Untuk Perasaan Kita

44.3K 5.1K 2.8K
                                    

#Playlist 11

Trio Wijaya - Benci Untuk Mencinta

Oh betapa ku saat ini
Ku benci untuk mencinta
Mencintaimu

Oh betapa ku saat ini
Ku cinta untuk membenci
Membencimu

Aku tak tahu apa yg terjadi
Antara aku dan kau
Yang ku tahu pasti
Aku begitu mencintaimu

**

Divas

Apa ini?
Kenapa jadi begini?

Gue membutuhkan waktu cukup lama untuk mencerna apa yang terjadi sampai kesadaran gue memanggil dan akhirnya gue tau situasi apa yang gue hadapi saat ini.

Dia.
Cowok yang gue temui beberapa bulan lalu di Bali yang kemudian gue temui lagi ketika kita sama-sama di Marina Bay, dan pada akhirnya menjadi cowok yang sama yang selalu datang ke ruangan gue setiap hari dengan meninggalkan bekas yang selalu berbeda.

Dia sekarang ada di hadapan gue dan gue bahkan gak bisa menghitung berapa jarak pasti  yang ada di antara kita. Karena gue rasa meskipun itu bisa diukur dalam satuan mili, kita masih lebih dekat dari itu.

Gak ada spasi.

Ketika dia mendekap tubuh gue semakin dekat dengan tangannya, gue tau gue gak akan mampu bergerak karena pertahanannya terlalu kuat.

He holds me af if I depend my life on him.

Too strong yet too gentle.

Gue gak tau apakah ini karena efek pelembap bibir yang gue berikan sebelumnya, tapi bibirnya terasa lembut.
It's so soft that I think my first time kissing someone is worth to feel.

Yes, a first time indeed.

Gue ingin marah tapi sepertinya gue gak perlu marah karena I seemed enjoy it?

Gue gak bisa membedakan seperti apa yang orang maksud dengan good kisser, tapi caranya memperdalam ciumannya sementara tangannya yang hangat itu berada tepat di pinggang gue untuk membuat jarak kita semakin dekat membuat gue berpikir, mungkin dia salah satu dalam kategori itu.

It wasn't a rough kiss but it was rough enough to leave me breathless.

The way he kissed each of my lips -the bottom and the upper one by one without leaving his fingers off of my cheek makes me want to see him do more instead of wanting him to stop.

Entah apa yang membuat gue merasa seperti itu tapi ada perasaan frustasi dalam diri gue yang mengatakan kalau gue membutuhkannya dan membencinya di saat yang sama.

Gue membutuhkannya karena ada emosi di dada gue yang ingin gue keluarkan tapi tertahan dengan ego gue setelah mendengar Evan meninggal.

Sementara gue membencinya karena gue seharusnya gak ada di situasi seperti ini dengan dia.

Gue merasa jatuh ke permainan gue sendiri.
Atau lebih tepatnya, kita terjatuh di permainan kita sendiri -dia dan gue.

Awalnya gue hanya berpikir kalau dia cuma main-main.

Well, bukannya semua orang yang habis patah hati begitu?

Gue hanya berpikir kalau dia cuma cowok yang kehilangan arah karena terlalu disakiti sama orang yang dia sayang dulu dan dia seakan mau balas dendam sama hidup dengan cari pelarian.

SerangkaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang