13. Malam Minggu.

2.9K 217 3
                                    

Huhhhh, akhirnya bisa lanjut juga part selanjutnya. Semenjak masuk sekolah tugas sekolah makin menjadi-jadi, ya tuhan sadarkan lah hati para guru agar bisa mengerti perasaan murid-muridnya. Amminn..

Oke mending mulai baca aja dehh..

××××××××××××××××××××××××××××××××

Suara klakson didepan rumah Nata baru saja terdengar, gadis itu pun berpamitan dengan ibunya untuk bermalam minggu dengan Dimas dan Adam. Nata berlari kecil menuju pagar rumahnya, ternyata disana sudah berdiri seorang laki-laki yang menyender di kap mobilnya hhmm ralat maksudnya mobil orangtuanya dengan baju kaos biru dongker polos dengan celana panjang sambil memutarkan kuncil mobil dijari telunjuknya, dan jangan lupa ia sedang memasang muka sombongnya saat ini.

"Beneran bawa mobil lu" tanya Nata tak percaya kepada laki-laki yang ada dihadapannya sekarang.

"Iya lah, perjuangan nih minjem mobil sama mama tercinta. Gue harus bantuin dia masak dulu sama belanja2 baju" keluh Dimas.

"Lagian kan gue juga udah SMA kenapa coba masih dilarang-larang bawa mobil" lanjutnya

Nata hanya terkekeh kecil.
"Mungkin mama lu takut kali lu berbuat yang macem-macem kayak maksiat gitu" jawab Nata asal.

"Istighfar Nat yaampun, ohh iya Adam mana ? Dia nggak dirumah lu ?" tanya Dimas dengan sedikit berjinjit melihat kearah pintu rumah Nata.

Nata pun langsung teringat dengan kejadian tadi siang sehabis Adam menyediakannya jus buah Naga untuknya, cewe itu menerima sampai meneguk habis lalu menyuruh Adam untuk pulang kerumahnya dengan alasan jika Nata mau tidur agar tidak mengantuk saat nanti mereka sedang bermalam minggu. Padahal Nata tidak benar-benar tidur ia hanya masih kesal saja saat melihat kakaknya yang ditendangi oleh Adam secara berkali-kali, walaupun Adam sudah meminta maaf pada kakaknya tapi tetap saja perlakuan Adam itu jadi kasar.

"Nah tuh Adam tuh, sini Dam kita jalan-jalan" teriak Dimas sambil melambaikan tangannya.

Nata pun langsung menoleh kearah rumah tetangganya yang persis berada didepan rumahnya, disana ia bisa melihat Adam yang menyembulkan sedikit kepalanya dari balik pintu rumah dengan tatapan yang takut-takut. Apa anak laki-laki itu takut padanya.

Nata sudah melihat Dimas yang berlari kearah rumah Adam lalu menarik tangan Adam untuk segera keluar dari rumahnya dan masuk kedalam mobil.

"Siapa yang duduk didepan nih ? Samping gue" tanya Dimas dengan melirik Nata dan Adam secara bergantian.

Keduanya terdiam, Adam hanya fokus memperhatikan wajah Nata dari samping dengan takut-takut.

"Adam aja yang duduk didepan, gua belakang" jawab Nata akhirnya.

Dimas hanya mengangguk-ngangguk terserah lalu masuk kedalam mobilnya.

Dengan keadaan yang makin canggung Adam dengan gerakan takut-takut ingin membuka pintu mobil depan tapi dengan gerakan halus Nata menahannya, lalu menarik Adam pelan untuk menghadap kearahnya.

Cowo itu hanya menatap Nata sebentar lalu kembali menundukkan kepalanya.

"Pakai baju tuh yang rapih, jangan berantakan nanti nggak ada cewe yang suka lagi" ucap Nata dengan tangan yang bergerak merapihkan kerah kemeja tangan pendek yang Adam kenakan.

Setelah dipikir, tidak ada gunanya jika lama-lama bermarahan sama Adam. Nata tak suka saat melihat Adam yang ketakutan ketika melihat dirinya, seolah-olah ia adalah seorang ibu kos garang yang ingin menagih uang bulanan seperti film-film di FTV.

Adam langsung terpengarah kepada tangan yang sedang merapihkan kerah bajunya dengan sangat lembut, sekarang tangan itu beralih merapihkan tata-an rambutnya dengan tak kalah lembut. Tersentuh dengan tangan itu saja mampu membuat Adam lemas, ia menatap cewe didepannya dengan rasa hati yang tak menentu seperti permen nano-nano. Apalagi cewe itu sekarang sedang tersenyum puas karena melihat hasil karya dari tangannya setelah merapihkan penampilan Adam. Dengan gerakan tak sadar Adam menjulurkan tangannya untuk menyentuh bibir yang tersenyum dengan indah.

Idiot not bad [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang