#12 Kecelakaan Manis

2.4K 240 62
                                    


LeeHyunRa ♥ wonwoobee

'Tak akan aku biarkan dua mantan itu bersama' kurang lebih itulah serangkaian misi yang berada dalam benak Minkyeong dan Winwin. Meskipun dua anak manusia ini tak saling mengenal, tapi percayalah - keduanya memiliki niatan yang sama untuk menyusul kekasih mereka di pantai.

Ya, setau mereka Jungkook dan Yein saat ini tengah menghabiskan waktu weekend mereka di pantai dengan Jeongin. Tanpa mereka ketahui bahwa rencana itu telah lama dirubah, berkat keinginan Jeongin. Sehingga tak ada yang tahu jika saat ini keluarga kecil ini tengah menghabiskan waktu mereka di sebuah villa yang jauh dari area pantai.

Terlebih kedua ponsel Jungkook dan Yein yang kompak mati, menambah kesulitan Winwin dan Minkyeong untuk melacak keberadaan sang kekasih.

Dan inilah Winwin dan Minkyeong sekarang, dua anak manusia pencari kekasih ini terlihat celingukan di salah satu pelataran hotel. Hari telah larut dan keduanya memilih untuk memesan kamar di hotel yang sama.

Dan satu hal lagi, mereka tak saling mengenal sebelumnya.

Tapi, ucapan sang receptionist hotel mau tak mau membuat Minkyeong dan Winwin saling tatap.

"Maaf Tuan, Nyonya. Kamar yang tersedia tinggal satu" sesal sang receptionist yang tentu saja langsung dihadiahi raut kecewa Minkyeong dan raut kesal Winwin.

"Dari semua kamar yang kalian punya, kalian hanya memiliki satu kamar kosong? Konyol!" Bentak Winwin pada sang receptionist tak berdosa itu.

Winwin kesal, tentu. Selain lelah akibat perjalanannya dari Beijing - Seoul yang tak dekat, saat ini disaat Winwin butuh tidur, tiba-tiba hotel yang katanya bintang lima ini tak memiliki kamar kosong lagi. Hah, konyol!

Adakah kejadian yang lebih konyol dari ini? Misalnya kekasihnya yang rujuk dengan mantannya? Hahaha sungguh tak mungkin!

"Sekali lagi, maaf Tuan.." sesal sang receptionist lagi dan lagi.

Ditengah keheningan antara sang receptionist dan Winwin, Minkyeong - gadis ini tiba-tiba membuka mulutnya.

"Tuan sombong, bagaimana jika kita menyewa kamar itu bersama?" Ya, ditengah kelelahan yang melanda Minkyeong, tiba-tiba ide aneh itu muncul.

Apa salahnya sekamar dengan orang asing? Toh, mereka hanya butuh tidur dan besok pagi mereka akan keluar dari hotel ini bersama. Dan Minkyeong yakin, tak akan ada sesuatu yang aneh terjadi.

Mendapat tawaran dari gadis asing disampingnya, mau tak mau membuat Winwin menatap gadis itu penuh selidik.

"Kau serius? Kau tak takut denganku?"

Minkyeong menggeleng. "Kenapa harus takut? Aku punya kekasih, jika kau macam-macam aku akan mengadukanmu pada kekasihku" jawab Minkyeong enteng lengkap dengan aksi memamerkan cincin yang sebelumnya Jungkook beri.

Sebenarnya Jungkook tak memberikannya pada Minkyeong, tapi Minkyeong lah yang merengek ingin dibelikan cincin. Jadi, Jungkook beli deh. Dan sebenarnya itu hanya sebatas cincin biasa tak lebih, tak ada arti lebih didalamnya.

Medengar penjelasan sepanjang itu, Winwin pun seketika tersenyum tipis. "Baiklah, aku setuju. Dan asal kau tau, aku juga punya kekasih! Dan kekasihku jauh lebih cantik darimu!" Tutup Winwin sebelum pria itu kembali mengobrol dengan sang receptionist.

"Kami pesan kamar itu!"

__________

Di villa, kita akan melihat Jungkook, Yein dan Jeongin yang tengah tertawa dengan riangnya. Ya, setelah Jeongin kembali makan - Jungkook segera mengajak anak semata wayang dan istrinya itu untuk bermain bersama.

Dimulai dari bermain Uno, monopoli, ular tangga, kuda-kudaan hingga petak umpet pun dengan penuh tawa mereka lakukan. Ya, dan semua kegiatan mereka ini tentu saja membuat Jeongin yang awalnya murung menjadi lebih bersemangat lagi.

Inilah yang Jeongin inginkan, anak kecil ini tak perlu liburan yang mahal atau mainan yang mahal - Jeongin hanya ingin menghabiskan waktunya bersama sang ayah dan bunda, tak kurang dan tak lebih.

"Appa, gendong lagi!!" Pinta Jeongin setelah dua pria beda generasi ini selesai bermain kuda-kudaan.

Jungkook yang awalnya kelelahan, mau tak mau menuruti keinginan sang anak. "Baiklah, ayo..." Dengan satu tangan, Jungkook berhasil membawa Jeongin dalam gendongannya.

Diangkat tiba-tiba seperti itu, tentu saja membuat Jeongin menjerit senang.

Ya, hanya ada tawa dan tawalah yang menghiasi villa ini. Sungguh bahagia bukan Jeongin hari ini?

Di balik dapur, Yein tak bisa menahan senyum senangnya saat mendengar tawa Jeongin yang sungguh sangat lepas. Jujur, saat bersama Winwin - Jeongin tak pernah tertawa selepas itu. Hanya bersama Jungkook lah, Jeongin bisa sebahagia ini.

Dan ini, tentu saja membuat Yein senang.

Setelah selesai membuatkan susu untuk kedua mahluk di ruang depan, Yein beserta nampan berwarna pinknya dengan pelan menghampiri Jungkook dan Jeongin.

"Sayang, saatnya minum susu!" Seru Yein dan berhasil membuat Jungkook Jeongin menatap kearah sang bunda.

"Kok cuma dua Eomma? Buat Eomma mana susunya?" Tanya Jeongin polos. Yang tentu saja pertanyaan Jeongin ini membuat Jungkook mesem-mesem tak jelas.

Yein melotot kesal kearah Jungkook lalu tersenyum manis kearah sang anak.  "Jeongin sama Appa aja yang minum. Eomma enggak.."

"Kenapa?" Tanya Jeongin lagi masih belum puas dengan jawaban sang Eomma.

"Kenapa?" Ulang Yein bodoh.

Jeongin mengangguk. "Kenapa Eomma gak minum susu? Eomma gak suka susu?"

"Nde?"

Belum sempat Yein membuka suaranya, tiba-tiba Jungkook menjawab pertanyaan sang anak dengan asalnya. "Eomma punya susu sendiri sayang, jadi gak perlu minum susu lagi"

"Eomma punya susu?" Tanya Jeongin takjub.

Jungkook mengangguk, "Tentu, iya kan say-"

Plak.

Sebuah geplakan tepat di kepala Jungkook dengan sempurna Yein daratkan.

"Oppa, kau mesum!!!"

"Yakkk!! Aku kan hanya berkata jujur!!!"

"Mesummmmmm!!!!"

"Appa mesuuuummmm!"




TBC

170412

Happy birthday Oh Sehun 😚


(After) Divorce [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang