Tok.. tok... tok...
"Masuklah!"
"Arha,"
"Ayah? Ada apa?"
"Bagaimana hari pertamamu?"
"Tidak buruk, aku merasa senang karena dalam satu hari ini, aku sudah memiliki 3 orang teman. Menakjubkan bukan?"
"Iya, tapi ayah pesan padamu untuk menjaga amarahmu ketika bersama mereka. Mau kenalkan ayah, siapa mereka?"
"Kami ber-empat tidak ada yang sejenis dalam element yang kami punya masing- masing. Aku Ignis, Aulia Ventus, Lina Aqua, dan yang terakhir, Hana, Terram."
"Ramalan itu memang benar" gumam Leon, ayah Arha.
"Ayah meramalkan sesuatu lagi?"
Ayah Arha adalah seorang peramal, dia juga bisa membaca pikiran orang- orang yang ada disekirarnya. Jadi, Leon sebenarnya tahu semua hal yang berhubungan dengan putrinya di masa lalu dan masa depan.
"Ehm, tidak, ayah tadi hanya merasa penat. Ayah keluar ya, kau mungkin lelah, jadi, istirahatlah."
Arha mengangguk mendengar ucapan ayahnya. Arha memutuskan untuk tidur siang.
***
"Arha! Bangunlah!" Ucap Veronica.
"Hhmm? Ada apa bu?"
"Mandi dan segera turun, makan malam sudah siap"
"Apa!? Makan malam? Ini sudah malam?"
"Tidak ini masih pagi sayang. Tentu saja nona! Bangunlah!"
Jujur saja jika orang didepannya ini bukan ibunya, dia akan membakar orang menyebalkan ini sekarang juga.
Arha bangun dari ranjangnya yang lembut, dan pergi ke kamar mandi.
Setelah Arha selesai dengan kegiatannya. Dia turun ke ruang makan yang sudah tersedia makanan yang terlihat lezat.
"Maaf, membuat kalian menunggu" ucap Arha.
"Tak apa sayang, duduklah, mari kita makan" ucap Veronica.
"Ibu, ibu tahu? Semua orang disampingku semuanya memuji ketegasan ibu, sementara aku?, aku hanya meringis melihat ibuku yang berubah 180 derajat!" Cerita Arha.
"Benarkah itu? Ibumu memang seperti itu, ayah pernah dimarahi oleh ibumu karena salah satu anak murid ayah tidak bisa memanah. Tapi, sekarang dia sudah jadi pemanah yang hebat" jawab Ayah Arha.
"Kalian ini kenapa? Oh iya, Arha, besok bisakah kau bantu ibu membereskan gudang sayang?" Tanya Veronica.
"Baik bu, besok aku akan membantu ibu"
***
"Hei, Bear! Menurutmu apakah aku akan mendapatkan kekasih nanti?" Tanya Arha kepada bonekanya.
"Apa kau mendengarku? Jawablah!" Ucap Arha bodoh.
"Haish! Setelah satu minggu ini aku akan menanyakan alamat mereka masing- masing, jadi jika aku merasa bosan di rumah aku bisa pergi dan mengunjungi rumah temanku. Hooaamm... Ngomong- ngomong, sepertinya aku mulai mengantuk lagi. Good night, bear. Hahahaha, apakah aku terlihat bodoh dengan bahasa Inggris? Aku tak peduli, selamat malam!" Arha selalu bicara dengan bonekanya, terkadang dia merasa kesepian. Hal itu membuat Leon dan Veronica merasa sedih, mereka berdua selalu berusaha untuk mencari teman untuk Arha, tapi sayang tidak ada satupun Elementer yang meu menjadi teman Arha, karena itulah, Arha hampir tidak pernah mau untuk keluar rumah. Padahal Leon juga Ignis, mungkin karena Leon termasuk tokoh masyarakat?

KAMU SEDANG MEMBACA
Academiae Elementer
FantasyKisah seorang 4 elementer cantik yang memiliki kekuatan khusus untuk melindungi dirinya sendiri dan para elementer lainnya. Kisah cinta mereka berempat dan petualangan mereka