ia sedang dalam kondisi terlelap.
Baekhyun tidak tahu mengapa Chanyeol tidak pernah memberitahukan masalah alerginya dengan minyak wijen pada Seulgi. Padahal mereka sudah lama berhubungan dan pastinya sudah sering makan bersama.

Baekhyun menatap wajah Chanyeol yang tertidur. Jika dilihat seperti ini Chanyeol jauh lebih tampan di bandingkan beberapa tahun lalu.
Ia lebih dewasa dan sangat berwibawa.
Namun yang Baekhyun sayangkan adalah sikapnya yang bahkan jauh lebih buruk terhadap nya.

Baekhyun hanya dapat tersenyum miris mengingat apa pemicu sikap Chanyeol yang menjadi begitu buruk padanya.
Bahkan hanya karena tulisan dalam sebuah catatan kecil dapat merubah seseorang menjadi lebih 180° berbalik.
Sangat berbalik bahkan sampai hampir melupakan sifat asli.

Baekhyun mengusap surai dark Chanyeol lembut diiringi sebuah senyuman penuh kesedihan yang terpancar jelas dari sana.
Baekhyun mengangkat wadah tempat air kompresan dan kotak P3K dari nakas Chanyeol kemudian membawanya keluar dari kamar Chanyeol.

"Lekas sembuh, Yeol..."

***

"A-apa kau tidak bercanda? "

"Tidak, Kyungie. Mata mataku sendiri yang menginformasikan ini padaku."

Kyungsoo menatap Tiramissu di depannya kosong. Mulut nya sedikit terbuka, tidak percaya dengan apa yang baru saja Jongin katakan padanya.

"Jadi.. Irene berpacaran dengan Sehun? Dan Luhan belum tahu sama sekali?"

Jongin mengangguk atas pertanyaan Kyungsoo.
Mereka baru saja mengetahui satu kenyataan mengejutkan yang mereka sendiri tidak yakin dengal hal tersebut.
Menurut mereka, tidak mungkin seorang teman yang dikenal sejak di bangku JHS melakukab hal sepicik dan serendah itu.

Seorang Oh Sehun selingkuh di belakang Luhan dengan seorang yeoja bernama Bae Irene. Sangat sulit di percaya mengingat orientasi seksual Sehun jelas-jelas tidak straight.
Dan seorang Oh Sehun yang terlihat sangat mencintai Luhan tega bermain api di belakangnya.
Jongin dan Kyungsoo dapat dengan mudah mengetahuinya dari Spy yang Jongin tugaskan untuk memata-matai Sehun.

"Itu lebih bagus, Kyung. Daripada Luhan tahu lebih baik tidak sama sekali" ujar Jongin sambil meneguk Americano nya.

Kyungsoo mengangguk setuju,
"Biar Luhan sendiri yang mengetahui nya..."

Jongin mengeluarkan ponselnya dari saku jasnya begitu sebuah dering berbunyi menandakan pesan masuk. Kening Jongin mengerut membaca isi pesan tersebut. Kyungsoo menatap kekasihnya bingung,