(pernyataan tak terduga)

237 47 4
                                    

5 hari berlalu,aku melewati hari hariku tanpa ada teman di dekatku.yah..aku merasa mungkin mereka masih shock atas kematian amel,atau mereka membenciku karena amel mati gara gara mimpiku.tapi,sudahlah.aku tidak akan berpikiran negatif tentang mereka.

Dan aku kembali berjalan menyusuri koridor,dan kulihat teman segrup ku sedang berkumpul.kemudian aku menghampiri mereka,tapi mereka langsung pergi dan bertanya.

" Kalian mau kemana?" Kataku.

Kulihat mata mereka melotot seolah mereka benci kepadaku.

" Bukan urusan kamu" kata kamila.

3 kata yang singkat itu berhasil membuat hatiku sedih.tapi aku berusaha menutupinya.dan kulihat mereka lenyap di hadapanku.

Kemudian aku berjalan menyusuri koridor kembali,dan tak terasa aku sudah sampai gerbang sekolah.kemudian aku melihat taksi dan segera memberhentikannya.kemudian aku menaiki taksi dan berjalan pulang menuju rumah.

***********************************************

Pagi harinya aku tidak ada kegiatan,karena hari ini adalah hari minggu.aku tak melakukan kegiatan bersama teman segrupku.biasanya di hari libur seperti ini aku dan keenam temanu pergi jalan jalan ketaman atau ke suatu tempat yang membuat kita tertawa bersama.

Tapi sekarang salah satu keenam temanku sudah ada yang pergi,dan harus berganti menjadi kelima temanku.tapi tenang saja amel masih ada di hati kita.aku merindukanmu amel.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Senin pun tiba,aku belajar seperti biasa.dan aku melupakan kejadian yang kematin kemarin.

Sampai tak terasa bel pulang berbunyi, kemudian aku keluar kelas dan mendapati kelima  temanku sedang mengobrol dan aku perlahan mulai mendekati mereka....

Nata pov...

" Hei kalian,apa kalian yakin ana akan menghampiri kita.?" Kataku.

" Aku yakin 100% dia akan menghampiri kita," lanjut nita.

" Bagaimana kalau kita tanya tanya saja dia,atau buat dia menangis sejadi jadinya." Kata azzhara.

" Bagus,bagus.yuk kita bawa dia kerumah aku." Kataku.

End nata pov...

Aku kurang yakin kalau mereka mau menerima aku kembali,tapi aku usahakan untuk berbaikan dengan mereka.

" Hai" akhirnya kata singkat keluar juga dari mulutku.

" Hai ana,kita kerumah aku yuk.?" Kata nata.

" Boleh" kataku kembali.

Lalu kami berenam berjalan menuju rumah nata yang kebetulan dekat dengan sekolah.

Sesampainya di rumah nata....

" Ana kamu itu pembawa sial." Kata azzhara

" Sebenarnya kamu ngomong apasih" kata aku menyelidiki

" Kamu itu emang anak pembawa sial," kata azzhara kembali.

Mendengat kata kata itu,tubuhku berhenti untuk tidak bergerak.kutatap mata kelima temanku mereka sama sekali tak perduli denganku.

Langsung saja aku ambil langkah cepat,yaitu berlari dan menjauh dari rumah nata.aku lari dan lari sambil sesekali meneteskan air mata.

Tak terasa aku sudah di halte.dan langsung pergi ke rumah  naik bus.

Sesampainya dirumah aku menangis di kamarku sejadi jadinya.bahkan aku tak menghiraukan isak tangisku yang ku cap mungkin terlalu keras atau mungkin terdengar sampai lantai bawah.

Kemudian mamah muncul dari balik pintu,dan duduk tepat di sampingku dan mamah membelai rambutku pelan dan penuh kasih sayang.

"Kenapa?" Tanya mamah.

Aku hanya menggelengkan kepala,dan nggak mau kalau mamah tahu masalahku.

" Kalau ada masalah,selesaikanlah dengan kepala dingin.dan ana juga jangan cengeng seperti ini,ana kan sudah besar.bersikaplah dewasa." Kata mamah.

Kemudian aku hanya menganggukan kepala,dan setelah itu mamah beranjak dari tempat tidurku dan ia keluar dari kamarku.kemudian aku terlelap dalam tidur.

* Bagaimana serukan ceritanya,yuk comment,and vote.sebab vote dan comment kalian membantuku.jangan cuman sider aja # maaf.comment dan vote kalian akan membangun kreatifitasku dalam mengetik atau menulis cerita.TERIMA KASIH.

THE DEATH CALL!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang