Senangnya sekarang sudah hari jumat, bagi siswa dan siswi SMA Naramakas ini adalah hari yang sangat cocok untuk memanjakan diri bersama teman-teman atau tidur siang dengan nyenyaknya. Kenapa begitu ? Karena memang dihari jumat saja mereka dapat pulang jam 11 jika dihari biasa mereka bisa pulang jam 3 bahkan sampai setengah 4. Sangat melelahkan.Nata dengan gerakan santainya ia merapihkan buku pelajaran jam terakhir lalu memasukkannya kedalam tas, sebagian teman kelasnya sudah berhamburan keluar kelas tapi ada juga yang masih tetap didalam kelas karena lagi menonton film dengan bermodal laptop, entah film apa tapi setau Nata itu film horror, bukannya Nata keturunan cenayang yang asal menebak, ia tau karena sejak tadi mendengar teriakan teman-temannya yang cukup keras. Bukannya Nata juga tak mau bergabung ikut menonton film juga, tapi ia tak suka hal yang berbau horror Nata juga selalu tutup mata jika setan difilm tersebut muncul, jadi menurutnya ya percuma saja jika menontonnya.
"Anjir setannya keren"
"iiihhh ada suara apaan tuh ? Elah jangan disamperin bego"
"Aaaaaa, setan sialan, anjir, bego, bego banget, pea, mati aja lu" (terlalu bersemangat kagetnya)
"Muka setannya serem banget anjir kaya Krisna" --Krisna itu adalah teman sekelasku, dia sering jadi korban ledekan anak2 kelas. Jangan salahkan kami yang sering meledeknga, tapi karena Krisna sendirilah yang mengundang kami untuk meledeknya karena ia sikap percaya dirinya yang amat tinggi. Dia pernah bilang katanya ia akan menjadi penyanyi tertampan yang bisa mengalahkan artis dunia seperti Justin bieber.
Tuhkan teman-temannya sangat berisik sekali.
"Nataaa!!!" tegus Dimas sambil menggebrak meja dengan cengiran kudanya.
"Apa si dim ?" Nata memutarkan bola matanya.
"Main yo abis pulang ini kita jalan2, gua ngajak Enggar dia kaga mau, lu mau ya ?" mohon Dimas.
Nata masih sibuk dengan tasnya sedang membenarkan tali tas agar tidak panjang sebelah, lalu berlalu dari hadapan Dimas menuju keluar kelas.
Dimas yang tak dapat respon sedikit pun dari Nata mengkerutkam dahinya bingung, lalu mengejar Nata yang belum terlalu jauh.
"Nat ayolah" rengek Dimas.
Nata mengangguk kecil.
"Jawab Nat, jangan pake isyarat gitu gua kan cowo jadi gak peka" ucap Dimas.
"Apaan si Dim, iya kita jalan2 asal traktir gua beli buble yang didepan sekolah kita aja" ucap Nata.
"Oohhh itu mah gampang, tapi lu tungguin gua bentaran ya. Gue mau sholat jum'at dulu"
"Oke aja gua mah" ucap Nata dengan senyum, buble rasa melon enak nih atau beli capcin saja ya.
Mereka berdua pun berjalan beriringan menuju gerbang sekolah sambil berbincang kecil. Sesekali Nata juga meledek Dimas tentang Rina, semakin hari Rina mendekati Dimas dengan cara terang-terangan, seperti kemarin Rina membawakan bekal untuk Dimas. Rina sampai menunggu lama didepam kelas Dimas karena masih ada guru yang mengajar.
"NATAAAA.. NATAAAA.. NATAAAAA" suara teriakan yang sangat kencang itu cukup mengundang perhatian dari banyak orang.
Nata mencari siapa yang memanggil namanya secara berkali-kali itu. Saat melihat kesebelah kanan ternyata ada Adam disana sambil meloncat-loncat melambaikan tangannya seperti anak kecil.
"NATAAA" panggil Adam lagi dengan bersemangat lalu berlari namun segara ditahan oleh bang Ega.
Nata juga sedikit terkejut karena hampir saja Adam tertabrak oleh pengendara motor, dan cukup membuat beberapa orang yang ada disini yang melihat tingkah Adam memekik kaget. Semua yang ada disini juga memandang Adam seperti "anak idiot dari mana si nih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Idiot not bad [Completed]
Teen FictionSeorang anak laki-laki yang berbeda dari anak lainnya, perbedaan yang ada didalam dirinya membuat beberapa orang menjauh atau bahkan membullynya. Hingga pada saat ulang tahunnya yang ke-7 dia merasa lelah karena dibully terus menerus. Sampai ia mela...