12th

13.5K 1.1K 110
                                    

Ini sudah menginjak hari ke tiga Baekhyun di rawat di rumah sakit. Dan rencananya jika tidak ada halangan Baekhyun akan pulang hari ini juga. Tiga hari di rawat sudah memulihkan kondisi Baekhyun.

Kehidupan Chanyeol selama Baekhyun di rawat sangat menyedihkan. Di pagi hari ia harus membagi waktu antara memasak sarapan dan menyiapkan busana kerjanya. Apartemen juga tidak ia bersihkan sama sekali. Chanyeol sempat ingin menggunakan jasa pembersih rumah online, tapi ia urungkan karena ia tidak suka rumahnya di masuki orang asing.

Pada masa ia tinggal sendiri di apartemennya dulu biasanya ia menggunakan jasa house keeping yang di kirim langsung dari Sungmin. Tapi ibunya yang satu itu bahkan melarangnya menggunakan jasa itu lagi. Katanya ia harus mencoba mandiri.

Selama Baekhyun di rawat Chanyeol selalu memperhatikan Baekhyun dari kejauhan. Ia terlalu gengsi untuk menunjukkan wajahnya pada istrinya yang sedang sakit itu. Chanyeol selalu mengepalkan tangannya saat Kris dan Baekhyun terlihat mesra dan dekat. Ingin rasanya ia datang memergoki mereka lalu menarik Baekhyun pergi dari Kris.

Namun kembali lagi, egonya kembali menang.

"Halo, Yeol? Hari ini Baekhyun pulang. Kau mau menjemputnya? " tanya Luhan Via telepon.

Chanyeol mengangguk menanggapi Luhan. 

"Tidak. Aku tidak sudi menjemputnya"

Ucapan dan hati Chanyeol sangat berbalikan. Hati Chanyeol mengatakan 'ya. Aku mau, tentu saja' namun yang di ucapkan malah kebalikannya.

"Heol... kau selalu begitu, Yeol. Baiklah Baekhyun akan pulang pukul 5 sore nanti. Tapi aku tidak ikut bersama nya"

Chanyeol mengernyit,
"Lalu dia pulang dengan siapa? " tanya Chanyeol penasaran.

"Dengan Kris. Selama Baekhyun di rumah sakit Kris yang menjaganya. Dan dimana kau? Kau tidak menjenguk Baekhyun sama sekali! "

Chanyeol terdiam mendengar Kris yang akan mengantarkan Baekhyun pulang. Lagi lagi Kris, kenapa sahabatnya itu seakan ingin merebut Baekhyun nya? Apa? Apa Chanyeol baru saja mengakui Baekhyun sebagai miliknya?

"Yeol? Hei yeol!"

"Ada apa? Yasudah lah. Dengan begitu aku tidak perlu repot-repot untuk menjemputnya." Jawab Chanyeol.

"Haissh!! Ya sudahlah Yeol. Aku harus belanja kebutuhan ku sebulan kedepan, bye" Dengan cepat Luhan mematikan sambungan telepon itu.

Chanyeol melempar ponselnya sembarangan ke sofa hitam beludru itu. Chanyeol mulai menyiapkan peralatan golf nya karena ia pikir pergi berlatih golf tidak buruk mumpung ini hari minggu. Chanyeol menggendong tas golf nya lalu keluar dari apartemen untuk bermain golf di golf arena yang ada di apartemennya.

***

Luhan mendorong trolly nya menyusuri supermarket yang ia kunjungi pagi ini. Bahan bahan makanan di rumahnya sudah hampir menipis dan itu berarti Luhan harus kembali mengisi stock nya kembali. Luhan berjinjit ingin mengambil sebuah kaleng kornet sapi yang terletak di rak paling atas. Ia sedikit kesulitan karena tinggi tubuhnya tidak mencapai untuk mengambil kornet tersebut.

Tiba-tiba sebuah tangan mengambil kornet incaran Luhan. Luhan menengok ke arah tangan itu berasal, lalu ia terkejut saat melihat siapa orang yang mengambil kornet itu seenaknya.

"Kenapa kau tidak meminta ku untuk menemani mu berbelanja?"

Seorang pria albino dengan rahang tegas dan wajahnya yang flat memandang Luhan dengan ekspresi yang sama flatnya. Luhan membuka sedikit mulutnya kaget,

I Wish [Chanbaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang