(mengungkap misteri mimpi 2)

286 48 2
                                    

Keesokan harinya...

"Ayah,mamah.ana pergi sekolah,ayah nggak usah antar ana." kataku.

" kenapa,nggak mau di antar." kata ayah.

" mmmmmm,aku mau sendiri aja.ya sudah,bye mah,bye yah." kataku langsung pergi.

" bye" kata ayah dan ibu.

Aku mulai berjalan santai,sepanjang jalan aku mendengarkan earphone lalu memutar musik

Sesampainya aku di sekolah,aku melihat keenam temanku sedang berkumpul.kemudian aku mulai menghampiri mereka.

" kalian sedang apa.??" tanyaku

" kami hanya sedang memikirkan dirimu." kata azzhara.

" emang aku kenapa???" tanyaku lagi.

" kami khawatir dengan indera keenam kamu itu,siapa tahu saja indera kamu itu bisa menyebabkan salah satu dari kami mati." kata rani

" bagaimana bisa,?? Rani mengetahuinya.kalau salah satu dari kita bakal ada yang mati.??" kataku.

" entahlah hanya feeling" kata rani kembali.

Teeettt...teeetttt...teetttt...

Bel masuk pun berbunyi,kami berjalan menuju kelas bersamaan.

Sesampainya di kelas,aku melihat tulisan di papan board putih...

~ hari ini bapak tidak bisa mengajar ipa fisika dulu,dikarenakan ada rapat untuk guru ipa fisika.tapi jangan sedih,bapak sudah kasih tugas ke kalian.tugasnya kalian rangkum halaman 234 s.d 243,dam setelah rangkum,kerjakan soal halaman 245.SEMOGA SUKSES.~

"ahh bapak hari ini nggak ngajar.padahal ini pelajaran kesukaan aku." kata nita.

" ya sudah nggak apa apa,bagaimana kalau kita lakukan 2 jam ke depan untuk bercerita cerita tentang kejadian yang kita alami." usul nata.

" ide bagus." lanjut azzhara.

Lalu kami ber enam menyimpan tas terlebih dahulu,setelah itu kami pun membentuk lingkaran di halaman belakang meja amel.kami pun tak di perhatikan oleh siswa lain,mungkin mereka menganggap kami hanya bermain biasa.kami pun langsung dengan sigap dan melirik satu sama lain.

" jadi siapa yang mulai terlebih dahulu." kata nata.

" bagaimana kalau aku," kataku.

Mereka melihatku serius.

" ya sudah sekarang ayo ceritakan.apa yang kau alami dengan indera seperti itu." kata rani.

"Sebenarnya...,aku sudah lama ingin menceritakan kejadian yang aku alami sejak kemarin.tapi,kalian terus saja memotong ucapanku."kataku.

" ya sudah,maafkan kami.ayo,cepat cerita." kata azzhara.lalu mereka berenam mulai mendengarkan dan menyimak secara detail,seolah olah tidak ingin terlewatkan satu katapun.

" jadi begini,mmmmm,rani bisakah kamu masuk ke dalam pikiranku.?" pintaku ke rani.

" baiklah." kata rani.kemudian aku memejamkan mataku dan rani sudah mulai masuk ke dalam pikiranku.

**

Aku melihat ada enam orang yang berdiri di hadapanku,dan mereka mulai menunjuk nunjuk diriku.kemudian ada salah satu anak yang tidak menunjukku,kemudian anak itu menghampiriku dan mulai memegang pundakku.lalu aku terhanyut dalam imajinasi anak itu...

" kau siapa,kenapa kau mengajak aku ke stasion kereta api ini.???" kataku.

" kau juga akan tahu nanti..,tapi,kau harus waspada terhadap 1 anak di squad/groupmu yang akan meninggal di stasiun.itu karena kau membebaskan 1 anak yang akan mati." kata anak itu.

"Tapi....bagaimana...." kataku,dan perlahan aku tersadar..

**

Rani pun menceritakan apa yang ada di dalam pikiranku kepada amel,azzhara,nita,nata,dan kamila.

Kemudian rani menyuruhku buka mata.dan ku lirik keenam temanku melihatku penuh dengan tanda tanya.

" siapa yang akan meninggal di antara kita.??"kata amel.

" entahlah,tapi kelima orang yang menunjukku itu???apa maksudnya???,terus satu orang yang nggak menunjukku itu apa maksudnya." kataku.

" kuharap kalian nggak menjauhiku" lanjutku.

" tenang saja ana,kami nggak akan meninggalkanmu." kata kamila.

Kemudian kami saling bercerita kembali,amel dan azzhara pun memberikan lelucon yang membuat kami tak henti hentinya tertawa.

Setelah itu,kami pun belajar seperti biasa.sampai akhirnya kami pulang sekolah.

*maaf lama updatenya,makasih buat para pembaca setia yang mau baca ceritaku.makin lama makin gaje (nggak jelas) nggak.???.semoga kalian mengerti alurnya,jangan lupa comment,dan vote ya...TERIMAKASIH..

THE DEATH CALL!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang