23rd

16K 1.2K 99
                                    

Pagi ini Baekhyun bangun lebih awal, ia perlu mempersiapkan seluruh perlengkapan yang akan dibawa dirinya dan Jiwon pergi ke Korea. Baekhyun dengan telaten memasukan barang berupa baju dan beberapa barang pribadi lainnya ke dalam tas dan koper berukuran tidak begitu besar itu. Ia menutup resleting kedua benda tersebut lalu menaruhnya di samping ranjang.

Baekhyun masih tidak menyangka jika tema yang di bahas pada rapat kemarin pagi ternyata membahas tentang mutasi yang menyangkut pautkan kepala divisi di ByunH. Dan karena Baekhyun merupakan CEO dari ByunH, jadi ia akan di mutasi ke negara asal ByunH sendiri, yaitu Korea.

Baekhyun juga sempat protes pada Hankyung Via telepon kemarin setelah rapat usai, tapi ayahnya itu bahkan malah menenangkan nya dan menyuruh Baekhyun untuk menerimanya. Padahal semua rencana mutasi ini Hankyung lah yang memegang kendali nya. Dan mengenai Baekhyun yang di mutasi ke Korea itu pasti juga karena Hankyung sendiri yang mengaturnya nya. Hankyung juga bilang pada Baekhyun kalau cara ini juga agar Jiwon mengenal negara aslinya. Padahal Hankyung jelas jelas mencegah Baekhyun untuk berhubungan dengan Korea, sebenarnya apa mau ayahnya itu?

Kris juga memutuskan untuk pergi ke Korea bersama Baekhyun. Ia tidak mau kalau Baekhyun sampai mengalami hal yang sama seperti 3 tahun yang lalu. Biar bagaimana pun sekarang Baekhyun sudah memiliki Jiwon dalam hidupnya, jika perasaannya disakiti nanti yang sakit bukan hanya Baekhyun, tapi Jiwon juga. Kris tidak mau ada air mata yang menetes dari puppy eyes itu lagi, setidaknya jika Kris ikut pergi akan ada yang dapat menjaga Baekhyun disana.

Mutasi ke Korea ini sebenarnya juga merupakan hal yang menguntungkan bagi Baekhyun. Ia merindukan negara kelahirannya itu, ia juga merindukan teman teman nya dan juga termasuk adiknya. Baekhyun ingin pulang ke negara itu barang untuk beberapa hari, tapi ia tidak punya alasan yang bagus untuk meyakinkan Yoora dan Kris. Mereka selalu melarang Baekhyun pergi, mengatakan sesuatu yang akan terjadi jika ia pergi ke negeri ginseng itu.

"Eomma.."

Baekhyun mendongak ke arah box dimana Jiwon tertidur, Baekhyun tersenyum melihat anaknya yang sedang mengusak matanya karena terbangun. Baekhyun heran bagaimana Jiwon bisa bangun sepagi ini, saat ini masih pukul enam pagi dan biasanya namja mungil itu akan bangun pada pukul tujuh pagi. Baekhyun berjalan menuju tempat tidur Jiwon dengan pelan.

"Jiwonnie sudah bangun?"

Jiwon mengangguk merespon pertanyaan Baekhyun. Baekhyun tersenyum lalu menggendong Jiwon menuju dapur untuk sarapan. Jiwon duduk di bangku khusus miliknya, karena tubuh Jiwon masih terlalu kecil untuk duduk di kursi biasa.

"Baiklah. Jiwonnie mau sarapan apa? Biar eomma buatkan yang paling enak" ujar Baekhyun.

"Jiwonnie mau salapan yang enak! Jiwonnie suka masakan eomma" ujar Jiwon sambil tersenyum mengemaskan.

Baekhyun tidak bisa menahan dirinya untuk tidak mencubit kedua pipi tembam milik anaknya itu.

"Baiklah, kalau begitu kita buat pancake! Jiwonnie suka?" Tanya Baekhyun.

Jiwon mengangguk semangat,
"Ne!"

Baekhyun mulai memasak pancake untuk sarapan mereka pagi ini. Pagi itu mereka lewati dengan sarapan yang tenang dan damai.

***

Sehun mendelik ke arah temannya yang sekarang ini sedang tersenyum tidak jelas. Teman jangkung nya ini terlalu senang karena apa yang ditunggunya selama tiga tahun ini akhirnya ia dapatkan. Sehun hanya bisa mendelik iri karena ia belum mendapatkan apa pun dari yang ia cari selama tiga tahun, sepertinya nasibnya tidak sebaik temannya ini.

Chanyeol, temannya ini terlalu senang karena akhirnya ada kabar tentang namja yang ia cari sampai hidupnya jadi berantakan. Tadi pagi ia mengajak Sehun untuk bertemu di cafe milik Kyungsoo dan ternyata inilah yang ingin dikatakan oleh namja bertelinga lebar itu.

I Wish [Chanbaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang