Happy reading!
🌼🌼🌼🌼🌼🌼
Dari kejauhan, Nic sudah melihat Nat sedang berjalan menghampirinya. "Jadi, sehari-harinya kau berpakaian seperti ini?" tanyanya sambil memperhatikan penampilan Nat dari atas sampai bawah.
Nat melihat ke penampilan dirinya yang memakai topi rajut hitam, sweater hitam lengan panjang hodie, celana sobek-sobek kebanggaannya dan sepatu skates biru. "Ada masalah, Tuan?" jawabnya ketus.
"Hemmm---," Nic berdehem dan mengerutkan alisnya. Ia tidak bisa berkata-kata lagi.
"Ngomong-ngomong ada perlu apa kau datang ke sini?" tanya Nat, masih dengan nada ketus.
Nic langsung menyodorkan buket bunga yang dipegangnya tersebut ke Nat. "Nih! Dari papaku untukmu!" Nic membalasnya dengan nada ketus juga.
Nat mengerutkan keningnya sambil menerimanya. "Apa ini?" Ia membukanya. Setelah melihat isinya, Nat pun terdiam sejenak.
Nic yang melihat Nat terdiam sambil memandangi bunga tersebut, tidak sabar menunggu respon yang akan dikeluarkan dari mulutnya. Ia berharap Nat akan marah pada papanya karena tidak menyukai bunga yang sengaja ia siapkan untuknya. Namun tidak disangka-sangka oleh Nic, respon Nat malah sebaliknya.
Dengan mata yang berbinar, "Wah bunga yang sangat indah!" puji Nat. Lalu, Nat menengadah ke Nic. "Bilang sama Kevin, terima kasih. Lain kali tidak perlu repot-repot, apalagi sampai menyuruh kau yang mengantarkannya," lontarnya sambil menyentuh bunga-bunga tersebut.
Tercenganglah Nic mendengar respon dari Nat. Ia menatap Nat dengan tatapan yang sulit diartikan. "Kau menyukai bunga yang seperti itu?" tanyanya merasa heran.
Pandangan Nat yang ke bunga beralih ke Nic. "Jadi menurutmu aku harus bilang tidak suka?"
Nic mengangguk pelan.
"Bagiku, semua bunga itu indah. Apalagi dari seorang lelaki. Bukankah itu artinya si lelaki tersebut bertipe romantis?"
Nic mendecih mendengarnya. "Setahuku ya, semua wanita itu menyukai bunga mawar. Tapi kau malah--" Nic mendecak. "Ckck! Dasar wanita aneh!" umpatnya.
Nat tidak terima dengan hinaan Nic. Ia pun berdecak sebal. "Hey, sudah ku bilang kan, jangan samakan aku dengan wanita-wanitamu! Aku itu belum pernah mendapatkan bunga dari lelaki. Jadi ya, menurutku ini indah."
"Jangan bohong kau! Kau pasti sering mendapatkannya, bahkan ku yakin lebih dari bunga ini?" sindir Nic dengan dingin.
"Ish! Kau ini datang ke sini mau ngajakin aku ribut ya?!" Nat menatap retina Nic dengan tajam.
Nic juga tidak mau kalah, ia juga mengeluarkan tatapan tajamnya seperti pisau sampai menghunus retina Nat.
Ketika mereka saling menebar tatapan kekesalan, tiba-tiba, panggilan terlontar dari arah samping mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nat and Nic (COMPLETED)
Romance(Lagi direvisi dan akan dipublish ulang) Jangan lupa follow aku ya ^^ Aku tidak bisa membiarkan wanita itu menyandang nama ADDISON. Akan ku pakai beribu cara menggagalkan perjodohan dia dengan Papaku. Akankah aku berhasil? Atau malah aku akan terjeb...