BLACKWHITE

Shit (2)

Rianrah kini bangkit dari kasurnya yang cukup berantakan akibat ulahnya, dia membuka pintu kamarnya dan berjalan ke pintu Kak Rafael

Ceklek

Dia membukanya dan segera mencari sosok yang ia butuhkan yaitu Rafael dan setelah mencarinya akhirnya ia mendapati Rafael yang sedang berkutat pada laptopnya

"Kak aku boleh masuk nggak? "
Ucap Rianrah yg berdiri di ambang pintu

"Eh Rianrah masuk ajah Dek!"
Ucap Rafael

Rianrah berjalan dan segera duduk di kasur king size Rafael

"Kakak dengar apa yang aku bicarakan di lantai bawah?"
Tanyaku dengan suara serak

"Iya kakak dengar semuanya. Yang sabar yah Nrah! kakak ngerti kok perasaan kamu."
Ucapnya lalu segera duduk di samping Rianrah

"Kak aku..
Aku nggak (hiks)
Maksud nyakitin tan... Hiks hiks."
Ucap Rianrah dengan suara terbata-bata

"Iya kakak ngerti Nrah."
Ucap Rafael dan segera memeluk rianrah

"Makasih kakak udah ngerti. Sekarang apa yang harus ku lakuin kak? Apa aku harus nerima perjodohan itu? Kakak tau kan klo aku udah jadian sama Radhit. "
Ucapku lagi

"Kakak tau semuanya!
Dan sekarang yang harus kamu lakuin adalah MINTA MAAF SAMA DADDY KAMU, TANTE ANITA DAN RIAN."
Balasnya menasehati

"OhShit. "
Ucapku dalam hati

"Baik kak aku nurutin kata kakak walaupun aku nggak rela."
Ucapku lalu melepas pelukan kak Rafael dan segera beranjak turun ke lantai bawah.

"Iya kamu harus nurutin kata kakak yah! "
Ucapnya lalu mengelus rambutku..

"BaikKak!"
Ucapku dengan wajah yang masih kusut dan beranjak menuju ke kamar daddy.

RAFAELPOV

Kasihan anak itu, sudah berpisah dengan orang tua kandungnya, dia juga lupa ingatan dengan semua masa lalunya.
Gue tau semuanya tentang Rianrah, yahh gue anak Indigo bisa membaca pikiran orang dan bisa ngeliat masa lalu orang.
Mungkin gue diberi karunia ini karna gue harus nolongin anak itu (rianrah). Tapi belum saatnya, kita tunggu dulu bagaimana permainan tuhan, bagaimana scenario tuhan. Gue juga percaya kalau scenario tuhan jauh lebih baik dibanding scenario yang di buat oleh Manusia.

RianrahPOV

Gue sudah menurunin anak tangga dan sudah berada di depan pintu kamar daddy, gue ngeliat di celah-celah ada Rian dan Tante Anita yang duduk di kasur tapi gue nggk liat Daddy.

Tok-tok

Gue ngetukin pintu yang setengah terbuka. gue segera masuk dan mendapati mereka.

Refleks tubuh gue memeluk tante Anita. Entah kaki gw melangkah dengan mulus dan segera memeluk wanita separuh baya itu.

Hiks..Hikss

"Sayang? Kamu kenapa Nak?"
Ucap tante Anita panik

"Tan Maafin Rianrah. Rianrah selama ini jahat sama tante. Maafin aku tante. Hiks "
Ucapku dengan suara serak

"Iya nggak papa sayang, tante maafin kamu kok." Ucapnya lalu mengelus-elus Rambutku

Setelah mengatakan itu entah mengapa perasaanku sangat legah. Dan tampa gw sadari ternyata ada Daddy di ambang pintu

Setelah minta maaf ke tante Anita gue segera meminta maaf ke Daddy dan Rian

"Makasih Dadd, Rian, Mah udah maafin Rianrah."
Ucapku

"Woww lo panggil mamah gue dengan sebutan MAMAH
kesambet setang apa loh?"
Cerocos Rian

"Riann!!! "
Ucap tante Anita dan refleks Rian menutup mulutnya

"Rianrah apa kamu sudah nerima aku syang? "
Ucap tante Anita

"Iyaa mah! Rianrah sadar kalo selama ini rianrah salah. Maafin rianrah Mah. "
Ucapku lagi

"Daddy seneng banget kalo kamu nerima Anita sayang."
Ucap daddyku.

"Ooiyaa Dadd Rianrah nerima perjodohan itu tapi Setelah Rianrah lulus di SMA JEGUK yah Dadd!!"

"Iya sayang daddy seneng bangett." Ucap Daddyku dan segera memelukku.