Epilog.

16.3K 632 40
                                    


Happy reading....!^^

🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭

10 Tahun kemudian....

"Mom, bangun!!" teriak seorang anak lelaki yang bernama King. Derap kakinya tergesa-gesa menaiki anak tangga menuju ke kamar orang tuanya. Raut wajahnya tampak muram karena ia tidak menemukan sepatu favoritnya.

Nat yang sedang tertidur sembari dipeluk Nic sontak terbangun karena teriakan anak lelakinya. Ia pun terpaksa membuka matanya yang masih mengantuk karena 'begadang'.

King membuka pintu kamar orang tuanya, lalu menyembulkan wajahnya. "Mom, Dad, ayo bangun!"

"Sudah Mom katakan berulang kali, King, jangan suka teriak-teriak!" tegur Nat dengan suara parau.

King masih menggerutu. "Mommy pasti lupa deh. Hari ini kan acara kenaikan kelas King."

"Oh ya?" Nat mencoba mengingat-ngingat.

"Mommy, ayo bangun!" King memutuskan masuk ke dalam kamar orangtuanya untuk menghampirinya. "Oh ya, Mom, lihat sepatu King yang hitam? Yang merk Nike. King cari-cari, tapi tidak ketemu. King harus tampil keren karena King ada misi mau nembak gadis yang King suka," celotehnya.

Kedua mata Nat langsung terbuka lebar dan rasa ngantuknya lenyap seketika. "Apa kamu bilang?" Nat pun merubah posisi tidurnya menjadi duduk. Nic yang tidur di sebelahnya pun ikutan membuka matanya. Sorot mata Nat sudah terpancar amarah saat menatap King. "Masih kecil sudah main cinta-cintaan segala! Siapa yang ngajarin kamu begitu, King?"

"Mommy..," rajuk King. "Kata Daddy, kalau suka sama cewek ya harus diungkapkan."

"Hah?" Nat langsung melirik kesal Nic yang langsung berpindah posisi tidurnya jadi membelakanginya.

Dalam hati Nic, ia sudah pasrah akan diomeli oleh istrinya.

"Jangan pura-pura tidur, Nic!" sembur Nat sembari mencubit pinggang Nic.

"Aauww-Auww!" Nic meringis kesakitan. Akhirnya mau tidak mau ia ikutan bangun sambil mengusap pinggangnya yang berdenyut. "Kan memang harus begitu, Sayang. Kalau diam saja, ceweknya mana tahu," tukasnya.

"Tapi King masih berusia sepuluh tahun, Nic. Bahkan dia belum genap sepuluh tahun," sahut Nat. "Jangan coba-coba ngajarin anakmu seperti dirimu ya!"

Nic pun hanya menyengir lebar. "Kau harus bangga pada anakmu yang sudah menjadi pria sejati sejak dini," sahut balik Nic.

Nat kembali melayangkan tatapan marah ke Nic, "Awas kalau kau sampai ajarin King menjadi seorang playboy! Siap-siap tidur di luar!" omelnya sambil membuang mukanya sebal.

"Ish Daddy dan Mommy kok malah ribut sih? King bakal telat nih. Ayo bangun!" King menarik-narik tangan Nat merajuk.

"Ya, ya, Mom bangun." Nat pun tidak menyahuti Nic lagi dan beralih ke King. "Mom jadi ingin lihat paras gadis yang kamu suka itu" Nat pun beranjak dari ranjang, tapi tiba-tiba Nic langsung menahan tangan Nat dengan memegangnya. Nat pun menoleh kaget.

Nic melayangkan tatapan merajuk.

Nat memicingkan matanya ke Nic karena ia tahu arti tatapan itu. Nat pun menghela nafas, kemudian tersenyum lembut. "Iya. Aku tahu. Yuk, mandi bareng, Sayang."

"Ish, Mommy!!" jerit King sambil menutup kedua telinganya. "Disini masih ada aku yang masih kecil!" King langsung bergegas keluar dari kamar orang tuanya.

Nat dan Nic yang melihatnya pun hanya tertawa kecil.

****

Ghandi School

Nat and Nic (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang