Untuk Sirkuit

84.3K 6.3K 1.4K
                                    

Playlist #3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Playlist #3

Sia - Helium

Yeah, I wanted to play tough, thought I could do all this on my own
But even Superwoman sometimes needed Superman's soul
Help me out of this hell
Your love lifts me up like helium
Your love lifts me up when I'm down, down, down, when I've hit the ground
You're all I need
And if you let go, I'll float towards the sun
I'm stronger 'cause you fill me up
But when the fear comes and I drift towards the ground
I am lucky that you're around

**

Divas.

Di Kamus Besar Bahasa Indonesia, ada kata sifat bernama Batas. Kalau di Oxford, namanya jadi Limit. Apa sih yang dimaksud dengan Batas itu?

batas/ba·tas/ n 1 garis (sisi) yang menjadi perhinggaan suatu bidang (ruang, daerah, dan sebagainya)

Mungkin ya, cuma mungkin, kesabaran jadi salah satu bagian dari sebagainya.

Iya, karena sabar itu ada batasnya. Malaikat aja kalau liat manusia terlalu sering buat dosa, menyerah buat bantu mereka ke surga dan akhirnya manusia itu jadi nomor ke sekian yang menuhin neraka.

Apalagi orang kayak gue?

"Ini udah kesekian kalinya kamu ngelanggar kode etik kedokteran di Indonesia ya, Divas."

Yang ngomong itu atasan gue. Katakanlah yang punya Rumah Sakit. Jadi sesuai Prinsip Label Manusia kebanyakan, atasan itu segalanya. Apalagi yang punya Rumah Sakit? Bagi dokter seperti gue, yang punya Rumah Sakit adalah Tuhan kedua di dunia. Jangan salah. Kalimat, "Selama kalian berusaha, gak ada yang gak mungkin kok," itu bullshit.

Kalau kata Kio, "Ah basi tau gak, kayak Nasi yang kelamaan di ketekin."

Berusaha di kalimat itu tuh ternyata konteksnya luas; berusaha deketin orang yang pangkatnya lebih tinggi dari kita, berusaha sabar, berusaha tahan banting denger omongan orang, berusaha muka dua, berusaha main belakang.

Bukan berusaha buat jadi lebih baik.

"Yang penting tuh anak gak mati kan, Dok?" tanya gue sambil menopang dagu dan menatapnya malas.

Pak Dino Adisoebrata -yang punya Rumah Sakit tempat gue kerja sekarang hanya menggelengkan kepala. "Tapi bukan begitu caranya, Divas. Ini karena kamu lagi beruntung aja. Coba kalau kamu lagi apes dan anak itu meninggal? Ujung-ujungnya Rumah Sakit ini yang kena."

Gue langsung memutar bola mata gue. Kan? Selalu deh, pasti yang dipikirin bukan pasiennya, tapi reputasi Rumah Sakit ini.

"Kalau beruntung, gak mungkin dari 35 praktek dadakan saya 35 juga yang berhasil," jawab gue. "Udahlah, Dok. Gini aja. Kalau memang rasanya gak suka sama cara kerja saya, pecat aja gak apa-apa kok."

SerangkaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang