05. Keteledoran Si Hidung Bangor

1.4K 27 0
                                    

YAP CIN segera melompat turun dari dalam keretanya dan untuk memamerkan kepandaiannya, ia melompat sambil mempergunakan gerakan Burung Walet Menyambar Air dan kedua kakinya turun dengan amat ringannya di depan nona itu. Diam-diam Lian Hong menjadi terkejut juga melihat laki-laki setengah tua yang berpakaian mewah ini memiliki ginkang yang sedemikian hebatnya. Ia menjadi curiga dan berlaku hati-hati sekali.

"Nona, bolehkan aku bertanya, nona hendak pergi ke mana?" tanya Yap Cin sambil memberi hormat dan memainkan senyum dimulutnya.

Lian Hong adalah seorang gadis yang tabah dan banyak bergaul maka ia tidak berlaku malu-malu. Sungguhpun ia merasa tak senang melihat kelancangan laki-laki ini, namun ia menjawab juga dengan singkat.

"Hendak ke Kam-ciu,"

Semua orang yang merubungnya tersenyum mendengar jawaban ini dan laki-laki berpakaian mewah itu bahkan tertawa senang.

"Kebetulan sekali, kebetulan sekali!" serunya berkali-kali dengan muka girang. "Kami pun sedang menuju ke Kam-ciu. Silakan naik ke dalam keretaku saja, nona. Tidak enak berjalan seorang diri di tempat sunyi ini, lagi pula tentu lelah kalau berjalan kaki."

Lian Hong merasa mendongkol sekali. Ia maklum sedang berhadapan dengan orang-orang kurang ajar, akan tetapi agar jangan menimbulkan keributan, ia tersenyum dan menjawab,

"Terima kasih, tidak bisa aku menerima ajakan seorang yang tidak kukenal. Lebih baik aku berjalan kaki saja dan harap kalian jangan menggangguku lebih lama lagi."

Akan tetapi Yap Cin dan kawan-kawanya merasa seakan-akan kejatuhan bulan ketika menyaksikan senyum di bibir gadis itu. Memang Lian Hong amat cantik jelita, apalagi kalau ia sudah tersenyum. Sukarlah kiranya mencari laki-laki yang takkan jatuh hati apabila melihat ia tersenyum.

"Jangan berkata begitu, nona. Kau tentu hendak artikan belum mengenal, bukan tidak mengenal. Apa salahnya kalau sekarang kita berkenalan? Kau takkan merasa kecewa berkenalan dengan orang-orang seperti kami yang sudah terkenal di Kam-ciu," jawab Yap Cin sambil tertawa-tawa.

"Kau benar-benar takkan kecewa, nona manis!" kata seorang dari pada kawan-kawan Yap Cin. "Ketahuilah bahwa kau sedang berhadapan dengan Yap-wangwe (hartawan Yap), tokoh terkenal di kota Kam-ciu."

Bagaikan sinar terang she Yap ini terlintas diotak Lian Hong. Ia mainkan senyumnya lagi dan bertanya, "Ah, jadi kaukah yang terkenal sebagai Yap-wangwe di Kam-ciu? Bolehkah aku mengetahui siapakah nama wangwe yang selengkapnya?"

Yap Cin menyeringai dengan girang sekali. Disangkanya bahwa gadis ini mulai silau dan tertarik karena namanya sebagai seorang hartawan besar, maka cepat-cepat ia berkata, "nona yang baik, namaku Yap Cin, dan ketahuilah bahwa selain terkenal sebagai seorang hartawan yang berbudi baik, akupun terkenal di kalangan dunia persilatan sebagai Sin-wan (Si Lutung Sakti)!"

Saking terkejut dan girangnya dapat bertemu dengan musuh besarnya yang memang sedang dicari-cari, wajah yang cantik itu sampai menjadi pucat dan sepasang matanya memancarkan cahaya berapi-api.

"Jadi kaukah jahanam busuk yang bernama Sin-wan Yap Cin? Kau bersiap siagalah untuk mampus ditanganku!" Sambil berkata demikian, Lian Hong lalu mencabut keluar pedang tipisnya dan selendang merahnya. Tentu saja Yap Cin dan kawan-kawannya menjadi heran melihat sikap nona ini.

"Eh, nona manis, kau siapakah dan mengapa kau bersikap seperti ini? Apakah salahku kepadamu?" tanya Yap Cin yang masih memandang rendah kepada dara muda ini.

Lian Hong tersenyum dengan bibir mengejek. "kau hendak mengenal aku? Baiklah, buka telingamu lebar-lebar, binatang rendah! Aku adalah Ong Lian Hong dan Pat-jiu kiam-ong Ong Han Cu adalah ayahku!"

Serial Iblis & Bidadari - ASKPHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang