05.45 PM - Kolong Jembatan, Mobil Jeep, Grafiti, dan Divas.
Semesta punya hak untuk bercerita
Dan biasanya hari kemarin yang menjadi topiknya
1 jam yang lalu kamu adalah tadi
2 jam yang lalu kamu adalah sebelumnya
3 jam yang lalu kamu adalah waktu itu
24 jam yang lalu kamu adalah kemarin
Ratusan jam tak terhitung yang lalu adalah bekas
Kamu tau kenapa sebagian besar makhluk bernapas di muka bumi selalu bercerita tentang dulu?
Karena tidak ada 1 jam nanti yang akan kamu ceritakan sekarang
Karena kamu menerka 2 jam nanti untuk kamu ceritakan pada 3 jam berikutnya
Karena 24 jam nanti bukan untuk menjadi kemarin di detik ini, melainkan bekas pada ratusan jam kelak
Aku adalah yang lalu, kamu adalah nanti
Kita tidak akan pernah bertemu pada detik ini
1 jam aku akan menjadi kemarin, 1 jam kamu akan menjadi esok
Sampai jumpa, Maladivas. Sampai jumpa saat kita berdua sudah sama-sama menjadi bekas.
**
Maladivas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
#NP Padi - Kasih Tak Sampai
iPod butut yang menjadi satu-satunya barang tertinggal di rumah saat itu sudah sekitar 28 kali menyala dengan berulang di telinga gue. Memang gak ada lagu lain yang akan tersimpan di mesin pendengar lagu kecil yang merupakan hadiah kakak gue untuk dirinya sendiri ketika umurnya masih 12 tahun. Selama 6 tahun, iPod ini menjadi teman pergi kakak gue. Bahkan mungkin dia menghabiskan waktu lebih banyak dengan Kak Kio sehari-hari dibanding gue. Bentuknya udah jelek. Warna birunya udah pudar dengan berbagai macam goresan-goresan kecil pertanda kalau barang itu sering jatuh -malahan pernah masuk bak air karena kakak gue sering gak sengaja lupa melepaskan earphones dari telinganya waktu mau mandi.
Untuk malam ini -subuh lebih tepatnya, iPod ini berganti tugas untuk menemani gue dan kedua mata gue yang gak pernah bisa terpejam sejak pertama kali gue menemukan rumah ini kosong tanpa penghuni. Mama meyakinkan gue berulang kali untuk pulang karena gue hampir 3 hari berada di Rumah Sakit masih dengan baju yang sama -seragam putih abu-abu.
Gak ada satupun suara yang keluar dari bibir gue semenjak hari itu. Gue seakan puasa bicara dan Mama Papa seakan membiarkan gue sibuk dalam keheningan ini tanpa sedikitpun menjelaskan. Sesungguhnya mereka sudah menjelaskan, tapi bagi gue penjelasan itu hanya sekedar informasi yang masih membuat gue haus dengan berbagai macam pertanyaan.