chapther7' Hentikan langkahmu'

160 80 16
                                    

Ya, kenangan terindah pasti akan selalu ada dihati, namun tidakkah kamu tahu, yang terindah dihidupku pun yang terburuk dalam sejarah hidupku tentang persoalan cinta dan mencintai

                                                                                                ***
Matahari terik terasa panas, namun tidak menghentikanku untuk beraktivitas, terasa begitu lama waktu berjalan jika harus bermalas-malasan dirumah.

Siang ini Dion mengajakku kerumahnya, katanya ada Film baru di flashdisk nya yang harus aku tonton.

Aku udah coba minta tapi dia nya gak mau kasih file nya, katanya sih nonton film romance sama aku lebih seru *dia rada miring

From : Dion

Vi, tunggu diluar .
Aku jemput kamu.

Pesan yang barusan masuk sudah pasti dari Dion, ya siapa lagi coba.

Ternyata belum sempat ku balas dia sudah nongol di depan pintu.

" Bunda Avi nya ada ? " Tanya Dion.

" Ada, duduk dulu nak. "

" Avi, Dion dibawah nih nunggu kamu. " Teriak Bunda.

Tu anak bener bener ucapku dalam hati seraya berjalan menuju ruang tamu.

" Bun, Avi pergi dulu. "
Ucapku mencium tangan Bunda.

" Bun, anaknya Dion bawa dulu, nanti pulangnya Dion bawain oleh oleh deh hehe." Ucap dion mengedipku.

" Dion." Bisikku dan melumas tangannya.

Ternyata diperjalanan aku melihat Sisi yang lagi nongkrong di toko minuman, tapi untung saja dia tidak melihatku dan Dion.

Gak lama setelah itu, akhirnya sampai dirumah Dion.

" Masuk Vi,"

Aku menggelengkan kepala tanpa mengeluarkan sepatah katapun .

" Leng geleng geleng , masuk ayok ." geramnya memaksa dengan nada yang menggemaskan.

Aku masih tetap diam, berdiri lurus dan terpana didepan pintu rumah nya, tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

Dua puluh detik berlalu, Dion memanggilku dan mulai berbunyi,

" 1,2,3 dalam hitungan ketiga kalo kamu gak masuk dan gak salam sama Mama, awas aja!! Gak kan Saya anter pulang bweee :p " Katanya mencibiriku.

" Iyaiya." Jawabku simple.

Tapi aku berjalan di sanding dekat pintu, dengan sangat pelan dan ketakutan, aku takut bukan karena apa, tapi aku takut karena gak pernah sekalipun bertamu kerumah cowok apalagi untuk datang kerumah cowok cuma untuk nonton.

" Okey, satu dua tiga... Mama Avisa datang !!! " Soraknya memanggil Tante Mae .

Aku cemberut kesal ketika Dion bertingkah seperti anak kecil.
Apa boleh buat kita hanya tamu, terpaksa mengikuti si tuan rumah, meskipun mulut udah ngomel ngomel tanpa suara.

Nah dia masih aja ketawa melihatku begitu memasang exspresi konyol ini,
Rasa kesal sudah terlalu dalam ketika mendengar suara itu, suara tawaan dari Dion yang berusaha meledekku

Kali ini tempat kami nonton agak ngeri loh, ya benar sekali ngerinya bukan karna ada sesuatu mistis gitu tapi tempat ini termasuk tempat dimana gak semua orang yang boleh masuk, dimana lagi kalo bukan di kamarnya Dion, tapi kita gak berdua doang kok, ada orang ketiga, siapa lagi kalo bukan adiknya Dion, Daffa Ginting yang masih berumur 5 tahun.

My MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang