SEVEN

3.1K 184 12
                                    

SEVEN

***

[Author POV]

Mereka berempat, ada Ardan, Zeo, Fabi dan juga Arzan yang baru mendarat di Jakarta tengah berkumpul di Apartement milik Ardan. Malam baru saja tiba, tetapi mereka masih mengenakan pakaian kemeja beserta jas kantornya, tak terkecuali Zeo.

Fabi tak berhenti tertawa ketika melihat video rekaman Ardan nangis ex-macho itu. Bagaimana tidak, Ardan nangis seperti orang kalah lotre saja. Ingus dan air mata dimana-mana, Ardan nangisnya didepan perempuan pula!

Arzan dan Zeo juga tertawa ketika melihat rekaman ulang yang ada diponsel Fabi itu. Ardan mendengus tak suka ketika harkat martabatnya dijatuhkan karena pasal nangis macho versi ekspetasi dan nangis macho versi realita. Malu brai!

"Yaelah lu Dan, lu kalo nangis, kok jelek amet sih!" maki Arzan tak suka, namun ia tertawa melihat adiknya itu menangis dengan teramat jelek.

Ardan menghela nafas. "Tau tuh! Wajah gue terkontaminasi wajah tukul,"

"Tukul aja masih ganteng kalo nangis, nah elo?" sahut Zeo tertawa.

Ardan menghela nafas. "Fab jelasin kenapa gue nangis!" titahnya kepada Fabi, ia rada kesel.

"Napa harus gue lagi sih?" melas Fabi kesal, kakinya yang berselonjor pada meja diruang keluarga itu menendang angin karna malas.

Ardan mendengus, "Kalo gue yang jelasin, ntar nih dua setan kaga percaya."

Fabi menaikkan alisnya tak yakin. "Masa sih Zan? Ze?" tanyanya beralih pada Arzan dan juga Zeo, tak percaya dengan perkataan Ardan itu.

Arzan mengangguk. "Kalo Ardan yang jelasin, bakal nggak dimengerti."

"Iyak, dia rada ngga jelas kalo ngomong," tambah Zeo menyeruput kopi miliknya.

"Lu kata gue apaan? Kepala Fabi aja tuh yang cepet banget ngerangkai kata-kata." sungutnya kesal melirik Fabi, Fabi hanya memutar bola matanya tak peduli.

Fabi lalu menegakkan punggungnya. "Gue mikir pake kepala dingin, bukan kaya elo, mikir pake kepala penis." pengucapan Fabi yang datar dan dingin membuat Zeo dan Arzan ngakak ditempatnya.

Ardan mendengus. "Lu kata penis gue punya kepala?"

"Setiap lelaki yang punya penis pasti ada kepalanya dodol!"

"Penis gue enggak!"

"Emang lu punya penis?"

"Punyalah! Penis gue gede!"

"Nah lu sendiri ngakuin kalo penis lu gede!"

"Yaiyalah.. emang penis gue gede! Emang penis lu?"

"Penis gue jauh lebih gede kalik!"

"Kecil!"

"Gede!"

"Ish gue bilang kecil!"

"Yang punya penis gue, bukan elo!"

"Tapi penis gue lebih gede!"

"Emang lu pernah liat penis gue?! Penis gue jauh lebih gede!"

"Penis gue yang gede!"

"Penis gue!"

"Enak aja! Penis gue panjangngnya 20 cm!"

"Gue 25 cm. Pan elu kalah!"

"Penis gue 30 cm!"

"Bohong lu! Mana mungkin penis—"

BRAK

[TCS-3] DesoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang