yuki pov
mungkin ini sebuah kesalahan, dipaksa bersama orang yang tak pernah bisa saling menautkan dua hati di antara mereka, saat harapan yang sudah pupus deluan itu kini makin tak ada lagi. aku sadar, ini tidak hanya menyiksa aku saja ,tapi juga Al, karena bagaimanapun juga kami berteman, bukan untuk meminta lebih tapi takdir yang memaksa kami untuk terlibat di antara kisah cinta rumit ini.
author pov
hari ini di likasi shooting Al dengan terpaksa menemani yuki lagi dan lagi , dan alasannya cuma satu, karena paksaan orang tua mereka berdua
"emang berapa sin lagi kuy?" tanya al yang kini tengah sibuk dengan hpnya tanpa menatap yuki bicara bicara
"tinggal 2 sin lagi sih soalnya kata pak produser hari ini harus clear semua.." ucap yuki yang kni menjatuhkan dirinya di sofa empuk dekat Al. ia merenggangkan otot ototnya yang kaku akibat padatnya rutinitasnya beracting saat ini
"loe pasti capek?" tanya al yang kini sudah memasukkan hpnya kedalamkantong celana, perhatiannya kini mengarah ke yuki yang tengah asyik mengalihkan pandangannya ke arah lain
"lumayan, tapi gue lebih suka padetin jadwal dari pada diam dirumah, bagi gue rasa capek gue ini hanya akan bertambah kalau gue ngak ada kerjaan" jawab yuki yang kni bersandar nyaman di sofa sambil memejamkan mata
Tanpa sadar akan tatapan al yg kini terarah kepadanya.mata hitam pekat milik al menelusuri setiap detail wajah yuki. Ntah kenapa dalam diri al sendiri sekarang sangat suka apapun yg ada dalam wajah gadis it. Termaspuk ekspesinya saat tengah tertidur seperti saat ini sangat polos. Tenang dan damai.
"EHEM.."
Deheman keras it membuat al kembali kedunianya.bukan,asalnya bukan dari yuki.tapi tepatnya pada seorang pemuda tampan yg kini tepat berdiri seraya berkacak pinggang di hadapan al.
"kalian emangnya ada hubungan apa? Kok deket banget.." tanya pemuda tersebut. Ia menyeret sebuah kursi plastik tepat di sebelah yuki lalu menjatuhkan bokongnya di kursi tersebut.
Pemuda tersebut melirik intens ke arah al sambil menaikan satu alisnya. Al yg awalnya nampak seperti anak sd yg ketahuan nyontek it. Mulai bersikap setenang mungkin seraya sesekali melirik ke arah yuki yg tengah tertidur pulas."gue sahabat yuki" jawab al singkat.padat.dan jelas
"oh.gue fikir kalian pacaran.." kini pemuda tersebut mengalihkan tatapanya ke arah yuki. Tangan kananya mengelus pipi kanan yuki sambil tak henti tersenyum.
"loe suka sama yuki..?"
Pertanyaan it ntah mengapa mengalir saja di bibir al. Pemuda itu mendelikan bahunya acuh. Disertai senyum manis yg terus merekah di wajah tampanya. Al semakin di buat bingung olehnya.hingga tidur yukipun terusik . Yuki merengangkan otot ototnya yang kaku,belum menyadari kehadiran seseorang selain dirinya dan al."hoam,gue kok bisa ketiduran yah al??" ucap yuki yg kini mengikat asal rambutnya.
"siang,princes.."
yuki diam membatu d tempatx. Ia yg tengah menghadap ke arah al tersebut tiba tiba melirik kearah belakang.matanya membola. Tangannya terangkat menelusuri wajah pempuda yg kini tepat di hadapanya."hay.apa kabar.." ucap pempuda tersebut di sertai cengiran yg lebar
Tanpa di duga. Yuki dengan cepat memeluk pemuda tampan di hadapanya ini tanpa pemudi al yg sedari tadi memperhatikanya jadi cengo sendiri.
"gue kangen.loe kenapa baru pulang sih, kenapa ngak sekalian ajah loe menetap di singapur biar gantiin tuh patung singa!!" ucap yuki di iringi kekehan dari pemuda yg dipeluknya kini
Al yg mulai jengah. Akhirnya berdehem keras menghentikan acara peluk pelukan dua sejoli tersebut. Yuki dan pemuda tampan it melirik ke arah al dengan raut wajah yg sama. Dahinya berkerut dengan satu alis terangkat.
"gue cuma ngingetin. Ntar kalau ada wartawan memfoto loe diam diam trus di sebarin ke medsos, bisa panjang urusanya.." alasan al yg nampak jengah di pandang seperti itu
Senyum yuki mereka. Tangan kanannya memeluk tangan kiri pemuda itu sambil berkata pada al.
"dia kan soulmate gue al.." ucap yuki bangga
"loe juga tadi mandang yuki intens banget waktu tidur.emang ngak takut ada wartawan yg foto???" ucap pemuda tersebut pada al. Skak mat!! Al menggaruk tengkuk nya yg tidak gatal. Baru kali ini ia mati kutu di depan orang.
"nngak..tadi..itu,ada lalat nempel di pipi yuki. Jadi gue usir.gue pandangin wajahnya itu karena gue takut..lalatnya pup d wajah yuki dan jadi tahi lalat.." ucap al gelagapan. Sungguh alasan yg tidak masuk akal.batin al menggeram.
Yuki dan pemuda tampan d sampingnya berpandangan. Setelah itu tawa mereka bersembur begitu saja termasuk yuki yg tertawa begitu keras sampai mengeluarkan air mata.
"aduh.perut gue sakit dengar lolucon loe al,gue baru tau ternyata loe juga punya selera humor yg tinggi.alasan yg gayus banget dah.." ucap yuki di sela sela tawanya
"udah jangan ketawa. Tadi itu beneran. Bukan alasan ataupun candaan" ucap al datar . Seketika tawa kedua orang di hadapanya in berhenti di gantikan senyuman tipis.
"sory deh. Ya kan def..?" ucap yuki yg yg dapat anggukan dari pemuda di sampingnya
"emang kalian ada hubungan apa sih..?" ucap al memandang keduanya
Yuki dengan tegas menjawabnya. Jawaban yg membuat alibinya yg tadi berkata ada someone di antara keduanya menjadi surut
"kenalin al. Dia defa,spupu gue.." ucap yuki keduanya bertatapan. Al tersenyum canggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Or Best?
Fiksi PenggemarAl ghazali seorang dj muda berbakat yg suka akan dunia malam kini harus menerima perjodohan ayahnya pada artis muda berbakat keturunan jepang yg merupakan anak dari sahabat ayahnya yg berada di italia . ia harus menerimanya tanpa penolakan walaupun...