Ceritaku berawal dari sebuah penyesalan. Kupikir itu penyesalan, namun nyatanya mungkin, dulu aku terlalu berharap. Bahkan memendam dan menunggu. Mereka bisa pandang aku selalu ceria tanpa beban. Berlaga bak ratu sungguhan. Namun nyatanya,
hidupku penuh kebohongan yang semu.
***
Aku.
Aku gadis cupu.
Mereka bilang aku gadis cupu.
Aku tak pandai merias diri. Tak seperti gadis-gadis jaman sekarang, yang pandai berlenggak-lenggok bak model di catwalk. Cupuku bukan karena hal-hal yang biasa dipaparkan di sinetron-sinetron. Aku cupu karena aku buruk rupa.Aku sering berkhayal. Berkhayal adalah jalanku bahagia. Bahagiaku tak nyata. Aku sering berpikir, bahwa Tuhan itu tak adil. Aku selalu saja dihadapkan dengan sepi. Tanpa diberi semangat tuk menjalani.
Aku si cupu buruk rupa, baru saja lulus dari SMP. Tiga tahun kujalani dengan penuh ketertutupan. Aku sudah cukup berubah saat ini. Sekarang aku lebih memperhatikan penampilanku. Meskipun sedikit, tapi gayaku kini mulai mengikuti jaman.
Aku juga mulai berani bicara meskipun bukan aku yang memulai bicara duluan. Gaya bicaraku pun mulai berubah, dari yang susah buat ngomong gue-lo, tapi sekarang sudah biasa. Berkat seorang teman yang benar-benar tulus menjadi temanku. Tapi hanya satu yang tersisa, yaitu rasa traumaku dan kacamata yang terus menempel di mataku.
"Bugh.. "
Seorang pria berperawakan tinggi berkacamata menubrukku hingga aku terjatuh. Aku berpikir dia pasti most wanted di SMA ini. Dia menjulurkan tangan putih mulusnya kehadapan mataku. Seketika 100% kunilai dia sempurna. Dengan wajah yang tampan, juga hati yang baik. Tanganku bertemu dengan tangannya. Sudah bisa ditebak, warna kulitku benar-benar jauh dari warna kulitnya."Sorry ya, Abirah," dengan sedikit mengeja namaku.
"Iya, kak gak papa. Mmm, kakak tau namaku dari mana?"
"Itu nametag kamu," katanya sambil pergi meninggalkanku.
Aku sungguh malu. Aku baru sadar, bahwa semua orang di sini pasti akan mengetahui namaku, dan itu karena nametagku. Baru saja aku mengada-ngada. Apakah selama MOS kakak ini selalu memperhatikan aku. Kalian bisa anggap aku berlebihan. But it's me. Tak bisa ku pungkiri, ini adalah awal aku berandai-andai. Tiba-tiba saja, ada sesuatu yang mengganjal di hati. Aku merasakan sesuatu yang beda ketika menatapnya. Menatap mata indahnya.
***
Hi guyss, ini adalah cerita pertamaku. Dimaklum ya kalau masih banyak kekurangan. Ini baru prolog, jangan lupa vomment yaaa!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
ABIRAH [Completed]
Teen FictionAda gadis dungu yang kebingungan. Ia bersedih akan sesuatu yang ingin sekali ia miliki. Terenta membisu, tertatih meronta, pada kenyataan yang tak mau mendengar. Gadis ini terus bermimpi, hal-hal yang tak pernah ia miliki. Gadis ini terus berkhayal...