EIGHT

2.7K 188 12
                                    

EIGHT

***

[Author POV]

Raqhel sedang berada di Mola Moli Basecamp, ia sedang menunggu Kivannah dan juga Brittania, karena Raqhel sudah berjanji kepada duo sahabatnya itu, ia akan mentraktir mereka jika ia sudah berada diIndonesia. Raqhel melirik jam ditangannya, jam sudah menunjukkan jam makan siang, namun Kiv dan Brit tak kunjung datang.

"Woi Raqhel!"

Raqhel menoleh kepada si pemanggil namanya, dan ia langsung menyengir, seorang wanita berambut hitam berlari menuju tempatnya.

"Raqhel.. gue kangen banget ama lu!" ujar wanita itu sambil memeluk Raqhel seerat mungkin.

"Gue juga kangen ma elu Kiv!" Raqhel membalas pelukan Kivannah tak kalah erat.

Kiv melepas pelukannya dan segera memegang kedua bahu Raqhel. "Lu apa kabar? Kok makin goals aja tu rambut!"

"Sa ae lu mak!" ucap Raqhel sembari tertawa, lalu kepalanya menoleh kekiri dan kekanan. "Si lemot mana?"

"Lah mana yak? Perasaan tadi dibelakang gue deh Qhel," ujar Kiv mencari Brittania yang menghilang begitu saja ditelan dinding restoran ini.

Raqhel menghela nafas, "Tu anak gak pernah berubah kali yak, lemot terus.."

"Iyak ding, eh dia udah tunangan loh.."

"Sumpeh lu? Demi ape?"

"Demi Tuhan!"

"Sama sapa? Gile bener udah tunangan, kok gue kaga nyangka!"

"Sama sapa gue lupa, pokoknya sama anak pengusaha, masih berondong mak!"

"Berondong?! Anak SMA bukan?"

"Kaga, tapi masih kuliah, masih semester satu, mana tunangannya anak aksel lagi, makin muda pan yak.."

"Gue gak nyangka mak! Sumpeh!"

"Gue juga!"

"Britt.." panggil Raqhel melihat wanita bertubuh pendek dan berambut pasir pantai, gadis itu sedari tadi menoleh kekiri dan kekanan, mencari sesuatu yang tak ia ingat.

Brittania langsung menyengir begitu menemukan Raqhel sedang duduk tak jauh dari tempatnya berdiri, gadis pendek itu berlari mendekati Raqhel dan segera duduk dikursi kosong yang ada. Raqhel tersenyum memaklumi melihat tingkah Brittania yang terlalu lemot.

"Lo gak kangen ma gue Brit?"

"Kangen dong,"

"Lah terus?"

"Gue laper sama haus nih, lo gak jadi nraktirnya?"

"Hah ni bekicot sawah.. kecil-kecil perutnya kayak gentong!"

Brit hanya menyengir dan ia melirik Kivannah yang tengah menatapnya juga, "Lo kenapa ninggalin gue sih? Gue jadi lupa lo kemana tadikan.."

"Pan udah gue bilang, jangan ngelamun terus ikutin gue dari belakang, lah elu tadi malah pergi ntah kemana."

"Mbak.." Raqhel mengangkat tangannya memanggil pelayan, dan pelayan itu segera datang sembari membawa tiga menu restorannya. Pelayan itu mengeluarkan catatan kecilnya, dan menunggu menu yang dipesan.

"Ya gue lupa, gue musti kemana, yaudah gue puterin aja nih restoran sekalian," tawa Brit sambil melihat menu yang ada didepannya, Kivannah hanya mendengus.

"Mbak saya pesan Coq au Vin, terus Gratin Dauphinois, sama Milkshake Oreonya satu, kalian apa?" tanya Raqhel setelah memesan.

"Gue apaan yak?" tanya Kivannah bingung.

[TCS-3] DesoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang