28th

15.6K 1.1K 138
                                    


Baekhyun tidak bisa mencerna apa yang barusan Chanyeol lakukan. Sesuatu yang basah dan kenyal menyentuh bibir tipis nya lembut. Ia menatap Chanyeol yang perlahan menjauhkan wajahnya dari wajah milik nya. Chanyeol terlihat tersenyum tipis lalu menghela nafasnya sambil mendongak ke atas.

"Kau tahu? Aku sangat ingin melakukannya saat kau kembali, tapi melihat sikapmu.. Itu mustahil " ucap Chanyeol pelan.

Baekhyun tak berekspresi, ia hanya memperhatikan wajah Chanyeol yang entah mengapa terlihat sedih. Sepotong kue yang Baekhyun pegang sudah ia taruh di atas piring putih yang dingin. Chanyeol kembali berucap,

"Aku senang bisa melihatmu tanpa ada pemberontakan darimu atau siapapun itu. Dan.. Maaf lancang mencium mu" ujar Chanyeol membuat Baekhyun tersadar,

Bahwa Chanyeol menciumnya tadi.

Tidak bisa dikatakan sebuah ciuman karena kedua belah bibir itu hanya menempel dalam waktu 3 detik. Tanpa lumatan sama sekali. Baekhyun menyentuh bibirnya pelan, ia masih bisa merasakan bagaimana bibir tebal Chanyeol menyentuh bibir tipisnya.

"Kau menciumku?" tanya Baekhyun tidak percaya.

Chanyeol mengangguk pelan, "ya. Dan aku minta maaf. Status ku hanyalah seorang... Mantan suami" ujar Chanyeol sambil tersenyum kecut.

Baekhyun menatap obsidian Chanyeol, ia menggeleng pelan. Lalu kembali berucap,
"Kenapa kau menciumku? Bukan, kenapa kau melakukannya?" tanya Baekhyun.

Chanyeol menghela nafasnya, ia tersenyum pada Baekhyun. "Apa terlalu tidak masuk di akal, ya?"

"Sepertinya pengakuanku tadi.. Tidak dapat menjelaskan semua pertanyaan yang ada di benak mu" lanjut Chanyeol.

Baekhyun terdiam. Chanyeol bicara soal pengakuan, pengakuan. Tapi apa yang Chanyeol maksud dengan pengakuan? Apa ia mengatakan sesuatu yang bisa disebut pengakuan?

Baekhyun membelalakan matanya saat ia mengingat pengakuan Chanyeol, tepatnya sebelum ciuman itu terjadi. Chanyeol mengakui perasaanya, bahwa ia mencintai dirinya.

Bahwa Chanyeol mencintai Byun Baekhyun.

Itu dirinya.

Chanyeol tersenyum sakit saat ia mengira Baekhyun tidak mengingat pengakuannya. Chanyeol hanya dapat mengangguk paham dan mengerti. Apa yang ia ucapkan tentu tidak akan didengar oleh Baekhyun, ia hanyalah seorang mantan suami dari Byun Baekhyun. Dia adalah orang yang dibenci oleh Baekhyun, dan kata-katanya tidak akan berpengaruh pada kehidupan si mungil.

Chanyeol merutuki dirinya. Seharusnya Chanyeol tersadar, ia takkan bisa kembali bersama Baekhyun. Bahkan jika Baekhyun mendengar yang ia katakan dengan jelas, Baekhyun takkan kembali kepadanya. Seseorang tidak akan mau jatuh pada lubang yang sama, dan Baekhyun juga tak menginginkan nya. Ia takkan kembali pada Chanyeol yang membuatnya hampir menangis setiap malam.

Bagi Chanyeol, itu hal yang bodoh jika dilakukan kembali. Dan Baekhyun tidak bodoh.

Chanyeol mengusap tengkuknya,
"Kau tidak mendengarnya? Baguslah kalau begitu. Karena, itu takkan merubah apapun" ucap Chanyeol.

Baekhyun memperhatikan Chanyeol yang menurunkan ranjangnya dan memakai selimutnya sampai batas dada. Chanyeol tersenyum pada Baekhyun.

"Aku lelah. Maaf menahanmu disini, kau boleh pergi sekarang. Terimakasih untuk kuenya, itu kesukaanku. Kau bisa menaruhnya di atas meja, dokter Byun" ujar Chanyeol sambil menyelimuti dirinya.

Baekhyun mengangkat alisnya, ia mengangguk dan menaruh kue itu di tempat yang Chanyeol katakan. Baekhyun beranjak menuju pintu untuk pergi dari kamar itu.

I Wish [Chanbaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang