#6 Call

2.1K 250 68
                                    

LeeHyunra ♥ wonwoobee

Setelah berbicara dengan sang Eomma melalui video call, Jeongin pun kembali menjadi anak yang ceria. Saat ini, Jungkook dan Jeongin tengah dalam perjalanan kembali ke rumah.

Beberapa menit yang lalu, Minkyeong menelepon Jungkook dan mengatakan bahwa mereka harus makan malam bersama - sebelum Jungkook dan Jeongin pergi berlibur besok. Terlebih, Minkyeong telah selesai membuat berbagai masakan favorit dua pria itu.

Jungkook dan Jeongin yang memang jatuh cinta dengan masakan Minkyeong pun tentu saja dengan senang hati menerima ajakan Minkyeong.

Karena bagaimana pun masakan Minkyeong terlalu sayang untuk ditolak.

____

Di Beijing, Yein tengah berkemas untuk kembali ke Seoul. Terlebih saat Yein melihat sang anak menangis - Yein jadi ingin buru-buru pulang. Yein tak suka melihat anak gemesnya menangis.

Yein sangat menyayangi Jeongin.

Walaupun Jeongin lahir tanpa adanya 'cinta' antara ia dan Jungkook, atau bisa dibilang Jeongin adalah sebuah kesalahan konyol mereka di masa lalu. Tapi, tetap saja - anak itu anak kandung mereka, darah daging Yein dan Jungkook. Jadi, kebahagiaan sang anak adalah segalanya bagi mereka.

Saat ini, Winwin masih di kantor dan sibuk dengan berbagai pekerjaannya. Sehingga, Yein hanya sendiri di kamar hotel ini.

Di tengah keheningan kamar hotel, tiba-tiba ponsel Yein berbunyi dan menampilkan nama kontak sang mantan.

Jeongin Appa.

Itulah nama kontak Jungkook di ponsel Yein.

Satu tangan Yein yang menganggur pun kini dengan sigap mengangkat panggilan Jungkook.

"Iya Kook? Kenapa? Apa Jeongin rewel lagi?" Tanya Yein setelah Jungkook menuntaskan kata halo-nya.

Jungkook menggerutu pelan, saat mendengar sifat cerewet Yein kembali.

"Tidak, aku cuma mau nanya. Kapan aku harus menjemputmu? Kau tau, sejak tadi Jeongin bersikeras meminta ku untuk pergi ke bandara. Padahal jelas-jelas kau belum berangkat" kesal Jungkook setiap mengingat rengekan sang anak.

Yein tertawa

"Hahaha astaga, anak itu sungguh lucu. Aku mungkin akan mendarat sekitar jam tiga pagi"

Jungkook mengangguk. "Baiklah, kita akan langsung berangkat liburan setelah aku menjemputmu"

"Ide bagus, ah sebelum kita liburan, aku harus mengambil baju ku dulu di apartemen" kata Yein setelah mengingat, ia tak membawa baju banyak.

"Tidak perlu, kita beli saja nanti" tolak Jungkook mentah-mentah.

"Kau yang bayar tapi?"

Jungkook tertawa pelan. "Iya,iya dasar pelit - cepatlah pulang, Jeongin merindukanmu.."

"Arra. Kau sendiri tak merindukanku Kook?" Tanya Yein tanpa sadar.

Jungkook tersedak saliva nya sendiri saat mendengar pertanyaan sang mantan. Jungkook tak habis pikir, kenapa Yein tiba-tiba bertanya hal aneh seperti itu.

Mereka itu mantan, lalu untuk apa saling merindu?

Konyol.

"Tidak terimakasih, cepatlah pulang bodoh"

Yein tertawa lepas di ujung telepon. Menggoda Jungkook benar-benar menyenangkan.

"Iya, iya nanti juga pulang. Jangan lupa jemput.."

"Iya bawel..udah ah, aku tutup. Bye.."

"Bye.."

Panggilan mereka pun terputus.

Mereka sama-sama terdiam dan menatap ponsel masing-masing.

"Dia memang tak merindukanku" gumam Yein pelan, lalu tak lama gadis itu pun tertawa hambar. "Apa yang kau pikirkan Jeong Yein?"

Di tempat lain.

Jungkook sibuk menatap layar ponselnya tanpa ekspresi.

"Rindu? Bolehkah?"


TBC

170220

Jadi, mereka saling sayang?

Entahlah.

Yang nanya kenapa pendek mulu setiap chapter??

Cukup Mine yang panjang..



(After) Divorce [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang