PART 8

24.5K 935 14
                                    

Setelah kata-kata Aidan suasana yang tadinya sudah canggung semakin terasa apalagi dengan keheningan di ruangan itu. lalu mereka berempat mendengar derap langkah kaki yang berjalan ke arah ruang perpustakaan itu, Aidan langsung menarik Ruby dan menggeser sebuah lampu meja di dekat lemari yang menempel di dinding, ternyata di balik lemari itu terdapat sebuah lorong rahasia.

Aidan mendorong wanita itu masuk ke dalam lorong gelap itu dan menutup pintu rahasia tepat saat pintu perpustakaan dibuka dan suara Dani bergema yang mengatakan “di mana kalian” yang menandakan pria itu tidak berhasil menemukan pasangan Nathan dan Emily.

“darimana kau tahu ada jalan rahasia di sini?”

“tadi sore saat kau berada di kamar aku ke sini dan tidak sengaja menemukan jalan rahasia ini tapi belum sempat mencari tahu ujung dari lorong ini ” kata Aidan

“kau punya hp?” tanya Ruby

“untuk apa?” tanya Aidan tapi pria itu tetap mengeluarkan hp-nya dan menyerahkannya ke tangan wanita itu yang diulurkan

“kita akan menelusuri lorong ini. Aku juga penasaran dengan ujungnya” kata wanita itu bersemangat

Karena ia sendiri pun penasaran Aidan tidak melancarkan bantahan apapun ia hanya berkata “hati-hati dengan langkahmu” lalu mengambil hp yang ada di tangan Ruby dan menggandeng wanita itu, memimpin jalan di lorong sempit dan berdebu itu.

Mereka menelusuri lorong itu sampai menemukan sebuah pintu yang ternyata terhubung dengan ruang makan. Selama hampir setengah jam mereka berjalan di lorong itu yang berbentuk melingkar, ternyata terowongan itu seperti jalan pintas yang terhubung dengan ruangan-ruangan lain di rumah itu.

“mereka benar-benar pasangan yang eksentrik” kata Ruby setelah ia dan Aidan keluar dari lorong rahasia, masih terpesona dengan sifat tuan rumah mereka.

“benar, aku tidak menyangka mereka membuat lorong rahasia dalam rumah mereka sendiri.” Aidan menggelengkan-gelengkan kepala dengan kagum

 “darimana saja kalian” seru Dani ketika mereka sudah sampai di ruang santai tempat dimana Susan mengintruksikan untuk berkumpul setelah permainan berakhir.

“permainan sudah berakhir?” Aidan melihat kelima pasangan yang sudah berkumpul di sana

“benar dan yang gugur dalam permainan ini adalah Raul dan Vina” kata Dani

Ruby melihat ke pasangan yang terlihat lesu itu karena gagal mendapatkan surat penjualan perkebunan berkata kepada Robert dan Susan bahwa mereka akan pergi besok pagi mengatakan ada beberapa hal penting yang harus diurus.

Sekarang tinggal empat pasangan lagi, pikir Ruby. Melihat satu persatu pasangan yang tersisa sampai matanya bertabrakan dengan si Medusa, eh Emily dan jangan pikir itu hanya nama yang Ruby berikan pada wanita itu karena sorot mata Emily saat itu sangat beracun penuh dengan amarah, kelicikan, dan dendam.

***

Setelah pemberitahuan siapa yang kalah dalam permainan para tamu akhirnya dipersilakan beristirahat karena memang sudah larut apalagi Aidan dan Ruby yang tiba beberapa jam sebelum permainan dimulai.

“kau tidak keberatan aku mandi duluan?” tanya Ruby

“tidak silakan saja. Tapi tolong sisakan air panas untukku.”

Berlama-lama di dalam kamar mandi Ruby menikmati siraman air panas yang keluar dari shower di tubuhnya dan meredakan pegal-pegal yang mulai terasa dari permainan tuan rumah mereka. Setelah tubuhnya terasa segar kembali ia mematikan kran air lalu memakai pakaian yang telah ia bawa sebelumnya, kaos dan celana pendek lalu keluar dari kamar mandi.

Lessons In LoveWhere stories live. Discover now