Wattpad Original
Ini bab cerita gratis terakhir

Bab 13

177K 9.7K 1.2K
Penulis: Khojina oleh Khojina
                                    

Ulang tahun pertama Hasya, dirayakan sederhana di rumah mertuaku. Ibu bilang ulang tahun pertama wajib dirayakan sebagai rasa syukur. Diadakan pengajian ibu-ibu dan anak yatim di rumah juga pemotongan kue. Suasana kebahagiaan tercipta jelas di ruang keluarga ibu mertuaku. Princess cantik kita, memakai pakaian khas ulang tahun di pangku ke sana kemari. Gadis kecil itu meskipun sudah bisa berjalan, tapi dia menolak berjalan karena asyik berpindah-pindah dari pangkuan satu ke pangkuan lain bak piala bergilir.

Aku bahagia melihat peri cantikku yang tumbuh sangat sehat dan menggemaskan. Apalagi melihat tawanya yang terus berderai saat ada di pangkuan Adam. Tak bisa kupungkiri hati kecilku begitu miris melihat putri kecilku yang begitu dekat dengan Adam yang notabene adalah orang asing. Sedangkan ayah yang berbagi DNA dengannya malah asyik mojok dengan istri tercintanya.

Allan dan Nada juga ada di sini, meskipun mereka di cuekin hampir oleh semua orang di ruangan ini, tapi mereka tetap diam dan berusaha berbaur. Bahkan dari kejauhan aku bisa melihat Allan beberapa kali ingin menyentuh Hasya, tapi dia urungkan karena rangkulan istri tercintanya.

"Ayo ... ayo ... kita tiup lilinnya," seru mertuaku.

Kami semua berkumpul di tengah ruangan dan mengelilingi meja tempat kue lucu yang jadi kue ulang tahunnya Hasya. Si kecil terlihat begitu bersemangat ingin merusak kue di hadapannya. Wajahnya memberengut ketika Angga terus menjauhkan tangannya agar tidak menyentuh kue berbalut krim itu. Hasyaku dia terlihat kesal ketika lilin yang dia tiup tak juga mati. Melihat ekspresi-ekspresi wajahnya membuat semua orang tergelak tawa.

"Selamat ulang tahun cucu cantikku, semoga panjang umur, jadi anak solehah, banggain keluarga dan sayang mamanya," doa ibu mertuaku sambil menciumi Hasya.

"Selamat ulang tahun keponakannya om, cepet gede, ya. Terus bisa panggil Om Angga, bukan Ana lagi," doa Angga.

"Ana ...," ucap Hasya membeo, diikuti gelak tawa yang lain.

Iya, Angga dipanggil Ana oleh Hasya. Awalnya Angga dipanggil 'on', tapi karena dia sering mendengar ibu memanggil nama Angga jadi berubah deh panggilannya menjadi Ana.

Suasana ulang tahun Hasya begitu hangat dan sarat akan kebahgiaan. Aku sangat bersyukur karena semua orang bahagia dengan kehadiran malaikat kecilku. Semua orang mendoakan hal baik untuk masa depan Hasyaku. Di tengah canda tawa dan kebahgiaan ini tiba-tiba Allan berdiri.

"Di hari bahagia ini saya juga ingin mengabarkan, saya juga punya kabar bahagia lain," ucap Allan sumeringah.

Semua orang yang memang sedang makan, mengalihkan sejenak perhatian mereka pada Allan. "Keluarga kita akan kedatangan anggota baru karena Nada sedang hamil sekarang," ucapnya bahagia.

Krik ... krik ... krik ....

Suasana mendadak hening, terlihat jelas wajah tak suka dari ibu mertuaku. Sebenarnya aku juga tak suka terhadap tindakan Allan. Haruskah dia mengumumkan kebahgiaannya di hari bahagia putriku, padahal dia tahu jika kebahaggiaannya bersama Nada adalah duri dalam dagingku.

Semua orang kembali fokus pada makanan di hadapan mereka. Dapat kulihat wajah sendu Nada dan wajah tak enak Allan. Kehadiran seorang bayi adalah anugerah bagi setiap orang yang sudah menikah, tapi jika pernikahan yang terjadi dengan cara menghancurkan pernikahan orang lain tetap saja meninggalkan catatan kelam di benak orang lain.

Aku tersenyum ke arah mereka, bukan senyum sinis atau senyum yang tersirat sejuta makna, tapi hanya senyum tulus biasa. Meskipun menyakitkan, tapi aku ikut bahagia untuk mereka. Kehadiran buah cinta mereka adalah tiketku untuk keluar dari rasa sakit ini. Dengan adanya anak itu berarti bukan hanya Hasya cucu di keluarga ini. Dengan adanya anak itu aku tak perlu merasa sakit melihat kebahagiaan mereka berdua karena aku bisa pergi dari tempat ini dan menghapus segala rasa sakit yang bergelayut di hatiku.

icon lock

Tunjukkan dukunganmu kepada Khojina, dan lanjutkan membaca cerita ini

oleh Khojina
@Khojina
Kisah bermula ketika Kaira mengetahui jika suami yang telah menikahin...
Beli bab baru cerita atau seluruh cerita. Yang mana pun itu, Koinmu untuk cerita yang kamu sukai dapat mendukung penulis secara finansial.

Cerita ini memiliki 33 bab yang tersisa

Lihat bagaimana Koin mendukung penulis favoritmu seperti @Khojina.
Aku yang tak dirindukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang