[Satu]

689 95 20
                                    

Mulmed : Yhara Alfa

***

Keluar dari kelas, Yhara memilih untuk tidak langsung pulang ke rumah, karena ia mengingat dengan benar bahwa hari ini Jovan ada kelas sampai jam 3 sore. Itu berarti dirinya masih punya waktu sekitar 1 jam sampai kelas Jovan berakhir. Bingung harus melakukan apa, Yhara memutuskan untuk pergi ke kantin saja, ia baru ingat kalau perutnya butuh nutrisi.

Sesampainya di kantin, senyum Yhara lantas mengembang saat matanya menangkap kehadiran seorang perempuan bertubuh mungil yang sedang duduk manis dengan ditemani sang pacar. Mereka terlihat mesra sekali.

Kadang Yhara merasa iri dengan dua orang yang sedang menjadi objek khayalannya itu. Ah, andai saja ia dan Jovan bisa seperti mereka.

Malas memikirkannya, karena yang ada ia malah jadi mupeng, tanpa ragu Yhara menghampiri keduanya, sepertinya menjadi obat nyamuk sebentar tidak masalah, pikir Yhara menguatkan diri.

"Hai selamat siang teman-teman tercintaku." Sapa Yhara dengan ceria,lalu mengambil tempat duduk disamping perempuan bertubuh mungil yang Yhara akui sebagai sahabatnya itu. Tangannya yang usil sudah mencomot satu sendok siomay tanpa tahu malu.

"Elo nggak jijik ra, itu ada bekas ludah gue loh." Ujar Yudha, nama laki-laki yang ia ganggu acara kencannya.

Yhara berdecak saja, memandang Yudha dengan tatapan horor. sedangkan Ega, nama sahabatnya itu sudah mulai bosan dengan tingkah sang sahabat dengan pacarnya tersebut jika sudah bertemu.

"Kok bisa? Ini kan punya Ega?" Tanya Yhara, ia sudah hampir memuntahkan siomay yang ada di mulutnya, dan segera sadar kalau sedang di kerjai oleh Yudha, melihat dari sikap Ega yang diam saja.

"Anjir, loe boongin gue ya, gue doain lo impoten biar tahu rasa." Dan sumpah serapah semuanya Yhara keluarkan untuk menebus kekesalannya pada Yudha, sedangkan yang di sumpahin hanya tertawa menanggapinya.

"Ngapain lo disini?" Ega yang sedari tadi diam, akhirnya mulai mengeluarkan suara.

"Makanlah sambil nungguin kelasnya Jovan bubar." Jawab Yhara enteng, kemudian dengan acuh mulai ia melanjutkan makan siomay milik Ega.

"Elo beneran udah taken ama Jovan? Gue kira lo becanda pas ngasi tahu." Tanya Ega, memberi Yhara tatapan tak yakin.

Yudha yang juga penasaran dengan hubungan Yhara dan Jovan langsung memasang telinga baik-baik, tapi terlalu di sayangkan jika tidak mengejek Yhara terlebih dahulu.

"Iya, kok Jovan mau maunya aja sih sama elo, udah jelek, jelek sekali, jelek banget pula." Imbuhnya meremehkan Yhara.

"Wih, elo kalo ngehina nggak pandang gender amat sih Yud, gini gini gue itu gadis lemah tahu." Balas Yhara tidak terima.

Satu sikutan sukses mengenai rusuk Yudha karena sudah lancang menghina dirinya. Yudha meringis kesakitan Yudha tapi setelahnya ia malah mencibir kelakuan Yhara yang anarkis.

Lalu ketiganyapun terlibat obrolan santai seputar kegiatan kampus dan sebagainya, sampai akhirnya Yhara pergi karena kelas Jovan sudah hendak selesai, sepasang kekasih itu tak menghalangi Yhara, justru mereka senang karena tidak akan ada lagi yang mengganggu waktu pacaran mereka.

Yhara melambaikan tangannya saat melihat Jovan berjalan bersama teman temannya. Ia sudah PeDe karena mengira Jovan akan menghampirinya, ternyata cowok incaranya itu hanya lewat dan melengos begitu saja.

Yhara tidak tinggal diam, ia pun mengejar Jovan yang sudah hendak membuka pintu mobilnya.

"Ngapain lo disini?" Tanya Jovan dengan ketus.

Cherish [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang