***
Hari ini adalah hari libur. Waktunya untuk Flo bermalas-malasan diatas kasur.
Setelah pagi tadi Flo membantu Arini membersihkan rumah, ia pun kembali bermalas-malasan di atas kasur, ditemani beberapa novel yang kemarin sempat ia pinjam dari Sekar--teman di organisasi OSIS nya--.
LINE!
Handphone yang diletakan di hadapannya berbunyi. Sebuah notifikasi dari salah satu aplikasi chating miliknya.
Flo meraih handphone nya dan membaca sebuah pesan masuk di line.
Adira Caesar: Flo, hari ini kamu ada acara? Saya mau ngajak kamu keluar. Bisa?
Flora C.O: Gue di rumah aja sih. Tapi mau kemana, Dir?
Adira Caesar: Kemana aja, ke mall juga boleh. Biar kita saling kenal lagi aja. 15 Menit lagi saya sampai yah.
Flora C.O: 15 Menit? Gue belum mandi, Dir. Pasti lama. 1 Jam deh.
Adira Caesar: Baiklah.
Setelah membaca balasan dari Dira, Flo sudah tidak berniat untuk membalasnya, ia bangkit dari tempat tidur, mengambil handuk di jemuran kecil di dalam kamarnya kemudian beranjak menuju kamar mandi yang berada dapur untuk mandi.
Flora sudah rapih dengan pakaian ala kadarnya. Ini bukan ngedate dengan Ilham, jadi tidak perlu pakaian dan makeup yang terlalu berlebihan.
Tok! Tok! Tok!
Suara ketukan pintu menghentikan aktifitas Flo yang tengah sedikit merapihkan rambutnya. Ia berjalan untuk membukakan pintu kamarnya.
"Kenapa kak?" tanya Flo begitu ia membuka pintu dan mendapatkan Arsha berdiri di sana.
"Tuh di depan ada yang nyariin lo, itu Dira?" tanya Arsha.
"Iya. Dia udah dateng yah? Oke deh," ujar Flo, ia mengambil sling bag miliknya yang sudah tergeletak di atas kasur.
"Ganteng sih, Flo. Gak rugi dong, lo dinikahin sama dia?"
"Tetep rugi kak, karena gue belum mau nikah. Udah ah gue pergi yah," pamit Flo. Ia menepuk pundak Arsha sebelum meninggalkan Arsha yang masih berdiri di ambang pintu kamarnya.
***
Dira benar-benar manis. Sejak tadi ada saja sikap Dira yang membuat Flo sedikit terkesan. Tapi tetap saja, Flo masih lebih tertarik pada Ilham. Flo tidak mungkin jatuh cinta pada Dira segampang itu.
"Widih dapet boneka!" seru Flo.
Mereka berdua baru saja menukarkan tiket yang mereka dapat dari beberapa permainan di timezone dan rupanya tiket-tiket yang mereka dapat setelah seharian bermain disana mencapai 600 tiket dan hadiah sebuah boneka teddy bear.
"Kamu mau makan dulu atau langsung pulang? Tapi kita makan dulu yah? Saya udah laper banget!" ajak Dira yang diangguki oleh Flo. Flo gak mau sok jual mahal, lapar tapi ngaku gak lapar. Kalo lapar ya lapar aja. Kemudian mereka pun beranjak turun ke lantai dasar, memasuki sebuah restoran ayam yang masih berada di dalam mall.
"Mau apa pesen apa?" tanya Dira saat mereka masih berada di antrian untuk memesan.
"Ayam biasa aja, Dir."
"Oh oke."
"Mau pesan apa?" tanya seorang pegawai di sana saat Dira dan Flo sudah sampai di antrian paling depan.
"Paket super besar 2 nya dua yah," jawab Dira.
"Ada lagi?"
"French Fries Large nya juga 2."
"Baik. Semua nya 150 ribu, pak."
Dira pun mengeluarkan selembar uang seratus ribuan dan selembar uang lima puluh ribuan.
"Pas yah. Ditunggu dulu," ujar sang pegawai. Dira dan Flo mengangguk kemudian sedikit bergeser agar antrian di belakang mereka bisa maju karena antriannya mulai panjang mengingat saat ini adalah waktunya jam makan malam.
"Ini. Terimakasih," ujar pegawai wanita tadi menyerahkan nampan coklat berisi dua piring, 2 nasi, 2 ayam dan pepsi cola berukuran besar serta 2 bungkus berisi kentang goreng.
"Iya," jawab Dira seraya meraih nampannya. Kemudian mencari kursi yang masih kosong.
"Ayo duduk!" suruh Dira seraya meletakan nampannya di atas meja dan Flo hanya menurut patuh.
"Gue makan yah, Dir? Udah laper juga soalnya," ijin Flora, ia meletakan bonekanya di lantai kemudian mulai melahap makanannya.
Hampir setengah jam tidak ada percakapan, mereka berdua sama-sama sibuk untuk mengisi perut.
"Kenyang," gumam Flo setelah menyedot habis es cola miliknya.
"Mau pesen kentang nya lagi?" tawar Dira yang digelengi oleh Flora.
"Oh yaudah. Oh iya Flo, kemarin malam kamu sama cowok? Dia siapa? Pacar kamu?" tanya Dira tiba-tiba.
Flora terdiam sejenak. Mengingat-ngingat semua kejadian yang dilaluinya semalam. Ah! Kemarin malam dirinya pulang diantar Ilham, tapi gak mungkin kan Flo bilang kalo Ilham itu gebetannya?
"Kemarin malam? Oh iya, gue dianter sama Ilham, dia temen gue di organisasi," jawab Flora diiringi senyum.
"Temen atau pacar?" tanya Dira.
"Temen. Eh tapi tunggu deh! Kemarin malam bukannya lo ada acara makan malam sama klien kan? Terus kenapa bisa tau gue sama cowok?" tanya Flora. Matanya menatap Dira dengan lekat.
Dira menelan saliva nya dengan susah payah. Harusnya dirinya tidak menanyakan itu.
"Oh. Jadi kemarin sehabis saya kirim pesan itu, saya cuma liat kamu udah baca pesan nya tapi gak dibales, saya takut kamu kenapa-kenapa, kebetulan juga tempat saya makan gak jauh dari sekolah kamu, jadi tanpa makan lebih dulu saya langsung niat buat jemput kamu tapi saya liat kamu di depan gerbang sama cowok, sebelum saya keluar mobil, kamu udah duluan naik ke motor nya jadi saya cuma bisa ngikutin kalian. Ngawasin kamu," jelas Dira. Flo yang mengerti pun menganggukan kepalanya.
"Lain kali, kalo niat mau jemput tapi ada meeting atau apapun yang mendadak, kabarin dulu dong biar gue gak nungguin lo. Untung kemarin malam temen gue mau nemenin gue nunggu jadi begitu lo gak jadi jemput, dia bisa nganter gue," dumel Flora.
"Iya. Iya."
"Eh, udah yuk Dir, besok pagi gue sekolah, ada beberapa tugas juga yang belum selesai!" ajak Flora. Mereka pun bangkit dari kursi dan keluar dari area restoran tak lupa Flo mengambil bonekanya yang tadi ia geletakan begitu saja. Kemudian mereka pun keluar dari mall dan berjalan menuju area parkiran dimana mobil Dira di parkirkan.
---
Alo kalian! Maaf yah update nya terlalu malem gini :')Love,
Agnes
KAMU SEDANG MEMBACA
FLORA (SUDAH TERBIT)
Romance[SUDAH TERSEDIA DI TOKO BUKU] [PART SUDAH TIDAK LENGKAP] Ketahu diriannya tentang balas budi membuat Flo harus menerima perjodohan yang dilakukan Om dan Tantenya yang sudah merawatnya sejak kecil. Kebayang gak sih gimana hidup kalian saat kalian tib...