“aktingmu sangat bagus” puji Aidan saat mereka sedang berjalan-jalan berdua di perkebunan setelah berpisah dengan Dani, Nathan, dan Emily.
“aktingmu juga” kata Ruby tersenyum mendengar pujian pria itu, tidak sia-sia hoby-nya menonton K-drama “tapi lain kali tolong batasi sentuhanmu” Ucapnya.
“maksudmu?”
“jangan pura-pura tidak tahu, kau saat kau melepas pelukanmu tanganmu sekilas menyentuh payudaraku.” Kata Ruby dengan kesal
“itu hanya kesalahan teknis.” Kata Aidan mengangkat kedua tangannya di udara dengan telapaknya menghadap keluar dengan gerakan pasrah tapi ekspresi mesum pria itu mengingkarinya.
“huh…” dengus Ruby lalu “apa wanita itu benar mantanmu?” tanyanya
Sikap santai pria itu hilang saat ia mengajukan pertanyaan itu dan yang ada hanya keheningan ganjil.
“aku butuh tahu hubunganmu dengan wanita medusa itu.” Desak Ruby. Entah kenapa ia ingin tahu cerita yang ada di antara mereka dan Ruby tidak senang dengan hal itu.
Tidak..ia tidak merasa cemburu. Ia sudah memiliki Evan di hatinya, jadi mana mungkin ia cemburu
Iya kan?
“medusa? Umph…” Aidan menahan tawa mendengar itu. Ia memandang Ruby dengan cara pandang baru, wanita itu sadar atau tidak telah memberikan nama yang cocok untuk Emily. Wanita yang telah mengkhianatinya 2 tahun lalu.
“jadi?”
“untuk apa kau tahu” kata Aidan
“sepertinya wanita itu tidak akan berhenti sampai di sana dan aku perlu untuk mengetahui hubunganmu dengan wanita itu agar ketidaktahuanku tidak menjadi boomerang nantinya.” Ucap Ruby beralasan.
Melihat kekeras kepalaan wanita itu dan kebenaran dari ucapannya akhirnya Aidan pun bercerita “dia adalah mantanku 2 tahun lalu dan juga telah menjadi temanku sejak kami masih sekolah. Hubungan pacaran kami sebenarnya lebih dikarenakan lamanya pertemanan sehingga kami merasa nyaman satu sama lain tetapi sewaktu aku pergi dinas dia malah berselingkuh di belakangku dengan sahabatku sendiri.”
Aidan menghela napas mengingat kejadian itu, ia merasa kejadian itu sudah berlangsung lama dan memang sudah lama sekali ia tidak mengingat-ingat lagi kejadian itu. Saat dimana ia menemukan Emily di kamar apartemen wanita itu dengan Nathan sahabatnya, mereka sedang asik bercumbu sehingga baru menyadari keberadaannya beberapa menit kemudian.
Lama setelahnya Aidan baru menyadari hubungannya dengan Emily memang tidak ditakdirkan berlanjut karena sejujurnya ia baru sadar bahwa perasaannya pada Emily bukan cinta, itu hanya perasaan sebagai teman lama dan ia harus bersyukur dengan kejadian itu karena telah menyadarkannya.
Aidan dapat merasakan sorot mata wanita itu “jangan bersimpati padaku” ucapnya pada Ruby “toh dengan begitu aku bisa bebas mengencani beberapa wanita seksi dan cantik di luar sana.”
Grrr “kutarik kembali simpatiku.” Bentak Ruby dan berjalan mendahului pria itu.
Aidan hanya menyeringai melihat perilaku wanita itu yang menurutnya sangat manis, ia sangat suka sekali menggoda Ruby seperti ia menggoda Aira adiknya.
***
Saat makan malam tiba dan mereka serta tamu-tamu lain dipersilakan untuk duduk di ruang makan luas dengan meja panjang yang cukup untuk menampung lima belas orang dan untuk pertama kalinya Ruby melihat seluruh tamu yang ada di rumah itu, ternyata tamu-tamu yang ada sangat bervariasi mulai dari artis sampai pengusaha membuat Ruby berdecak kagum.