LeeHyunRa ♥ wonwoobee
Setelah berjibaku dengan berbagai bahan makanan instan, akhirnya seorang Jeong Yein berhasil membuat beberapa masakan untuk keluarga kecilnya.
Terlihat Jeongin dan Jungkook telah duduk manis di sekitaran meja makan dan menunggu masakan yang dimasak Yein. Mereka lapar? Tentu.
Dengan langkah hati-hati, Yein pun membawa hasil usahanya di dapur tadi. Yein gak mau kalo makanannya tiba-tiba jatuh, kan gak lucu? Sia-sia dong Yein masak.
"Taraaaaa... Ini dia cheese spaghetti ala Eomma.." bangga Yein setelah memamerkan hasil masakannya pada sang anak dan Jungkook.
"Yohooooo, eomma yang terbaik!" Girang Jeongin yang sejak tadi tak bisa diam dalam duduknya. Sementara Jungkook, pria ini hanya bisa tersenyum simpul melihat tingkah sang anak yang jatuhnya menggemaskan.
"Terimakasih sayang, sekarang ayo kita makan!"
Setelah mengucapkan hal itu, Yein pun dengan telaten membagi spaghetti itu secara adil pada piring Jeongin dan sang mantan - Jungkook.
"Makasih Eomma.."
"Thanks sayang.." jawab Jeongin dan Jungkook bergantian.
Yein tersenyum manis kearah mereka berdua. "Tentu, sekarang- selamat makan.."
Jika kalian berpikir acara makan ini akan berlangsung dengan khidmat dan tenang. Kalian salah! Sejak tadi tangan Jeongin dengan jahil menyuapi sang ayah dan sang bunda bergantian. Tak khayal acara suap menyuap ala Jeongin ini membuat mulut Yein dan Jungkook belepotan saus dimana-mana.
"Eommma aaaaa... Apppa aaaa..." Mau tak mau, Yein dan Jungkook pun mengalah dan membuka mulut mereka demi Jeongin. Entah apa yang ada dalam pikiran Jeongin saat ini. Biasanya Jeongin tak suka berbagi makanan tapi sekarang? Hemm..
"Sayang, kau juga harus makan" ingat Yein yang kini mulai menyuapi Jeongin. Namun sayang, Jeongin menolaknya dengan sebuah gelengan.
Melihat penolakan sang anak untuk makan, Jungkook pun mau tak mau tak tinggal diam. Kali ini giliran Jungkook yang menyuapi sang anak tapi tetap Jeongin menolak.
"Sayang, ayo makan. Ini enak loh.." pinta Jungkook yang sialnya malah dibalas gelengan oleh Jeongin.
"Jeongin gak mau makan. Eomma sama Appa aja yang makan. Jeongin yang suapin" keukeuh Jeongin yang lagi-lagi menyuapi Yein dan Jungkook.
Setelah menelan suapan sang anak, Jungkook dan Yein dengan kompak saling bersitatap. Sepasang mantan ini merasa khawatir dengan aksi demo makan Jeongin.
"Kook.." lirih Yein setelah otak Yein blank apa yang harus ia lakukan agar Jeongin mau makan.
Terlebih sejak tadi pagi Jeongin belum makan berat apapun, Yein hanya takut jika nanti Jeongin sakit.
Tangan Jungkook yang sebelumnya menggenggam gelas, kini mulai beralih menggenggam tangan Yein yang menganggur diatas meja. Jungkook tersenyum manis kearah Yein. Senyum yang seakan mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja.
Mendapat senyuman seperti itu, Yein pun mau tak mau membalas senyuman sang mantan. Dan semoga saja, semuanya akan baik-baik saja.
Tanpa mereka berdua ketahui, bahwa gerak-gerik kecil mereka ini tak luput dari tatapan Jeongin yang sangat senang melihat orang tuanya dekat seperti ini.
Ya, inilah yang Jeongin sukai dari hari minggu - orang tuanya bersama, tinggal bersama, makan bersama dan tidur bersama. Hanrya mereka bertiga dan tak ada Mamah Minkyeong ataupun papah Winwin. Karena Jeongin memang tak butuh mereka berdua, Jeongin hanya butuh orang tuanya hidup layaknya orang tua yang normal.
Tatapan penuh syukur seorang Jeon Jeongin seketika terhenti, saat telinga kecilnya menangkap ucapan sang ayah yang jatuhnya rada sedikit marah.
"Jeongin kau harus makan! Kau tak kasian dengan makanannya apa?" Titah Jungkook mencoba sedikit agak tegas pada sang anak. Jungkook tidak marah, Jungkook hanya ingin sang anak tak menyianyiakan makanan.
Bukankah tak baik menyianyiakan sesuatu yang kita sukai? Dan setau Jungkook, Jeongin sangat menyukai masakan sang bunda.
Mendapat bentakan seperti itu, Jeongin pun seketika menunduk. Anak ini takut jika sang ayah tengah dalam mode marah seperti ini.
"Sayang, ayo makan..." Kali ini suara lembut milik sang bunda lah yang masuk dalam telinga Jeongin.
Jeongin pelan-pelan menatap sang bunda yang seperti biasa tersenyum manis.
"Jeongin makan dulu, nanti malam kan kita pulang. Jeongin gak mau besok sakit terus gak sekolah kan?" Jelas Yein lembut.
Jeongin seketika menggeleng namun tetap diam. Masih tak ada tanda-tanda jika anak ini akan memakan makanannya. Tentu saja, aksi Jeongin ini mau tak mau membuat Jungkook geram sendiri.
Jungkook bukanlah Yein yang bisa tahan menghadapi tingkah ajaib sang anak.
"Jeon Jeongin" panggil Jungkook mulai tak sabar.
"Sayang..."
"Eomma, Appa - bisakah kita pulang nya besok atau minggu depan aja?"
Jungkook dan Yein seketika tersentak saat telinga mereka mendengar keinginan sang anak. Keinginan yang sungguh tak masuk akal.
Tangan kanan Jeongin masih betah menggulung-gulung spaghetti dengan garpu kecilnya. "Eomma, appa bisakah?"
"Kalo Eomma Appa setuju. Jeongin janji Jeongin bakalan makan yang rajin. Eomma, Appa... Bolehkah?" Melas Jeongin yang sungguh - tatapan memelas Jeongin adalah salah satu kelemahan Jungkook dan Yein.
Jungkook dan Yein lagi-lagi saling bersitatap. Tatapan mereka saat ini seolah menyiratkan bahwa mereka tak setuju dengan keinginan sang anak. Hey, Jungkook dan Yein bukanlah pengangguran yang bisa berlibur setiap saat. Mereka adalah dua anak manusia yang sangat sibuk. Tapi, Jeongin?
"Sayang, Eomma dan Appa harus kerja. Jadi, kita harus pulang malam ini sayang" jawab Yein mencoba membuat sang anak mengerti.
"Mamah mu benar sayang, besok juga kan Jeongin sekolah?"
Mendapat jawaban seperti itu, Jeongin pun tak bisa menutupi rasa kecewanya yang sangat dalam.
Aksi gulung menggulung spaghetti ala tangan Jeongin pun terhenti. "Apa kerja lebih penting dari Jeongin?" Lirih Jeongin yang sialnya masih terdengar oleh Jungkook yein.
Jeongin tersenyum pahit. "Emm, Jeongin udah kenyang. Terimakasih buat makanannya"
Tanpa menatap kedua orang tuanya, Jeongin pun segera pergi dari area dapur dan meninggalkan Jungkook Yein yang masih betah dalam diam mereka.
Jungkook dan Yein terlalu shock dengan sikap Jeongin hari ini.
"Oppa, bagaimana ini?" Khawatir Yein.
Jungkook menatap Yein lekat lalu menggeleng. "Entahlah, aku juga bingung. Haruskah kita perpanjang liburan kita?" Bukannya menjawab pertanyaan Yein, Jungkook malah memberi pertanyaan lain kepada sang mantan istri.
"Oppa..."
Tanpa sadar Yein kembali memanggil Jungkook 'oppa'.
Panggilan yang hampir setahun lamanya tak Jungkook dengar lagi.
Jungkook tersenyum dan tanpa diduga sebelumnya, Jungkook menarik tubuh Yein untuk jatuh dalam pelukannya.
"Oppaa..."
"Tenanglah, Jeongin anak baik. Jadi, kita turuti saja keinginannya..."
"Kita akan disini sampai Jeongin bosan dan meminta pulang.." putus Jungkook tak terduga.
170328
Ada yang kangen Noona ngetik Jeongin?
Hehehe, maaf ya jarang update. 😥
Noona sibuk ngurusin Wonwoo soalnya 😋
biasa, istri yang berbakti 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
(After) Divorce [END]
Fanfiction170215 - 170719 [Completed] #670 in Fanfiction 170623 Kehidupan Jungkook dan Yein setelah mereka bercerai.. BTS' Jungkook ♥ Lovelyz' Yein ©February 2017