serius

657 140 6
                                    

"Makanan nya ngak di habisin?  Mubazzir loh.."

Al berdehem sejenak, berusaha mencari alasan yang masuk akal.

"kenyang, ki..."

"oh, yaudah kalau gitu sisa nya di bungkus ajah, masih banyak  jugak, di luar sana masih banyak loh sodara kita yang membutuhkan...."

Al tersenyum tipis lalu mengangguk.

"sipp, ntar gue bungkus sisa nya buat gibran, pasti dia senang dapat gratisan..."

Yuki menanggapi nya dengan senyum simpul, membayangkan reaksi gibran yang sangat fanatik akan makanan.

"lalu, apa tujuan loe nelfon gue ajak ketemuan?"

Yuki menatap mata Al sambil meminum ice lemon tea nya secara perlahan.

"ngak mau basa basi dulu? Tanyain kabar gue kek, kan kita kemarin ngak ketemu.."

Yuki tergelak,  Yang di hadapannya ini Al kan?  Bukan kura kura ninja yang bertranformasi menjadi avatar rasa pacar?

"gue rasa kita berdua fine, soal nya loe terlihat baik baik aja sekarang..."

Al tertawa canggung,  yah harus nya sejak awal ia to the point saja, yuki bukan tipe orang yang mau berbicara berbelit.

Ia membenarkan posisi dulu nya menjadi tegap,  lalu membungkuk kan pinggang nya dengan posisi kepala lurus menatap yuki.

"maju an..."

Yuki menurut, posisi nya dengan Al saat ini amat dekat. Wajah kedua nya bisa di bilang hanya beberapa senti lagi bersentuhan.

"loe mau ngomong apa? Harus yah deketan gini amat?"

Al mengangguk sejurus kemudian tersenyum manis lagi, membuat kadar ke kepo an yuki naik satu tingkat.

"Yuki.."

"apaan?"

"kalau gue suka loe, gimana?"




Bersambung....

Next??????????????

Love Or Best?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang