Part 15.

14.1K 831 11
                                    

(mulmednya Erick)

Happy reading !!^^

👠👠👠👗👗👗👗👗👗💄💄💄

"Eliza?" sebut Sam saat melihat Nat keluar dari kamarnya dengan pakaian yang sekarang dikenakannya.

"Uncle, ini Nat, bukan Eliza!" protes Nat.

Sam mengucek matanya. "Natasha? Tumben kamu pakai baju begitu? Bukankah itu baju Eliza? Darimana kamu dapat?" tanyanya.

"Tadi malam saat Nat membongkar lemari, Nat menemukan koper mama. Terus Nat buka. Ternyata isinya pakaian mama semua yang masih baru-baru. Tapi, kok Uncle tahu ini baju mama?" tanya Nat heran.

"Baju itu adalah baju yang Uncle belikan buat Eliza saat dia mau dinner dengan seorang pria." Sam tersenyum sedih mengingat kenangan dulu. Itu adalah waktu di mana dia mau kencan pertama dengan Eric, si baj*ngan itu! sambung Sam dalam hati. Raut mukanya pun seketika langsung berubah menjadi sedih.

"Oh." Melihat perubahan muka Sam, Nat pun tidak melanjutkan lagi karena sudah tahu siapa pria yang dimaksud oleh Sam.

"Kamu mau Uncle antar ke kampus?"

"Tidak usah, Uncle," tolak Nat. "Hari ini Nat tidak ke kampus. Nat langsung ke studio karena ada janji dengan Liam dan klien. Uncle sendiri belum ke kantor?" Nat melihat jam tangannya. "Ini sudah jam sembilan lho."  

"Uncle tidak ke kantor. Kevin menyuruh Uncle ke bandara untuk menjemput orang tuanya yang datang dari Jerman."

"Apa? Kevin masih ada orang tua, Uncle?"

"Masih," jawab Sam.

Nafas Nat seakan sesak. Nat juga menelan saliva-nya sambil bergumul sendiri dalam hatinya. Apa jangan-jangan besok aku akan diperkenalkan sebagai calon istrinya di hadapan mereka juga? 

Nat semakin takut menghadapi hari esok, ditambah lagi ia harus berdansa di depan banyak orang. Semakin dibayangkan, semakin membuatnya bergidik ketakutan.

*****

📞📞📞📞📞📞📞📞📞📞📞

+8900824....calling

Nat melihat nomor tak dikenal menelepon dirinya. Karena penasaran, Nat mengangkatnya. "Halo? Siapa ini?"

"Ini aku Nic. Apa hari ini kau datang ke studio?"

"Iya. Nih sebentar lagi aku mau jalan. Kenapa? Ada tugas apalagi dari Kevin?"

"Tidak ada kok. Hemm.. begini, Nat, semalam Liam menelponku dan menyuruhku ke studio. Bagaimana kalau kita pergi bareng?"

"Ah, ceritanya kau mau menjemputku nih? Baiklah. Aku juga tidak naik motor hari ini."

"Benarkah? Baiklah aku akan menjemputmu sekarang."

"Ya, lebih baik kau jalan sekarang karena aku tidak mau telat."

"Siap, Tuan Puteri. Aku jalan sekarang juga."

"Oke. Bye!" Nat menutup teleponnya.

Sambil menunggu jemputan Nic, Nat memeriksa dirinya lagi di kaca memastikan apa yang kurang dengan penampilannya. Tiba-tiba ia tersenyum sendiri. Tidak tahu kenapa Nat merasa senang. Ia sadar, lalu menepuk kepalanya dengan pelan. Ada apa denganku coba? Dia cuma menjemputku ke studio, Nat, bukan menjemput untuk ke pelaminan. Nat geleng-geleng kepala menghapus pikirannya yang nakal.

Nat and Nic (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang