FIVE
***
[Raqhel POV]
Aku menatap mata pria ini, dia sungguh berbeda, pupil mata yang bewarna coklelat terang, alis tebal yang terlihat indah, hidung mancung yang tegak menantang, bibir tipis bewarna merah muda yang terlihat lembut, membuat aku ingin menyentuhnya.
Dia terdiam dengan ucapanku barusan. Sebenarnya aku tidak mengerti apa yang aku katakan. Tapi aku ingin merasakan sentuhannya lagi dan lagi.
Ah apa?! Maksudku bukan.. begitu. Damn! Aku pasti ngelindur! Aku benci pria pemaksa! Jadi mana mungkin aku menyukai pria yang bernama Ardan Flamboyan itu.
"Lo bercanda? Hahahahhh.." Ardan tertawa lepas, lima detik kemudian tawanya terhenti dan suasana didalam mobil menjadi hening. Aku sedikit takut melihatnya yang makin mengeluarkan aura menyeramkan. "Itu gak lucu!" balas Ardan kesal.
Aku menyembunyikan anak rambutku dibelakang telinga. "Jadi menurut lo, gue bercanda?"
Ardan menatap ke arah lain dan tak mau menatapku, "Ini nggak lucu Ahel, lo kalo gila jangan melibatkan gue lah, gue tau lo gila dan nekat tapi nggak gini juga,"
Aku menatap wajahnya dengan seksama, memeperhatikan betapa indahnya pahatan wajahnya dari dekat. Entah apa yang ia makan sehari-hari, ia sungguh sempurna meski kadang otak idiotnya kambuh juga.
"Lo tumben nolak cewe murahan yang nawarin tubuhnya dihadapan lo?" tanyaku dengan datar, sebenarnya aku hanya ingin sedikit menggodanya, tetapi entah mengapa Ardan tampak benar-benar merasa bersalah atas kejadian hari ini.
"Gue bukan penganut free sex yah, gue itu penganut sex before married but, i still having sex in one night stand," dirinya tertawa sendiri, tak ada yang lucu, lalu mengapa ia tertawa?
Aku menautkan alisku dengan bingung,
"Lo nggak akan ngerti! Gue itu perjaka meski gue udah nyoba sana-sini,"
"Iyalah! Lo kan onta arab! Keluar-masuk lubang terus kerjanya!"
"Nah lo bentuk monyet eropa!"
"Ew flamboyan pinky pinky,"
"Daripada lo cewe aneh! Masa cewe suka warna abu-abu, lo tuh nggak jelas Hel, lo nggak milih putih, lo juga nggak milih hitam,"
"Jangan pernah manggil gue ’Hell’! Lo pikir gue neraka apa, dan hak gue dong suka sama warna abu-abu, lo pasti stalker yah sampe tau sedetail itu!"
"Daripada gue manggil lo ’Ahh’, ntar lo baper dan mupeng lagi,"
"Ew jijik! Nah lo gimana bisa tau gue suka warna abu-abu, gue itu suka warna silver tau!"
"Apa bedanya silver sama abu-abu, sama-sama nggak jelas!"
"Enak aja lo! Silver sama abu-abu itu beda! Grey is grey, silver only silver!"
"Apa bedanya bule begok!"
Aku mengerucutkan bibirku kesal, "Dasar stalker!"
"Eh kulit petasan! Lo yang nulis biodata di wikipedia abal-abal lo itu, mana mau gue nge-stalk lo sampe sejauh itu!"
"Ye.. emang dasar lo aja yang nggak mau ngaku, kalo lo nge-stalk gue!" makiku dengan nada kesal, "Nah.. lo berarti nyari gue sampe ke google kan? Dasar stalker!"
"Seterah lo deh bule gajelas! Ini demi masa depan gue juga kalik, mana mungkin gue ngebiarin gue didampingi ama kentut bekicot macam lu!" Ardan melirikku seakan merendahkan diriku yang cantik ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[TCS-3] Desoul
فكاهةWanita idaman itu bagaimana? Apa wanita yang mempunyai wajah cantik, kulit bersih, dada besar, bibir seksi dan rambut yang indah? Semua kriteria diatas mungkin merupakan wanita idaman seorang Ardan Dinata Flamboyan. Pria yang masih malas untuk menj...