0.3 - Usaha Aryan

147K 17.5K 2.8K
                                    



"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA."


Sumpah, Aryan ingin jejelin kulit duren ke mulut Jeka yang tertawa keras tanpa dosa itu.

"DAH GUE BILANG KAN? HAHAHAHAHAHAHAHA," Jeka kembali tertawa puas. Jeka alias Jeirandi Kahendra ini sebenarnya adalah kapten basket.

Kerennya di lapangan aja, di luar itu ya begini bentuknya.

"Berisik lo Jek," kata Jeje merunduk sibuk pada hape bermain Sims. Cewek bernama lengkap Juvanka Ayuna ini jadi merasa terganggu sekarang.

"Elo ditolak di depan parkiran?" tanya Yogi membelalak.

"Nggak usah diperjelas, njir," umpat Aryan kesal. Kembali menghirup batang rokok dengan emosi.

"Si Hanin kan bestfriendnya Erin, napa nggak minta bantuan dia," kata Junaid satu satunya yang memberi respon normal.

"Percuma, Nyet," kata Aryan emosi. "Gue add line aja diblock sama dia. Tu cewek nantang banget, sialan," umpatnya menghembuskan nafas keras.

"Ya elo ngegas banget bego," balas Jeje tak mengalihkan pandangan dari hape. Sibuk mainin games SIMS favoritnya.

Yena datang membawa segelas Frappucino, duduk di samping Jeje. "Bahas apaan? Jeka seneng amat," katanya melirik Jeka yang dengan riang memakan chickenpop milik Junaid.

"Aryan ditolak Hanin HAHA," jawab Jeka kembali tertawa keras.

Aryan mendengus, menghirup rokok sekali lagi. Menghembuskan nafas kesal.

"Oh," jawab Yena yang memang sudah tahu. "Elo juga sih. Kerdus banget enteng bilang mau modusin kakaknya," kata Yena ikut meraih chickenpop Junaid.

Junaid sendiri sudah sibuk dengan hape, membalas chat. "Itu langkah pertama yang terbodoh," celetuk Junaid tak mengangkat wajah. "Harusnya smooth, Ming. Pelan-pelan."

"Jangan pelan-pelan juga. Nanti ngegantung kayak Yena," celetuk Yogi yang langsung dipelototi gadis berambut pendek itu.

"Tipenya Hanin yang gimana sih, Na?" tanya Jeka pada Yena.

Karena di antara mereka, Yena satu-satunya yang anak IPA. Sekelas dengan Hanin di 11 IPA 3 yang terkenal itu. Tapi walau begitu, Yena juga punya squad dengan anak-anak IPS 1 ini.

Yena diam, berpikir sejenak. "Hanin tuh lagi naksir Mr Simon. Jadi lo liat aja Mr Simon gimana," jawabnya enteng.

"Wah berat, Ming. Elo sama alis Mr Simon aja jauh," celetuk Jeje mendecak-decak kecil dengan prihatin.

"Tu cewek..." geram Aryan menatap jauh menerawang, "nantang banget," katanya dengan dendam.

"Nggak usah macem-macem deh," kata Yena tersinggung, "dia temen gue."

"Terus gue bukan?" balas Aryan menoleh dan melotot memerotes. "Gue temen lo dari SMP, Na! Dukung gue lah!" katanya jadi sewot.

"Selow aja anjir," kata Junaid mengangkat wajah. Lalu tersadar, "Sat, ayam gue!!!" protesnya menjitak kepala Jeka.

"Riena!" balas Jeka menunjuk Yena yang memasang wajah polos.

"Mending lo cari yang lain deh, Yan. Jeka aja dilepehin sama Hanin," kata Yena tak memedulikan Jeka dan Junaid.

"Setidaknya diriku pernah berjuang," kata Jeka sewot, "walau tak pernah bernilai di matamu."

"Tetottt!!! Last Child Last Child!" kata Yogi semangat.

2A3: Attention ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang