(semangat persahabatan)

218 45 9
                                    

Kamila pov...

"Ok,guys.gimana kalau kita susuri rumah sakit satu per satu." Kataku memberi usul.

Kami sedang berkumpul di taman dekat rumahnya azzhara.

"Kamila apa kamu gila,bayangin aja kita di suruh cari cari ana firmansyah di seluruh rumah sakit.nggak nggak,aku nggak mau." Kata nita.

" Nita kau itu nggak boleh begitu.ana kan sahabat kita.ayo dong mana rasa simpati kamu." Kata rani.

" Masa bodoh,aku nggak mau cape cape keliling rumah sakit di kota kita.buang waktu aku aja.kalau kalian mau silahkan.bye aku pergi dulu." Kata nita sambil bernada acuh kepada kondisi ana.

Lalu nita pun pergi,tanpa mengucapkan kata kata lagi.

" Ok,nita nggak ikut,nggak apa apa.kita cari di mulai dari sekarang."kataku.

Azzhara,rani,nata pun hanya mengangguk.lalu kami menyusun sebuah daftar rumah sakit yang akan kami datangi.

Yap..selesai sudah daftar rumah sakit yang akan kita datangi.sekarang kita mulai dari daftar yang pertama.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

"Permisi,apa di rumah sakit ini ada pasien bernama ana firmansyah.?" Tanyaku kepada suster yang bertugas menjadi administrasi

"Sebentar ya dek saya periksa dulu." Kata suster tersebut.

Sekitar 10 menitan kami menunggu akhirnya..

" Maaf dek,pasien bernama ana firmansyah tidak ada di rumah sakit ini." Kata suster tersebut.

" Oh,makasih suster." Lanjut rani.

<><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><>><><><

Tak terasa sekarang sudah mau menuju rumah sakit yang ke 13 belas.

'semoga kali ini berhasil,' kataku dalam hati.

"Permisi,suster.apa disini ada pasien bernama ana firmansyah.?"kataku sambil menaruh harapan bahwa ana ada di sini.

" Sebentar saya cek dulu." Kata suster tersebut.

7 menitan kami menunggu dan hasilnya benar sesuai dengan dugaanku bahwa ana ada disini.

" Pasien bernama ana,ada di kamar VIP nomor 6." Kata suster tersebut sambil tersenyum ramah.

" Terima kasih suster." Kataku kembali.

Kemudian kami berjalan dengan cepat,atau lebih tepatnya kami sedang berlari.kami susuri terus setiap nomor kamar,dan akhirnya kami menemukan kamar ana.

" Permisi,..."kataku.

TOK..TOK..TOK..

" Ohhh,kalian temanya ana ya..." Tanya seorang wanita yang aku yakin bahwa itu ibunya ana.

"Iya tante,??" Kataku kembali.

"Kalian bagaimana bisa tahu rumah sakit tempat ana di rawat di sini."tanya mamah ana.

"Ohhh,,mmmm.kami hanya mempunyai feeling aja tante.oh iya tante,ana ada di dalam??" Tanyaku.

"Tentu saja ada,tapi kalian jangan terlalu berisik.ana lagi istirahat soalnya." Perintah mamahnya ana.

" Siap tante," jawab kami serempak.

Kamipun di persilahkan masuk,kulihat tidak ada orang di dalam selain mamahnya ana,mungkin ayah dan mamahnya ana bergantian untuk menjaga ana.

Saat kami berlima melihat ana di depan kami,dia begitu terasa sangat kurus.tubuh yang dulu berisi sekarang tidak lagi.kami berempat hanya menangisi keadaan ana.

"Tante...ana sakit apa." Tanya rani ke mamahnya ana.

"Kata dokter ana sakit lumpuh sementara,"jawab mamahnya ana.

"Apakah ana kakinya lumpuh sementara tante."tanya azzhara.

"Tak hanya kaki,tapi juga mulut dan tangannya."kata mamahnya ana menjelaskan.

" Semoga ana cepat sembuh." Kata kami berempat.

" Amiinn.." jawab mamahnya ana.

"Tante,ana kapan di bawa pulang.sudah berminggu minggu ana tidak sekolah." Tanya nata.

" 3 hari lagi ana akan pulang." Jawab mamahnya ana.

" Untuk ke sekolah,tante sudah memberitahukannya ke kepala sekolah dan wali kelas 8.10." lanjut mamahnya ana.

" Ohh,,ok tante." Kata ku.

"Mmmmm...apa tante boleh minta tolong?"tanya mamahnya ana.

" Boleh tentu saja,apa yang bisa kami bantu.?" Jawabku.

" Tante minta kalian jaga ana sebentar,tante mau keluar cari makan." Kata mamahnya ana.

"Beres tante." Kata kami berempat.

Lalu mamahnya ana pun mengambil dompetnya dan bergegas pergi keluar.lalu kami berdiri di ranjangnya ana,dan menatapnya penuh kesedihan.

Lalu seketika ana pun sadar.dia hanya menunjukan senyumannya kepada kami.lalu kami membalas senyuman tersebut.

Ana sempat meneteskan air mata,seperti ada yang mau ia katakan.tapi apa daya, sekarang ia lumpuh dan tak bisa berbuat apa apa.

Lalu mamahnya ana pun datang kembali sambil membawa nasi box ukuran sedang.

"Ayo,silahkan makan dulu kalian pasti lapar dari tadi." Kata mamahnya ana.

" Tidak usah tante,nanti malah merepotkan."ucapku.

" Ahhh,tidak merepotkan kok.ayo dimakan dulu." Ucap mamah ana kembali.

Lalu kami pun dengan sungkan makan makanan tersebut.tidak ada obrolan diantara kami,hanya ada keheningan.

Lalu makan kami pun selesai,aku dan ke tiga temanku meminta ijin untuk pulang lebih dulu.

Setelah mendapat iji,kami pun pulang.
Menuju rumah masing masing.

∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆

Sesampainya di rumah aku langsung membersihkan diriku.lalu aku mulai mencharge hpku.

Kemudian aku terlelap tidur...

.........................................................................................

Keesokan harinya aku bersiap siap menuju sekolah.

Sampailah aku di sekolah,dan kulihat teman teman ku berada di depan gerbang,tapi aku tak melihat sosok nita berdiri di sana bersama teman temannya.

Yang kulihat hanya ada rani,azzhara,dan nata.

Kemudian aku menghampiri mereka,

"Ana,kamu tahu nita kenapa?" Tanya rani padaku.

" Tidak,aku tidak tahu..emangnya nita kenapa?"tanyaku heran.

*Hello para reader,terima kasih atas vote dan commentnya.padahal aku nggak mau update cerita aku soalnya votenya masih sedikit,tapi karena dorongan hati nurani,yaa....apa noleh buat.
Di tunggu vote dan commentnya.

THE DEATH CALL!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang