Part 21.

13.8K 773 8
                                    

(mulmednya Catherine)

**Cinta tak harus berkiaskan kata-kata yang membuat hati bungkam untuk mengungkapkannya**

********

Saat ini, Nic dan Nat sedang duduk di pondok dekat pantai. Karena hanya terdapat warung kecil, mereka pun memutuskan sarapan di sana. Tidak banyak orang yang makan di sana karena bukan hari libur yang mereka datangi. Sesudah makan, Nat pun bingung mau berbincang apa ke Nic. Alhasil mereka berdua hanya diam tak bersuara untuk beberapa menit.

Karena merasa kikuk, Nat akhirnya membuka suara duluan karena tak sengaja matanya mengarah ke gelang kerangnya. "Apakah kau yang membuat gelang ini, Tuan Arogan?" tanyanya sambil memegang gelang yang diberikan si anak kecil tadi.

"Ya, aku membuatnya bersama anak kecil tadi," jawab Nic. "Sebenarnya dia sih yang mengajariku. Ibunya berjualan accessories dari kerang ataupun mutiara. Kalau aku ke sini, aku pasti akan menyempatkan waktu untuk mengunjungi mereka dan bermain dengan anak itu."

Nat tersenyum mendengarnya. "Kau suka anak-anak ya, Tuan Arogan?" Nat bertopang dagu menatap Nic.

"Lumayan. Ngomong-ngmong, bisa tidak kau jangan panggil aku dengan sebutan tuan arogan? Kau bisa panggil Liam dengan nama, kenapa denganku tidak?" protes Nic.

"Hem--," Nat berdehem sambil berpura-pura berpikir. "Asal kau baik padaku, pasti akan ku panggil kau dengan nama Nic."

"Pasti. Mulai sekarang aku akan baik kepadamu."

"Benar ya? Jangan bicara kasar lagi kepadaku, dan jangan menuduhku sebelum ada buktinya!" 

"Baik, Tuan Puteri!" sahut Nic sambil tersenyum.

Selesai mereka makan dan berbincang, mereka pun berjalan berdampingan di tepi pantai menuju ke villa. Desiran ombak menyapu bersih kerang yang bertengger di pasir pantai. Pasir kering pun menjadi basah karena terkena ombak yang datang.

"Apa kau suka tempat ini, Nat?" tanya Nic, lalu mengajak Nat duduk di pinggiran pantai.

"Sangat suka," jawab Nat. "Aku sangat menyukai pantai," sambungnya sambil menoleh ke Nic. "Apa kau sering mengajak wanitamu ke sini?" tanyanya.

"Tidak. Baru kau saja." Nic melihat Nat yang menatapnya seakan tidak percaya padanya. "Aku tidak bohong. Papa tidak akan mengijinkanku membawa wanita sembarangan masuk ke villa ini," tegasnya.

Nat mengangkat kedua alisnya. "Benarkah? Lalu, kenapa kau membawaku ke sini?"

"Karena bagiku, kau wanita special," ucap Nic sambil menggaruk kepalanya, padahal tidak gatal. Ia juga tersenyum malu. Entah kenapa ia jadi gugup waktu mengatakannya.

Nat yang melihatnya, ketawa halus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nat yang melihatnya, ketawa halus. Ini kedua kalinya ia melihat Nic tersenyum lebar memperlihatkan lesung pipinya. Dan itu juga membuat jantung Nat kembali berdebar. Ada apa denganku sih?

Nat and Nic (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang