Kevin berjalan keluar dari ruangan rapat menuju ke ruangan kerjanya bersama Sam. "Jadi bisakah kau ceritakan semuanya kepadaku, Sam? Apa yang sebenarnya terjadi dua puluh tahun yang lalu?" Kevin meminta di selanya berjalan menuju ruangannya diikuti oleh Sam di sampingnya.Sama halnya dengan Nat, Sam pun menghela nafas kasar. "Baiklah, Sir," jawabnya.
Sesampainya di ruangan kerja Kevin, ia menyuruh Sam duduk. "Coba ceritakan semuanya sekarang kepadaku!" perintah Kevin ke Sam.
Dan Sam memulai ceritanya. "Dari kecil kami sudah tidak mempunyai orang tua. Orang tua kami meninggal akibat kecelakaan pesawat. Pengasuh yang mengasuh kami dari kecil membawa kami ke panti asuhan dan akhirnya kami besar di panti asuhan."
Kevin membuka telinganya lebar-lebar untuk menyimak cerita Sam. Ia tidak mau melewatkan satu kata pun.
Lanjut Sam, "Setelah lulus sekolah dan saya bisa mencari uang sendiri, saya memutuskan untuk keluar dari panti asuhan dengan membawa Eliza bersamaku. Waktu itu Eliza juga sudah bekerja, dan dia bekerja di perusahaan----, " Sam menghela nafas kasar. "Perusahaan Zidane Group. Di sanalah dia pertama kali bertemu dengan baj*ngan itu." Sam mengepalkan satu tangannya. "Dan di sanalah juga Eliza jatuh cinta dengannya. Mereka berpacaran selama dua tahun sampai akhirnya Erick melamarnya." Cairan bening mulai menampakan diri di mata Sam dan memenuhi area pelupuk matanya. Ia bersedih mengingat kenangannya dulu.
Flash back....
Cerita dimulai dengan seorang gadis berumur 22 Tahun bernama Eliza Alexander dan sang Adik, Sam Alexander.
"Sam, Erick melamarku. Aku akan menikah dengan Erick," ujar Eliza sambil memeluk adiknya yang saat itu berumur 19 Tahun, Samuel Alexander.
"Aku tidak setuju dengan lelaki itu, El. Sampai kapan harus kukatakan kepadamu?" sahut Sam dengan memberikan pertanyaan.
"Kumohon, Sam, jangan bahas itu lagi! Apa kau tidak mau melihat aku bahagia?" rajuk Eliza dengan muka memelas.
"Mau, tapi tidak dengan lelaki itu," sahut Sam.
"Sam, bahagia ku hanya dengannya. Ku mohon restui kami. Hanya kau satu-satunya keluarga yang aku miliki." Eliza memeluk Sam.
"Justru karena kau adalah satu-satunya keluargaku, Kak, aku tidak mau kau menikah dengan lelaki itu." Sam membelai rambut Eliza.
"Aku janji, aku akan bahagia," ucap Eliza sambil menatap Sam dengan mata memelas.
"Baiklah." Sam mendengus sebal karena tidak akan bisa menang dari kakaknya. "Tapi jikalau dia berani menyakitimu seujung kuku saja, kau harus melaporkan padaku," pesan Sam sambil menatap mata Eliza dengan serius. "Deal?" Sam mengeluarkan jari kelingkingnya.
Eliza pun mengeluarkan jari kelingkingnya dan mengaitkannya ke jari adiknya sambil membalasnya, "Deal." Eliza memeluk kembali Sam. "Aku menyayangimu, Sam."
"Aku juga sayang padamu," sahut Sam sambil mencium puncak kepala Eliza.
Flash back off...
"Akhirnya mereka pun menikah dan tidak lama kemudian Eliza hamil. Saya pikir yang diucapkan Eliza benar bahwa Erick sumber kebahagiaannya. Jadi, tugas saya sudah selesai untuk menjaganya karena sudah ada Erick. Saya pun memutuskan untuk pindah ke Amerika karena pekerjaan."
"Oh ya, kau sempat bekerja di luar negeri ya?" celetuk Kevin menyelaknya.
Sam mengangguk. Sam melanjutkan ceritanya kembali setelah Kevin tidak lagi berkata-kata. "Selama lima tahun kami jarang berhubungan. Saya yang sibuk dengan pekerjaan sedangkan Eliza sendiri, dia sibuk dengan keluarga kecilnya. Sampai suatu hati, saya mendapatkan kabar bahwa Eliza masuk rumah sakit karena jatuh dari tangga. Hari itu juga saya memutuskan balik ke Indonesia hanya untuk menjenguknya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nat and Nic (COMPLETED)
Romance(Lagi direvisi dan akan dipublish ulang) Jangan lupa follow aku ya ^^ Aku tidak bisa membiarkan wanita itu menyandang nama ADDISON. Akan ku pakai beribu cara menggagalkan perjodohan dia dengan Papaku. Akankah aku berhasil? Atau malah aku akan terjeb...