Revisi: 27 Juni 2017
Aku menghembuskan napas kasar melihat benda putih panjang di tanganku kembali menampilkan satu garis. Ini sudah percobaan ke tigaku selama dua tahun setelah menikah. Ini membuatku putus asa akan harapan menimang buah hati.
Aku keluar dari kamar mandi dan melihat Farhan Andriawan—suamiku— yang duduk di tepi ranjang menatapku dengan senyum menghangatkannya.
Aku yang masih di ambang pintu menghela napas, mengeratkan peganganku pada testpack di tangan. Kemudian aku berbalik untuk membuang testpack itu ke dalam tempat sampah di sudut kamar.
Aku menghampiri suamiku, duduk di sampingnya. Ia masih memakai piyama tidur, mata kelabunya menatap sendu menghangatkan, tapi tetap tak bisa mengobati kekecewaanku yang sering kurasakan pada diriku sendiri. Ia menarikku sampai bersandar ke dada bidangnya, merasakan debaran jantungnya yang berpacu cepat.
"Aku," bisikku, "bagaimana jika aku tak bisa hamil?"
Farhan membelai rambut hitamku, "Bukankah dokter bilang bahwa tak ada yang salah dari dirimu? Kamu tak usah pesimis begitu. Kita masih muda. Jadi kamu tak usah terlalu memikirkan itu. Kita akan mendapatkannya. Pasti."
Aku hanya mengangguk di dadanya sembari menyembunyikan wajahku ke dalam pelukannya yang selalu mampu menghangatkanku. Meng-aamiin-kan kata-katanya dalam hati.
Ya Allah, tolonglah berikan aku kesabaran.
.......
KEPENTINGAN PENERBITAN, BEBERAPA PART DIHAPUS
Ailyn
KAMU SEDANG MEMBACA
Annisa Humaira (Telah Terbit)
RomanceAku ikhlas akan cinta yang tak tercapai Aku bersabar akan cobaan hati yang datang padaku Ini mungkin salahku karena terlalu tenggelam dalam cinta Ampunilah aku, ya Allah Kuserahkan hidup dan matiku padamu Kau sang penguasa takdir, jodooh dan rezeki ...