Part 33.

10.5K 595 10
                                    

**Bukan aku yang mencintaimu, bukan pula kamu yang mencintaiku, tapi cinta yang mencintai kita**

********

"Natasha!" panggil lelaki yang sedang berjalan menghampirinya.

"Mr. Tommy?" Nat terkejut dengan lelaki yang sudah berdiri di hadapannya. "Ada apa anda datang ke apartemen saya? Dan anda tahu darimana saya tinggal disini?" tanyanya.

"Saya hanya kebetulan lewat sini dan tidak sengaja melihatmu." Tommy melihat ke barang yang sedang dipegang Nat. "Mau saya bantu bawa?" tanyanya balik.

"Tidak perlu, Mr. Tom. Hemm.." Nat celingak celinguk untuk mencari petugas yang biasa jaga pos. Setelah melihatnya, Nat menunjuk ke arah petugas jaga tersebut. "Nah itu ada petugas yang bisa bantu saya. Thanks," jawab Nat kikuk.

"Baiklah kalau begitu." Tommy hendak pergi, tapi ditunda. "Begini, Nat, apa besok kau ada waktu luang? Saya ingin mengajakmu minum kopi. Ada sesuatu yang ingin saya bicarakan. Ya itupun kalau kau bisa."

"Besok ya?" Nat berpikir sejenak. "Sepertinya bisa. Besok kabarin saja waktu dan tempatnya. Saya pasti akan datang."

"Baiklah. Kalau begitu saya pergi dulu." Tommy berbalik badan. Saat ingin beranjak, kakinya tertahan karena lupa mengutarakan sesuatu ke Nat. Ia pun berbalik badan lagi ke arah Nat. "Oh ya, selamat ulang tahun Nat," sambung Tommy dengan tersenyum. Hanya Tommy sendiri yang tahu arti dari senyumannya itu.

Kok dia tahu ulang tahunku? batin Nat sambil melihat kepergian Tommy. Nat tidak sempat mengucapkan terima kasih pada Tommy ataupun bertanya darimana ia tahu hari ulang tahunnya karena Tommy sudah pergi begitu saja. "Ah sudahlah. Mungkin Liam yang memberitahukannya," jawabnya sendiri. Sesudah punggung Tommy semakin jauh, Nat pun masuk ke dalam apartemen-nya dengan dibantu oleh petugas untuk membawakan bonekanya.

Setelah membersihkan diri, Nat langsung merebahkan diri ke ranjang. Ia menoleh ke boneka Teddy Bear yang berukuran super besar itu. Dengan senyuman kebahagiaan, ia menjatuhkan dirinya ke boneka beruang tersebut sambil memeluknya. Gara-gara boneka ini, Nat jadi teringat dengan Nic.

Kira-kira dia sudah sampai rumah belum ya? batin Nat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kira-kira dia sudah sampai rumah belum ya? batin Nat. Ia mengambil ponselnya untuk mengecek, tapi tidak ada notif pesan dari Nic. Apa aku telepon saja ya? pikirnya ragu-ragu. "Telepon, tidak, telepon?" Nat bicara sendiri sambil memegangi ponselnya. "Tapi nanti aku dikira wanita bawel lagi?" gumamnya merasa galau sendiri.

Selesai mereka mengungkapkan perasaan satu sama lain tadi dan diakhiri dengan sebuah ciuman, tidak ada di antara mereka yang memperjelas apapun tentang hubungannya sekarang. Itulah yang membuat Nat bergumul dengan pikirannya.

Pikiran Nat buyar karena tiba-tiba nada dering ponselnya berbunyi. Nat langsung melihat ke layar ponselnya berharap Nic menghubunginya.

Sam calling...

Nat and Nic (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang