THREE

4.8K 321 16
                                    


THREE

***

[Ardan POV]

"Cowo brengsek! Bangsat!"

Aku tertawa ngakak melihat wanita urakan ini jatuh dikubangan lumpur didepan rumah Mami. Aku menyandungnya menggunakan kakiku dan ia malah jatuh telungkup didepanku.

"Mbak kalo jalan hati-hati dong," ujarku geli, dia menoleh manatap wajahku dengan garangnya.

"Apa?!" makiku sok kasar. Padahal aku ingin sekali merekam wajahnya yang penuh lumpur itu.

Raqhel bangkit dengan gaya tomboynya. Dan dirinya segera membersihkan celana jeans-nya yang sudah terkena lumpur itu.

Dia berjalan mendekatiku. Aku mengambil ancang-ancang untuk berlari. Dan benar saja, ia mengejarku dengan nekadnya. Padahal baju serta celananya sudah kotor.

"Hahahah, wajah lo Qhel!"

"Sini lo Ardan kampret!"

"Ahahah, nggak mandi ya mbak?"

"Kampret lo ah! Dasar gurita!"

"Apa kata lo? Eh dasar babon!"

"Sini lo bintang laut ah!"

"Dasar belut!"

"Eh dasar burung flamboyan!"

"Kenapa lo bawa-bawa burung? Mau liat?!"

"Najis!"

"Asal lo tau yah, burung milik keluarga Flamboyan itu panjang, kuat dan tahan lama."

"Dasar tupai lo ew!"

Aku berhenti dan melihat Raqhel yang tengah membungkuk karna kecapekan. Kami berada dialun-alun komplek. Biasanya disini banyak cewe-cewe lagi olahraga dan mereka semua seksi.

Dan biasanya ada orang jualan gitu sih, ya namanya alun-alun komplek. Lah ini mah udah lumayan jauh dari rumah Mami.

"Ah lo resek ah!" maki Raqhel menatapku dengan geram.

Aku tersenyum lalu mendekati tubuhnya. Ia hanya diam saja. Nafasnya tersengal-sengal. Berasa habis bercinta sama gue kali ya?

"Lo mendingan ganti baju dulu, yuk pulang!" ajakku mencoba melunak. Aku kasihan juga melihatnya yang sudah kotor malah berlarian mengelilingi komplek.

Dia terdiam. Dan berjalan pelan menuju rumah Mami. Aku berjalan disebelahnya. Baru aku sadari ia tak memakai sendal. Berasa jalan sama pembantu deh!

Aku melirik tubuhnya yang cukup bagus untuk ukuran wanita seusianya. Lalu tiba-tiba ia berhenti menatap wajahku. Aku balas menatapnya juga.

"Apa lo?!"

"Ukuran dada lo berapa? Besar juga yah,"

Mukanya memerah dan rahangnya mengeras, tangannya juga mengepal geram. Ops! Singa betina ngamuk ni.

DUG

"ARGH BOLA GUEEEEE!!!"

Ah, rasanya.. SAKIT! Aku meringis memegangi selangkanganku. Dia menendang alat masa depanku. Hua ini masih berfungsikan?

Dia berdecih lalu berjalan tepat didepanku. Aku sudah menungging ditengah jalan karna rasanya selangkanganku pedih sekali. Wanita itu.. aku tidak mengerti kemana otaknya pergi?!

Tin Tin

Aku mendongak, lalu disana ada mobil CRZ berwarna silver yang tengah terbuka dibagian atapnya. Dan itu adalah Oma Raqhel.

[TCS-3] DesoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang