Info buat readers. Cerita ini mengandung unsur dewasa dan alur yang tak menyenangkan. Bagi yang merasa masih belum cukup umur, harap kembali dan cari bacaan lain.
----------------------
Berusaha melupakanmu sama sulitnya dengan mengingat seseorang yang tak pernah kukenal. Tatapanmu membuatku lupa bagaimana caranya bernafas. Senyummu mengaburkan duniaku hingga hanya dirimu yang tampak. Bisakah esok hari kau datang dengan membawa hatiku yang telah kau curi?
Freddy Keegan
***
Kata-kata gombal yang dikirim polisi penggoda itu lewat sms semalam, masih terus terngiang di benak Ratna. Dia sangat benci lelaki gombal. Terus-menerus mengganggu seperti semut yang menemukan madu.
Sebelumnya Ratna tidak pernah mengkhawatirkan spesies semacam itu. Dengan sekali penolakan yang tegas dan mengabaikannya, lelaki semacam itu pasti akan mundur menjauh. Spesies itu tidak sungguh-sungguh menginginkan wanita yang digombalinya. Mereka hanya ingin menunjukkan eksistensi dirinya.
Namun Ratna tidak bisa mengenyahkan kekhawatirannya akan polisi itu. Sepertinya dia tipe orang yang tidak bisa menerima penolakan. Semakin ditolak dan semakin diabaikan, lelaki itu pasti akan semakin gencar mendekatinya.
Setidaknya Ratna masih bisa bernafas lega karena polisi penggoda itu hanya memiliki nomer handphonenya yang tadi pagi sudah Ratna blokir. Selain itu Ratna hanya akan bertemu dengannya di perempatan lampu merah, dan itupun hanya sekilas karena Ratna bertekad tidak akan lagi terjebak tipuan polisi itu.
Ratna sedikit was-was ketika motor yang dikendarainya semakin mendekati perempatan lampu merah tempat polisi itu berjaga. Ratna khawatir akan berjumpa lagi sekaligus penasaran kali ini apa yang akan dilakukan polisi itu jika melihatnya. Ratna memilih berkendara agak ke tengah, memastikan ada kendaraan lain di samping kirinya.
Seperti biasa Ratna selalu terjebak lampu merah. Pandangannya fokus ke depan. Selang beberapa detik, wanita itu tidak sanggup lagi menahan diri untuk mencari sosok polisi penggoda itu. Ratna hanya melihat tiga polisi yang berjaga mengatur lalu lintas.
Wanita itu menghembuskan nafas lega lalu mulai memacu motornya ketika lampu merah telah berubah hijau. Ternyata dugaannya salah. Polisi itu bukan ancaman yang harus Ratna khawatirkan.
***
Ratna merangkul tumpukan kertas di dadanya sambil berjalan cepat ke ruang kerja pak Tio. Masih setengah jam sebelum jam kerja dimulai, tapi mobil pak Tio sudah bertengger di tempat parkir. Jantung Ratna berdetak keras. Apa bosnya itu masih dendam pada dirinya sehingga dia datang pagi agar memiliki alasan untuk memecat Ratna karena wanita itu telat membawa dokumen yang dimintanya? Ratna hanya bisa berharap bahwa pak Tio belum berada di ruangannya.
Ratna menarik nafas panjang lalu segera membuka pintu ruangan pak Tio tanpa mengetuk. Pemandangan di depannya membuat Ratna kaget lalu segera menutup kembali pintu yang baru dibukanya dengan suara keras karena panik.
Ratna tidak mampu lagi bergerak. Kakinya serasa berubah jadi jelly. Wanita itu hanya bisa menyandarkan punggung di tembok samping pintu ruangan pak Tio.
Dia sudah memikirkan semua kemungkinan buruk sejak melihat mobil pak Tio di tempat parkir. Ternyata yang didapatinya adalah pemandangan menjijikkan si bos yang sedang bersetubuh dengan sekretarisnya. Jantung Ratna yang tadi berpacu cepat seiring langkahnya menuju ruangan pak Tio, langsung berhenti seketika melihat hal itu.
Mendadak pintu ruangan pak Tio terbuka lalu keluar Mina yang telah merapikan pakaiannya. Wanita itu menatap Ratna sinis sebelum menghambur pergi. Ratna menunggu hingga hitungan ke sepuluh sebelum mengetuk pintu dengan ragu. Begitu terdengar suara pak Tio mempersilahkannya masuk, barulah Ratna membuka pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Polisi Penggoda (TAMAT)
Romance[CERITA MASIH LENGKAP SAMPAI END] Bertemu polisi berwajah tampan di pagi yang cerah, merupakan sebuah anugerah bagi semua wanita. Tapi tidak bagi Ratna. Pertemuan itu membuat harinya kacau hingga ia merasa seperti di neraka. Bahkan belum cukup denga...