38. Kangen

103K 13.2K 4.2K
                                    



MARHABAN YA RAMADHAN GUYS ALANGKAH BAIKNYA DI BULAN YANG SUCI INI KITA SEMUA BERDAMAI DAN BERTUTUR KATA LEMBUT SATU SAMA LAIN

AYO JANGAN EMOSI EMOSI ENTAR PAHALANYA KURANG

WKWKWKWKWKWKWKWKWKWKWKWKWKWKWKWKWKWKWK

Enjoy Perhatian :)



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"ABIS KAYANG DI GONDANGDIA! AMINGKU SAYANG PATAH HATINYAAAAA!!!"

Sumpah, Aryan sangat gatal ingin menekankan keras-keras rokok di tangannya ini ke bibir sialan Bobi.

"Udah, udah, santuy ikut gue main sims aja lo bisa bikin cewek sesuka hati lo," celetuk Jeje ambil suara.

"Ming, gue ada nih cewek cakep imut lucu namanya Park Bo Young," kata Hoshi menyodorkan layar hape ke arah Aryan yang mendecak tak peduli.

"We dont talk anymore... we dont talk anymore... we dont talk anymore like we used to do...." Jeka malah asyik bersenandung dengan earphone di kedua telinga.

"Jei mending lo mingkem," kata Yena menarik satu tali earphone membuat Jeka tersentak.

"Gue salah apa yatuhan..." gumam Jeka menciut seperti anak kucing ditelantarkan majikan.

"Eh Ming, emang bener nih lo nggak ikut ke acaranya Krystal?" tanya Yuta duduk di anak tangga atas Aryan, juga menyalakan sebatang.

"Nggak." Aryan menjawab singkat, memandang tak fokus lapangan basket Jl. Adira di depannya. Di mana Junaid dan Rosi sudah asik berdua bermain basket di sana.

"Napa lur? Yekali lo dendam beneran sama Siska?" sahut Bobi di samping Yuta. "Sakit hati lo dia jadi pho?"

Mendengar itu Aryan mendecak, "nggak ada orang ketiga. Kita berdua aja yang sama-sama bego," katanya datar, tapi disambut sorakan kompak dari Bobi dan Jeka yang berlebihan.

"Ck, padahal kane temen-temennya Krystal bening-bening," kata Yuta kecewa.

"Tobat lur... tobat..." kata Hoshi dengan gaya menggurui. "Besok ulangan umum euy."

"Hebat ya Krystal. Mau ulangan dia masih mimik-mimik joget-joget," kata Jeje entah menyindir atau justru benar-benar kagum.

"Nggak kayak Yogi. Sekarang aja dah dikerangkeng emaknya di rumah," kata Jeka menghela nafas, "kangen Yogi," sambungnya dengan nada dibuat imut.

"Huhuhuhu kangen dedek bayi Yogi," sambung Jeje menimpali.

"HUHUHUHUHUHUHU YOGI..." rengek Jeka dan Jeje kompak.

2A3: Attention ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang