#Playlist 20
Haley Reinhart - Can't Help Falling In Love
Wise men say
Only fools rush in
But I can't help falling in love with you
Shall I stay?
Would it be a sin
If I can't help falling in love with you?Like a river flows
Surely to the sea
Darling, so it goes
Some things are meant to be
Take my hand,
Take my whole life, too
For I can't help falling in love with you**
Deverra
Setiap manusia pasti punya cerita tersendiri sama keluarganya, dan biasanya cerita itu berbeda dari satu orang ke orang yang lain, dan bagi gue, keluarga gue adalah sesuatu yang patut gue banggakan pada orang lain.
Keluarga gue harmonis -Ayah dan Ibu gue gak pernah punya masalah sama Rumah Tangga, berantem aja jarang. Dua-duanya dokter, Papa pimpin salah satu Rumah Sakit swasta ternama di Jakarta, Mama sibuk sama Dental Clinicnya sendiri yang letaknya di Dharmawangsa, kemudian sekarang adik gue mengikuti jejak kedua orang tua gue sebagai dokter khusus penyakit dalam.
Cuma gue yang nyasar jadi pembalap dan hampir semua orang mempertanyakannya.
Gue tumbuh jadi anak yang sangat hormat pada orang tua karena pada dasarnya keluarga gue sangat mementingkan tata krama, bukan kasih sayang. Semakin tumbuh besar, gue sadar kalau yang menjadi alasan kedua orang tua gak pernah bertengkar adalah karena mereka gak pernah berkomunikasi. Mama lebih sering tinggal di Dental Clinicnya, Papa sibuk ikut pertemuan dokter nasional dan internasional ke luar kota bahkan luar negri.
Dari kecil gue selalu disuap dengan kata-kata, "Kamu gak boleh begini ya, Dev. Harus begini."
Gue selalu menganggap kalau apa yang orang tua gue larang adalah hal yang salah, dan apa yang mereka pilih selalu menjadi benar. Sampai pada akhirnya, ketika gue sadar kalau gak selamanya apa yang benar untuk orang tua gue, belum tentu benar juga untuk gue, gue memutuskan untuk cari jalan hidup gue sendiri.
Berulang kali Papa dan Mama mencoba menggagalkan gue untuk dapat beasiswa di akademi balap dulu, sampai pada akhirnya gue bertemu dengan Pak Raden dan Dave yang saat itu memohon secara langsung pada mereka untuk mengizinkan gue menetap di Silverstone dan melanjutkan karir gue.
Sebangga-bangganya gue bawa bendera Indonesia di peringkat nomor 1 balap dunia, gue gak pernah benar-benar merasa bangga saat sadar kalau bangku penonton VIP yang dikhususkan untuk keluarga gue selalu kosong. Hanya Nima yang datang.
Mereka gak peduli berapa puluh tropi yang udah gue bawa selama 6 tahun gue ada di dunia balap. Yang mereka tau gue hanya anak pemberontak yang gak pernah mendengar mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serangkai
General Fiction(SUDAH TERBIT) Untuk Deverra, dari Divas, tentang Zacchio.