flashback Al

516 91 4
                                    

"minta nomor telfon Lo, dong.."

Al menyerit bingung, dalam sehari sudah 40 kakak kelas yang meminta nomor ponsel nya. Setenar itu kah dirinya ?

Hari ini hari terakhir mos , tak terhitung sudah berapa kakak kelas yang meminta nomor ponsel nya atau sekedar meminta nya memfollback akun Twitter mereka dalam tujuh hari ini.

Fiuh! Ia menghela nafas lelah , menyandarkan punggungnya di kursi kantin sambil memejamkan mata sejenak. Ternyata jadi orang ganteng itu ngak enak! Pikirnya.

"Misi.."

Suara perempuan mengusiknya untuk membuka mata, lagi?

"082144653725 .."

Ia menyebutkan nomor ponsel nya , belum memandang ke arah perempuan yang tadi bersuara.

"Eh ? Kok Lo nyebut nomor hape ?"

Suara perempuan itu untuk kedua kalinya membuatnya berbalik menatap, mampus! Dia kan artis cilik!

"Eh ? Ngak mau minta nomor yah ? Maaf.."

Al tersenyum canggung. Seperti tebakan kalian, perempuan yang mendatangi Al adalah Yuki kato. Kakak kelas yang hari pertama MOS sempat menjadi Quin sekolah , dan menjadi incaran para murid baru .

"Santai aja kalik !! Ini , key nitip headphone Lo. Katanya kemarin ketinggalan pas Lo lagi nongkrong bareng Arga"

Yuki menunjuk headphone Al yang sudah ia taruh di atas meja kantin. Headphone berwarna hitam keabu-abuan yang Yuki tebak mahal harganya, jadi daripada lecet atau tiba tiba kececer mending Yuki cepat mengembalikan nya.

"Makasih, kak .."

Al berseru lembut dengan bibir yang menyungging senyuman.

"Gue keliatan tua yah ?"

Al menyerit bingung, sungguh ia tak berfikir begitu. Bahkan pipi chubby Yuki nampak membuatnya kelihatan imut dari kakak kelas kebanyakan yang memakai make up tebal .

"Maaf .."

"Gue kan udah bilang "santai" , dari tadi Lo bales nya kalau ngak maaf terimakasih mulu' , panggil nama aja..."

Yuki tersenyum manis, membuat Al sejenak terpukau

" Btw, gue ngefans sama bunda Lo, loh! Kapan kapan kasih gue tanda tangan beliau yah ! Bay .."

Yuki berlalu, Al masih setia memandangi punggung nya sampai keluar dari pintu kantin, cewek yang manis .. pikirnya.

Saat semua orang memilih jam tambahan olahraga atau bahasa Inggris, lain hal nya dengan Al.
Ia mengambil Jam pelajaran les mengaji.

Maklum, ayah dan bunda nya waktu kecil tak punya waktu untuk mengajari nya ataupun memanggil guru untuk mengajar nya mengaji. Pas cerai pun begitu, Al hanya ikut ikut dan saat itu punya banyak kegiatan manggung dengan adik adik nya , jadi kurang waktu untuk belajar mengaji.

Ia sudah lulus IQRA . Itupun ia belajar dari sang bunda jika ada waktu senggang. Jadi, ia ingin mendalami pembacaan Al Qur'an nya agar lebih baik .

"Ambil les Al Qur'an juga ? "

Al menoleh ke samping. Yuki sudah duduk di meja samping nya bersama seorang wanita berambut panjang dan sedikit berisi, Dina  Al mengenalnya.

"Iya, supaya bisa jadi imam yang baik...." Ucap Al yang di hadiai senyum manis dari keduanya.

Hari ini, Yuki memakai jilbab hijau, setara dengan rok sekolah nya.
Seperti biasa, tanpa make up. Hanya memakai bedak baby juga kacamata segiempat yang membingkai matanya, maklum Yuki sudah minus sejak duduk di bangku SD, itu yang keyna katakan.

"Lo cantik pake hijab"

Al berucap jujur. Tadi, ia sempat terpesona . Apalagi senyum manis dan pipi chubby Yuki, sungguh menggemaskan.

"Itu gombalan atau pujian ? "

"Dua dua nya"

"Hahaha makasih deh..."

Selanjutnya, mereka hanya diam mendengarkan penjelasan sang guru agama di papan tulis sambil sesekali meminta mereka untuk membaca surah Surah pendek.

Bisa di bilang, sampai saat itu Al mengagumi Yuki begitu besar. Bahkan, ia melihat sifat bunda nya dari dari Yuki. Cara pandang mereka sama, cantik nya juga. Sungguh tipe Al.

Namun, sepulang dari les Al mendapatkan fakta baru. Yuki, sudah ada yang punya

Saat itu, Yuki masih sering di gosip kan dengan Stefan William . Tapi tak banyak yang tahu, saat itu Yuki sudah menjalin hubungan dengan pemain sepak bola, Ryuji Utomo.

Al melihat tawa Yuki saat Ryuji datang menjemput nya di sekolah , sungguh sebuah kegagalan sebelum berjuang dari seorang Al.

Dan, dua Minggu setelah nya. Ia berpacaran dengan citra, teman sekelasnya yang populer di angkatan kelas 1 .

Mereka berpacaran awalnya bukan karena saling suka, hanya untuk meraih gelar best couple seantero sekolah. Tapi, lama kelamaan mereka nyaman hingga 2 tahun bersama .

_______________

"Gue mau putus!"

Citra memandang Al senduh. Ia sudah tak tahan menjadi nomor dua di hidup Al setelah musik dan kebebasan .

"Fine, itu jalan terbaik buat kita berdua"

Al berseru dingin sambil memandang citra tajam.

"Gue balik!!!" Citra mengambil tas tangannya di meja , sambil menghentakkan kaki nya kesal.

"Itu juga jalan terbaik! Gue pikir Farhan sudah nungguin Lo lama di luar!" Al berkata sakartisk, citra sudah berlari keluar dengan mata berkaca-kaca, mereka sudah resmi berakhir!

Setelah putus dari citra, Al pergi ke Paris untuk liburan sekolah juga untuk menenangkan hati nya yang kosong sementara.

Haruskah ia mencari pengganti yang baru dan lebih baik ? Tapi siapa ?

Dan, sehari setelah berada di Paris. Beryl, sahabatnya yang merambat jadi fotografer pribadi nya mengenalkannya pada allysa.

Allysa daguisi, cewek cantik yang liar dan bernasib sama dengan Al.

Setahun mereka menjalani pendekatan, allysa lalu menerima pernyataan cinta Al setelah Al lulus SMA dan allysa memutuskan untuk menetap sementara di Indonesia.

Sungguh, mereka awalnya adalah pasangan romantis yang menggilai kebebasan. Jam malam adalah waktu hiburan untuk mereka, dan perlahan dari itu pula sifat Al berubah menjadi semakin liar dan tak terkontrol.

Sampai, sang papa menjodohkan nya dengan seseorang. Seseorang yang masih beberapa kali nongkrong dengan Al. Seseorang yang masih Al kagumi senyuman nya, dan seseorang yang sempat  Al kagumi dalam diam, Yuki Anggraini kato.

Love Or Best?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang